Anggota DPRD DKI Jakarta Hilda Kusuma Dewi Serahkan Bantuan Renovasi Musholla Baiturrohmah Said Alkaf

Anggota DPRD DKI Jakarta Hilda Kusuma Dewi Serahkan Bantuan Renovasi Musholla Baiturrohmah Said Alkaf

Jakarta Barat, penaxpose.com Dalam upaya memperkuat peran rumah ibadah sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial masyarakat, Anggota DPRD DKI Jakarta Hilda Kusuma Dewi melaksanakan kunjungan kerja ke Musholla Baiturrohmah Said Alkaf, yang berlokasi di Jalan Krendang Timur RT 009/02, Kelurahan Krendang, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, pada Kamis (30/10/2025).

Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka penyerahan bantuan renovasi musholla, yang menjadi salah satu bentuk kepedulian pemerintah terhadap fasilitas keagamaan di tingkat lingkungan.

Dalam sambutannya, Hilda Kusuma Dewi menyampaikan bahwa dukungan terhadap sarana ibadah adalah bagian dari komitmen Pemprov DKI Jakarta dalam mewujudkan kota yang religius, berkeadaban, dan harmonis.

“Musholla bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga tempat pembinaan akhlak dan kebersamaan warga. Semoga bantuan ini dapat bermanfaat dan mendorong semangat gotong royong di tengah masyarakat,” ujar Hilda.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Camat Tambora, Sekcam Tambora, Kepala KUA Jakarta Barat, Ketua NU Jakarta Barat, serta jajaran pejabat Kelurahan Krendang, di antaranya Lurah Krendang, Kasie Pemerintahan, Kasie Kesra, Kasie Lingkungan Hidup, dan Kasatpol PP beserta anggota. Hadir pula pengurus RW 02, LMK, FKDM, perwakilan RT, serta para pengurus Musholla Baiturrohmah.

Suasana kegiatan berlangsung hangat dan penuh keakraban. Masyarakat menyambut baik kehadiran wakil rakyat tersebut, mengapresiasi perhatian yang diberikan terhadap kebutuhan warga di tingkat akar rumput.

Sementara itu, Bunda Titi, perwakilan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kelurahan Krendang, menyampaikan rasa terima kasih kepada Hilda Kusuma Dewi dan seluruh pihak yang telah berkontribusi.

“Kami sangat berterima kasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan. Musholla ini menjadi tempat kami beribadah dan berkumpul, dan dengan adanya renovasi, semoga kegiatan keagamaan semakin nyaman dan semarak,” ucapnya.

Kegiatan ditutup dengan doa bersama dan peninjauan langsung kondisi musholla yang akan direnovasi. Suasana penuh kekeluargaan menjadi cerminan nyata sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam membangun lingkungan yang lebih baik. (Bunda Titi)

Dari NU untuk Rakyat: PCNU Jakarta Barat dan Erwin Aksa Dorong Kemandirian Ekonomi Melalui Pelatihan Vokasi

Dari NU untuk Rakyat: PCNU Jakarta Barat dan Erwin Aksa Dorong Kemandirian Ekonomi Melalui Pelatihan Vokasi

Jakarta Barat, 23 Oktober 2025 — Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jakarta Barat tampak ramai oleh para tokoh agama, pengurus majelis, dan masyarakat. Suasana hangat penuh semangat kebangsaan mewarnai kegiatan Serap Aspirasi yang digelar oleh anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar, Erwin Aksa, bersama jajaran Komisi VIII DPR RI.

Kegiatan yang bertujuan menjembatani kebijakan pusat dengan realitas sosial di masyarakat ini menjadi bukti nyata peran strategis PCNU sebagai mitra pemerintah dan parlemen dalam memperkuat kesejahteraan umat.

NU sebagai Pilar Kebangsaan dan Pemberdayaan

Ketua PCNU Jakarta Barat menyampaikan apresiasi mendalam atas langkah Erwin Aksa yang memilih NU sebagai ruang dialog kebangsaan dan sosial.

“PCNU tidak hanya tempat beribadah dan berdakwah, tapi juga wadah pemberdayaan umat. Kami menyambut baik kolaborasi ini, karena sejalan dengan semangat NU untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga keadilan sosial,” ujar Ketua PCNU Jakarta Barat dalam sambutannya.

Erwin Aksa pun menegaskan bahwa sinergi dengan organisasi keagamaan seperti NU sangat penting dalam memastikan kebijakan pemerintah benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat di tingkat bawah.

“NU memiliki jaringan sosial yang kuat hingga ke akar rumput. Itulah sebabnya kegiatan seperti ini penting, agar setiap kebijakan dari pusat tidak berhenti di meja birokrasi, tapi betul-betul dirasakan manfaatnya oleh umat,” ujar Erwin di hadapan para peserta.

Bahas Tata Kelola Haji dan Program Sosial untuk Umat

Dalam forum tersebut, Erwin menjelaskan sejumlah agenda penting yang sedang digodok oleh Komisi VIII DPR RI, mulai dari reformasi tata kelola haji hingga optimalisasi program kesejahteraan sosial.

Ia menyoroti pembentukan Kementerian Haji dan Umrah sebagai bagian dari reformasi besar pelayanan ibadah, dengan harapan menciptakan sistem satu pintu (one-stop service) yang efisien dan transparan. Selain itu, penguatan peran Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) juga menjadi perhatian, agar dana umat dikelola secara profesional dan sesuai prinsip syariah.

Di bidang sosial, Erwin menegaskan dukungan terhadap program-program Kementerian Sosial (Kemensos) seperti Bedah Rumah, Bantuan Sosial (Bansos), hingga Program Indonesia Pintar (PIP) Madrasah yang membantu pemerataan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.

Dorong Pelatihan Vokasi dan Ekonomi Umat

PCNU Jakarta Barat juga menyambut baik inisiatif Erwin Aksa dalam memperkenalkan berbagai program vokasi dan pelatihan keterampilan yang berpihak pada masyarakat kecil, khususnya kalangan muda dan perempuan.

Program tersebut mencakup pelatihan tata boga, barista kopi, make-up artist (MUA), hingga sertifikasi halal gratis bagi pelaku UMKM.

“Kami ingin masyarakat Jakarta Barat, khususnya warga binaan PCNU, bisa mandiri secara ekonomi. Kemandirian umat adalah bagian dari dakwah sosial kita,” ucap Erwin.

Dialog Interaktif: Aspirasi dari Warga NU

Acara dilanjutkan dengan sesi dialog terbuka antara Erwin Aksa dan para warga NU. Beragam aspirasi mengalir mulai dari peningkatan fasilitas sosial, akses pelatihan, hingga penguatan ekonomi berbasis masjid dan pesantren.

Diskusi berlangsung hangat dan inspiratif. Banyak peserta menilai kegiatan ini bukan sekadar serap aspirasi, melainkan juga ajang mempererat silaturahmi antara wakil rakyat dan organisasi keagamaan.

“Kami berterima kasih kepada Pak Erwin yang mau datang langsung ke PCNU dan mendengar suara umat. Ini bukti bahwa NU dan pemerintah bisa berjalan bersama untuk kesejahteraan masyarakat,” tutur salah satu peserta, pengurus MWCNU Kebon Jeruk.

Sinergi Keumatan dan Kebangsaan

Kegiatan Serap Aspirasi di Kantor PCNU Jakarta Barat ini menjadi simbol kolaborasi antara legislatif dan organisasi keagamaan dalam membangun masyarakat yang mandiri, religius, dan sejahtera.

Erwin menutup kegiatan dengan pesan:

“Kami di DPR RI berkomitmen untuk terus mendengar dan bekerja untuk rakyat. Bersama PCNU dan seluruh elemen umat, mari kita jaga nilai keadilan dan kesejahteraan sosial agar benar-benar dirasakan oleh semua.”

Acara berakhir dengan doa bersama dan komitmen untuk terus memperkuat sinergi antara PCNU, DPR RI, dan masyarakat dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang berkeadilan dan berpihak pada rakyat kecil.

(Dwi J.) 

Nurwayah dan Kementerian Lingkungan Hidup Dorong Kalibaru Jadi Kampung Hijau Pesisir Jakarta

Nurwayah dan Kementerian Lingkungan Hidup Dorong Kalibaru Jadi Kampung Hijau Pesisir Jakarta

Jakarta Utara, penaxpose.com – Suara mesin pencacah plastik terdengar bergema di halaman RW 014, Kelurahan Kalibaru, Cilincing, Sabtu (18/10/2025). Warga tampak antusias menyaksikan demonstrasi alat baru yang diserahkan langsung oleh Anggota DPR RI Nurwayah bersama perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dalam kegiatan Sosialisasi Infrastruktur Hijau.

Bagi warga pesisir Kalibaru yang selama ini bergelut dengan tumpukan limbah cangkang kerang, kehadiran motor angkut dan mesin pencacah plastik ibarat napas baru dalam perjuangan menjaga kebersihan lingkungan.

Kebersihan bukan hanya urusan pemerintah, tapi tanggung jawab kita semua,” ujar Nurwayah di hadapan warga yang memadati lokasi acara. “Kalau masyarakat aktif, saya yakin Kalibaru bisa jadi contoh pengelolaan sampah berbasis komunitas di pesisir Jakarta.”

Dari Laut ke Darat: Menangani Limbah Kerang yang Menumpuk

Kalibaru dikenal sebagai sentra pengupasan kerang hijau terbesar di Jakarta Utara. Aktivitas ini menjadi sumber penghidupan ratusan keluarga, namun juga meninggalkan persoalan besar: limbah cangkang yang menumpuk hingga empat meter di pesisir sepanjang 500 meter.

Data Kementerian Lingkungan Hidup mencatat, setiap hektare wilayah produksi menghasilkan 1–1,5 ton limbah cangkang setiap harinya. Bau menyengat, lalat, dan ancaman kesehatan pun menjadi pemandangan akrab di kawasan tersebut.

Namun belakangan, tanda-tanda perubahan mulai terlihat. Hampir semua RW di Kelurahan Kalibaru kini memiliki Bank Sampah Unit yang aktif. Gerakan pilah sampah pun tumbuh, digerakkan oleh ibu-ibu PKK yang menjadi motor perubahan di lingkungannya.

“Sekarang warga mulai terbiasa memilah sampah organik dan anorganik dari rumah,” kata Nurwayah yang juga duduk di Komisi XII DPR RI mewakili Dapil DKI Jakarta III (Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu).

Bantuan Nyata untuk Gerakan Hijau Warga

Sebagai wujud dukungan terhadap semangat warga, Kementerian Lingkungan Hidup menyerahkan bantuan berupa lima unit gerobak motor sampah, dua mesin pencacah elektrik, tiga puluh tong sampah besar, dan dua timbangan duduk. Bantuan tersebut disalurkan melalui program aspirasi Nurwayah kepada Bank Sampah Bintang Mandiri dan Pospat, yang menjadi pelaksana utama di tingkat masyarakat.

Kementerian juga mengusulkan pembentukan forum multipihak yang melibatkan warga, pengurus RT/RW, kelurahan, dan pemerintah kota, agar penanganan limbah – termasuk cangkang kerang – dapat dilakukan secara terpadu.

“Bantuan alat tidak cukup kalau tidak ada pendampingan. Edukasi dan keterlibatan warga itu yang paling penting,” tegas Nurwayah. “Kita ingin perubahan yang berkelanjutan, bukan sekadar seremonial.”

Menuju Kalibaru yang Bersih dan Berdaya

Acara sosialisasi tersebut dihadiri oleh Kepala Pokja Infrastruktur Hijau Direktorat PPKWPL KLH Iwan Nirawandi, S.Si., M.E., Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Muda Atik, Sekretaris Kelurahan Kalibaru Suparman, dan Kepala Seksi Ekonomi Pembangunan Ayu, serta tokoh masyarakat dan aktivis lingkungan Sumarsono.

Di akhir kegiatan, seluruh peserta menyerukan komitmen untuk menjadikan Kalibaru sebagai kawasan pesisir hijau – tempat ekonomi dan ekologi bisa berjalan seimbang.

“Kalau dulu pantai identik dengan tumpukan cangkang, ke depan kita ingin identik dengan kreativitas warganya yang mampu mengubah sampah jadi berkah,” ujar salah satu kader Gerakan Pilah Sampah dengan penuh semangat.

Dengan kolaborasi antara warga, pemerintah, dan Kementerian Lingkungan Hidup, harapan itu bukan lagi sekadar mimpi. Kalibaru kini melangkah menuju masa depan pesisir yang lebih bersih, berdaya, dan berkelanjutan. (AG) 

Krisis Identitas PPP: Prof. Husnan Desak Kembali ke Semangat Fusi 1973

Krisis Identitas PPP: Prof. Husnan Desak Kembali ke Semangat Fusi 1973

Jakarta, penaXpose.com – Di tengah riuh tarik-menarik kepentingan menjelang muktamar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kembali terseret ke pusaran krisis. Partai berlambang Ka'bah yang lahir dari semangat penyatuan umat Islam itu kini justru dipandang terbelah oleh konflik elite.

Calon Ketua Umum PPP, Prof. Husnan Bey Fananie, dengan lantang menyuarakan alarm bahaya. Menurutnya, hanya ada satu jalan untuk menyelamatkan PPP: kembali ke khitah fusi 1973.

PPP, yang lahir pada 5 Januari 1973 dari fusi empat kekuatan Islam—NU, Parmusi, PSII, dan Perti—dulu dipandang sebagai rumah besar umat Islam. Tetapi, kata Husnan, rumah itu kini retak akibat perebutan pengaruh dan kepemimpinan yang lebih didorong nafsu politik ketimbang semangat kolektif.

“PPP bukan milik segelintir elite, bukan pula harta warisan yang bisa diperebutkan. PPP adalah amanah sejarah umat Islam Indonesia. Mengkhianati fusi 1973 berarti mengkhianati umat,” tegas Husnan, Minggu (28/9/2025).

Ia mengingatkan agar muktamar tidak lagi dipandang sebagai gelanggang pertarungan, melainkan forum rekonsiliasi. Menurutnya, kader PPP perlu kembali memilih pemimpin dengan nurani, bukan dengan kalkulasi politik jangka pendek.

Tak berhenti di internal partai, Husnan juga menyoroti peran pemerintah. Ia meminta Presiden Prabowo Subianto, sebagai kepala negara sekaligus pembina politik nasional, hadir memberi solusi agar konflik PPP tidak berlarut.

“PPP adalah warisan umat dan bangsa. Pemerintah harus memastikan partai ini tetap punya marwah. Jika dibiarkan jadi rebutan elite, PPP akan kehilangan arah,” ujarnya.

Husnan pun menutup pernyataannya dengan pesan keras sekaligus reflektif:

“PPP akan besar jika kembali ke khitah. Jika kita melupakan fusi 1973, PPP hanya akan menjadi sejarah. Tetapi jika kita rawat dan jaga, insya Allah PPP akan menjadi masa depan umat.”

Kini, semua mata tertuju pada muktamar mendatang: apakah PPP akan benar-benar kembali ke akar perjuangan Islam 1973, atau sekadar terus berkutat dalam pusaran konflik elite yang tak kunjung selesai. (Adang) 

Banser Kab. Bekasi Tegaskan Komitmen Jaga Stabilitas dan Kamtibmas di Tengah Dinamika Politik

Banser Kab. Bekasi Tegaskan Komitmen Jaga Stabilitas dan Kamtibmas di Tengah Dinamika Politik

Bekasi, penaXpose.com Dalam suasana sosial politik yang dinamis pada bulan September 2025, Banser Kab. Bekasi menegaskan komitmennya untuk terus menjaga kondusivitas dan stabilitas keamanan serta ketertiban masyarakat (kamtibmas).

“Di tengah dinamika sosial dan politik pada bulan September 2025, maraknya aksi unjuk rasa adalah bagian dari kehidupan berdemokrasi yang sehat. Banser Kab. Bekasi menghormati sepenuhnya hak masyarakat untuk menyampaikan aspirasi, sepanjang dilakukan dengan cara yang tertib, damai, dan tidak merugikan kepentingan umum".

Sebagai bagian dari keluarga besar Nahdlatul Ulama, kami Banser Kab. Bekasi menegaskan komitmen untuk terus berperan aktif menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah Kab. Bekasi. Kami siap bersinergi dengan aparat kepolisian, TNI, pemerintah daerah, serta seluruh elemen masyarakat dalam menciptakan suasana yang kondusif.

Kami juga mengingatkan kepada seluruh pihak agar tidak terprovokasi oleh isu-isu menyesatkan, fitnah, maupun hoaks yang dapat memperkeruh suasana. Perbedaan pendapat adalah hal wajar dalam negara demokrasi, namun jangan sampai perbedaan itu menimbulkan perpecahan dan mengganggu kedamaian bersama.

Banser Kab. Bekasi percaya bahwa dengan mengedepankan persaudaraan, musyawarah, dan gotong royong, kita dapat menghadapi dinamika yang ada dengan kepala dingin. Mari kita jaga Kota Bekasi sebagai rumah bersama yang aman, damai, dan penuh persatuan.

Hubbul wathan minal iman — cinta tanah air adalah bagian dari iman. Itulah semangat yang selalu kami pegang dalam setiap langkah pengabdian.” []

Prof. Husnan Bey Fananie: PPP Siap Mengawal Pemerintah di Bawah Presiden Prabowo Subianto

Prof. Husnan Bey Fananie: PPP Siap Mengawal Pemerintah di Bawah Presiden Prabowo Subianto


Jakarta, penaXpose.com – Calon Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Prof. Husnan Bey Fananie, menegaskan komitmennya untuk menjadikan PPP sebagai partai yang solid dalam mengawal jalannya pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

“PPP adalah bagian dari kekuatan politik nasional yang harus berada di garda depan menjaga stabilitas pemerintahan. Saya dengan tegas menyatakan, PPP siap bersama komando Presiden Prabowo untuk memastikan program-program kerakyatan berjalan dengan baik,” ujar Prof. Husnan.

Ia menekankan, sebagai partai Islam yang berakar kuat pada umat, PPP memiliki tanggung jawab moral dan politik untuk mendukung agenda pemerintah demi kepentingan bangsa.

“Partai Persatuan Pembangunan tidak boleh hanya menjadi penonton. Kita harus aktif menjadi pengawal sekaligus mitra strategis pemerintah. Dengan kebersamaan, PPP akan menjadi penopang penting dalam keberhasilan Presiden Prabowo membangun Indonesia yang lebih adil, makmur, dan berdaulat,” tambahnya.

Lebih lanjut, Prof. Husnan menyampaikan bahwa kepemimpinannya kelak akan mengedepankan politik kebersamaan, memperkuat basis umat, serta memperkokoh sinergi dengan pemerintah dalam menjaga arah pembangunan nasional.

“PPP siap melangkah bersama Presiden Prabowo Subianto, menjaga persatuan bangsa, dan memastikan cita-cita pembangunan Indonesia terwujud. Itulah komitmen perjuangan kita semua,” tegasnya.

Kontak Media:
Tim Media Center Prof. Husnan Bey Fananie
Ust. Ade Munadi – 0852 8556 2332

Prof. Husnan Bey Fananie: Satukan Nurani Demi Kebangkitan PPP

Prof. Husnan Bey Fananie: Satukan Nurani Demi Kebangkitan PPP

Jakarta, penaxpose.com | Calon Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Prof. Dr. KH. Husnan Bey Fananie, MA, menyerukan kepada seluruh muktamirin agar menjadikan Muktamar sebagai momentum persatuan dan kebangkitan partai.

“PPP adalah rumah besar umat Islam yang harus kembali kokoh berdiri. Karena itu, saya mengajak seluruh muktamirin untuk bersatu, melepaskan kepentingan pribadi, dan menetapkan pilihan berdasarkan nurani demi bangkitnya PPP,” tegas Prof. Husnan.

Menurutnya, Muktamar bukan sekadar ajang memilih pemimpin, melainkan juga ruang bersama untuk merumuskan arah perjuangan partai ke depan. Keutuhan dan kekompakan kader, lanjutnya, menjadi kunci agar PPP kembali mendapat tempat terhormat di hati rakyat.

“Pilihan politik yang kita ambil hari ini akan menentukan masa depan partai. Mari kita gunakan hati dan nurani, bukan sekadar kalkulasi politik sesaat. Kebangkitan PPP adalah amanah sejarah yang harus kita wujudkan bersama,” ujarnya.

Prof. Husnan juga menegaskan komitmennya untuk membuka ruang dialog, merangkul semua faksi, serta memastikan PPP hadir sebagai partai modern yang berakar kuat pada nilai Islam, demokrasi, dan kebangsaan.

“PPP harus kembali menjadi partai pemersatu umat dan bangsa. Saya percaya, dengan kebersamaan dan ketulusan, kita mampu mengembalikan marwah partai,” tambahnya.

Jika dalam proses Muktamar muncul kondisi yang tidak kondusif, Prof. Husnan menegaskan akan menyerahkan sepenuhnya kepada muktamirin untuk menjaga marwah PPP.

“Semua saya kembalikan kepada muktamirin yang memiliki hak suara,” tegasnya.

Kontak Media:
Tim Media Center Prof. Husnan Bey Fananie
Ustadz Ade Munadi
📞 0852-8556-2332

Husnan Bey Fananie di ISNU: Jembatan Pesantren dan Modernitas, Modal Penting Menuju Ketua Umum PPP

Husnan Bey Fananie di ISNU: Jembatan Pesantren dan Modernitas, Modal Penting Menuju Ketua Umum PPP

Jakarta, penaxpose.comMenjelang Muktamar Partai Persatuan Pembangunan (PPP), nama Prof. Dr. Husnan Bey Fananie kian menguat sebagai salah satu kandidat Ketua Umum. Di balik kiprah politiknya, ada satu rekam jejak yang jarang diangkat namun sangat relevan: perannya sebagai Dewan Ahli Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU).

Keterlibatan Husnan di ISNU menegaskan posisinya sebagai jembatan antara tradisi pesantren dengan wacana modernitas. Baginya, pesantren tidak boleh tercerabut dari akar tradisi, namun juga harus terbuka terhadap perubahan zaman. Pemikiran ini menjadi penting mengingat PPP adalah partai Islam yang lahir dari rahim umat dan membutuhkan pemimpin yang mampu meramu nilai klasik dengan kebutuhan politik kontemporer.

“PPP harus bisa berbicara dengan bahasa santri dan ulama, tapi sekaligus memahami logika generasi muda akademis. Di sinilah peran figur seperti Husnan menjadi relevan,” ujar salah satu kader ISNU yang menilai kiprahnya dekat dengan dua dunia: pesantren dan perguruan tinggi.

Kehadiran Husnan di ISNU juga memperlihatkan kapasitas intelektualnya diakui lintas kalangan Islam. PPP membutuhkan pemimpin yang tidak hanya kuat dalam strategi politik, tetapi juga memiliki legitimasi moral dan keilmuan. Sebab, krisis yang dihadapi PPP saat ini bukan sekadar elektoral, melainkan juga krisis identitas di mata umat.

Dengan latar belakang akademisi bergelar profesor, pengalaman sebagai diplomat, serta pergaulan luas di kalangan intelektual Islam, Husnan diyakini mampu memperkuat wajah PPP sebagai partai modern yang tetap berpijak pada nilai keislaman.

Pertanyaan yang muncul kemudian: apakah Muktamar mendatang akan melihat kiprah Husnan di ISNU sebagai modal strategis untuk mengangkat PPP dari keterpurukan? Jika iya, maka PPP berpeluang memiliki ketua umum yang tidak hanya politisi, tetapi juga pemikir yang mampu menyatukan tradisi dan modernitas.

Sejarah akan mencatat, apakah kali ini PPP memilih sekadar melanjutkan pola lama, atau benar-benar memberi ruang kepada figur yang bisa menjadi jembatan harapan umat.

Editor: Adang