Masihnya, elektabilitas kepercayaan mayarakat pada pemerintahan Jokowi saat ini sangat menurun drastis. Dimana masih memakai cara cara yang tidak elegan, seperti permasalahan hukum maupun kesenjangan sosial masyarakat yang terjadi belakangan ini.
"Hukum terlalu dipaksakan dan menjadikan hukum sebagai alat kekuasaan. Jadi apa bedanya dengan Orba," tandasnya.
Djafar juga merinci adanya kebijakan pemerintah yang tidak pro-rakyat, terutama dibidang 9 bahan pokok yang tidak bisa di stabilkan.
"Ini membuat masyarakat tidak simpatik lagi pada pemerintah. Nach disinilah peran Partai Hanura sangat krusial untuk membantu kebijakan yang pro-rakyat. Kita harus lawan untuk kepentingan masyarakat," tukasnya kembali.
Dengan kemampuan dan kepiawain Ketum Oesman Sapta Odang melalui arahannya, bahwa pengurus, kader dan simpatisan harus turun kebawah untuk mendengar suara rakyat.
Melalui momen HUT ke-17 Partai Hanura ini, kita gunakan sebagai alat konsolidasi kedalam maupun keluar.
"Momen HUT ke-17 ini menjadi alat konsolidasi untuk mendapatkan dan sekaligus membela keinginan rakyat. Semoga dapat tempat di hati nurani rakyat dan akhirnya 10 kursi akan tercapai," tegasnya
Sementara ini itu, Ecky Mohammad Ridwan Baso mengukapkan target 2 kursi untuk Jakarta Barat suatu yang wajar.
"Sebab Hanura Jakarta Barat pernah mendapatkannya, yaitu 1 kursi dapil 10 dan 1 kursi dapil 9," katanya.
Perlu diketahui, kegiatan HUT ke-17 Partai Hanura, DPC Partai Hanura Jakarta Barat diawali dengan mengadakan "Senam Sehat Nurani", turun langsung berkomunikasi dengan rakyat dan malamnya ditutup doa bersama sekaligus memberikan santunan pada 50 anak yatim piatu.
AN/Rbt/Red/Rilis Pray

0 Comments
Posting Komentar