Babinsa Koramil 02/Tambora Aktif Monitoring Genangan Air, Seluruh Wilayah Aman dan Terkendali

Babinsa Koramil 02/Tambora Aktif Monitoring Genangan Air, Seluruh Wilayah Aman dan Terkendali

Kodam Jaya, Jakarta Barat – Dalam rangka menjaga keamanan dan kenyamanan lingkungan warga, jajaran Babinsa Koramil 02/Tambora Kodim 0503/JB terus aktif memantau kondisi wilayah, khususnya terkait potensi genangan air maupun banjir yang kerap terjadi saat musim hujan.

Pada Rabu (30/4/2025) pukul 16.00 WIB, para Babinsa melakukan pengecekan langsung di 11 kelurahan yang berada di bawah wilayah Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Hasil pemantauan menunjukkan bahwa seluruh wilayah terpantau aman dan tidak ditemukan adanya genangan air maupun banjir.

Adapun kelurahan yang dimonitor meliputi Roa Malaka, Duri Utara, Duri Selatan, Angke, Pekojan, Krendang, Tambora, Tanah Sereal, Kali Anyar, Jembatan Besi, dan Jembatan Lima. Semua wilayah tersebut dilaporkan dalam kondisi kering dan terkendali.

Tak hanya itu, Babinsa juga memastikan tidak ada kejadian pohon tumbang maupun korban akibat cuaca ekstrem. Langkah ini merupakan bagian dari tugas kewilayahan untuk memastikan warga merasa aman dan sigap dalam menghadapi potensi bencana.

Komandan Koramil 02/Tambora menyampaikan apresiasi atas dedikasi para Babinsa di lapangan. “Kegiatan ini merupakan bentuk tanggung jawab dan kepedulian kami terhadap masyarakat. Monitoring langsung di lapangan sangat penting untuk memastikan situasi benar-benar aman,” ujarnya.

Kegiatan ini juga menjadi bagian dari sinergi TNI dengan pemerintah daerah dan warga dalam menciptakan lingkungan yang tangguh menghadapi perubahan cuaca.

Dengan kehadiran Babinsa yang aktif dan sigap, masyarakat Tambora diharapkan merasa lebih tenang dan terlindungi.

(Pendim 0503/JB)

Babinsa Koramil 02/Tambora Aktif Dukung Penertiban Lingkungan di Jembatan Besi

Babinsa Koramil 02/Tambora Aktif Dukung Penertiban Lingkungan di Jembatan Besi

Kodam JayaJakarta BaratBabinsa Kelurahan Jembatan Besi dari Koramil 02/Tambora menunjukkan dedikasi tinggi dalam mendukung kegiatan penertiban dan penataan lingkungan yang berlangsung pada Rabu (30/4/2025) di sepanjang Jalan Jembatan Besi XII, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.

Kegiatan ini merupakan upaya terpadu untuk membersihkan gubuk liar, parkiran motor, dan tempat usaha ilegal yang berdiri di pinggiran kali dan bahu jalan, guna menciptakan lingkungan yang lebih tertib, bersih, dan aman.

Tercatat empat personel Babinsa yang terlibat aktif, yakni Pelda Patton CH, Serma Nurhasan, Serka Syarif H, dan Sertu Sarip ST. Mereka bekerja sama dengan unsur Muspika dan perangkat daerah lainnya, seperti Satpol PP, Dishub, Polsek Tambora, serta PPSU dan pengurus RW/RT setempat.

Dalam keterangannya, Serma Nurhasan menegaskan bahwa kehadiran Babinsa dalam kegiatan ini merupakan bentuk nyata sinergitas TNI dengan pemerintah daerah dalam mendukung ketertiban dan kenyamanan lingkungan warga. “Kami hadir untuk memberikan dukungan moril, pengamanan, serta memastikan kegiatan berjalan aman dan lancar,” ujarnya.

Penertiban berjalan dengan lancar dan mendapat respons positif dari masyarakat sekitar. Kehadiran Babinsa di lapangan turut memberikan rasa aman dan mengedukasi warga agar lebih peduli terhadap keteraturan lingkungan.

Kegiatan selesai pada pukul 11.35 WIB dengan situasi tetap kondusif dan aman. Peran aktif Babinsa dalam setiap kegiatan kewilayahan kembali menegaskan komitmen TNI sebagai garda terdepan dalam mendukung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

(Pendim 0503/JB) 

Koramil 02/Tambora Gelar Patroli Antisipasi Tawuran dan Balapan Liar, Wilayah Tetap Aman dan Kondusif

Koramil 02/Tambora Gelar Patroli Antisipasi Tawuran dan Balapan Liar, Wilayah Tetap Aman dan Kondusif

Kodam JayaJakarta BaratDalam upaya menjaga ketertiban dan mencegah potensi gangguan keamanan di malam hari, Koramil 02/Tambora melaksanakan patroli rutin di sejumlah titik rawan pada Senin malam (28/4/2025). Kegiatan patroli ini dipimpin langsung oleh Serda Candra G, dengan melibatkan tiga personel gabungan dari Babinsa, Wanra, dan Mitra Jaya.

Patroli dimulai pukul 22.00 WIB dengan rute yang telah ditetapkan, meliputi Jalan Tiang Bendera III, Jalan Kopi, hingga wilayah Pejagalan dan Duri Selatan. Para personel secara aktif melaksanakan pemantauan di pos-pos pantau strategis seperti Pos Pantau 19, 25, 22, dan 21.

Selama patroli, situasi di lapangan terpantau aman dan kondusif. Tidak ditemukan adanya aktivitas tawuran, balapan liar, maupun kejadian menonjol lainnya.

"Patroli ini bertujuan untuk menciptakan rasa aman bagi masyarakat sekaligus mengantisipasi potensi gangguan keamanan, khususnya pada malam hingga dini hari," ujar Serda Candra di sela-sela kegiatan.

Patroli dilengkapi dengan perlengkapan pengamanan seperti tongkat dan kendaraan roda dua untuk menunjang mobilitas cepat di lapangan. Meski tidak menggunakan persenjataan, kesiapsiagaan dan koordinasi antar personel menjadi kunci utama dalam menjaga stabilitas wilayah.

Kegiatan ini mendapat apresiasi dari masyarakat setempat yang merasa lebih aman dengan kehadiran aparat di lingkungan mereka. Koramil 02/Tambora berkomitmen untuk terus meningkatkan intensitas patroli, terutama di titik-titik rawan, guna memastikan keamanan dan ketertiban warga.

Patroli selesai dilaksanakan pada pukul 23.15 WIB, dengan seluruh personel kembali ke Markas Koramil 02/TB dalam keadaan lengkap dan situasi tetap terkendali.

(Pendim 0503/JB) 

Babinsa Kelurahan Tambora Aktif Gelar Siskamling Bersama Warga untuk Tingkatkan Keamanan Lingkungan

Babinsa Kelurahan Tambora Aktif Gelar Siskamling Bersama Warga untuk Tingkatkan Keamanan Lingkungan

Kodam JayaJakarta BaratDalam rangka menjaga kondusivitas wilayah, Babinsa Kelurahan Tambora, Serda Candra G, melaksanakan kegiatan Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) dan Pengamanan Swakarsa bersama warga, Senin malam (25/4/2025) di Posko Perniagaan, Jalan Perniagaan Raya, RT 007 RW 01, Kelurahan Tambora, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.

Kegiatan tersebut melibatkan unsur keamanan lokal seperti Kamtib, Security, serta warga setempat. Babinsa memberikan arahan penting kepada petugas jaga malam agar selalu meningkatkan kewaspadaan, khususnya pada jam-jam rawan dini hari.

Dalam arahannya, Serda Candra menekankan pentingnya memperketat penjagaan di sekitar pos jaga dan lingkungan warga, serta melakukan patroli rutin setiap dua jam dengan sistem body system untuk saling melindungi.

"Selain itu, alat perlengkapan seperti tongkat, HT, handphone, dan peralatan lainnya harus selalu disiapkan untuk menunjang kegiatan pengamanan," pesan Serda Candra.

Babinsa juga mengingatkan pentingnya koordinasi cepat apabila terjadi hal mencurigakan. Petugas jaga diminta segera menghubungi Babinsa, Bimas, atau Ketua RT/RW agar setiap potensi gangguan keamanan dapat segera ditangani.

Lebih lanjut, Serda Candra menekankan pentingnya menjaga faktor keamanan pribadi serta kesehatan seluruh anggota jaga agar mampu memberikan pelayanan keamanan yang optimal kepada masyarakat.

Kegiatan Siskamling ini berjalan tertib, aman, dan mendapat sambutan positif dari warga. Partisipasi aktif masyarakat menunjukkan tingginya kesadaran kolektif dalam menjaga lingkungan dari berbagai potensi gangguan keamanan.

Dengan sinergi antara Babinsa dan warga, diharapkan situasi aman dan nyaman di wilayah Kelurahan Tambora dapat terus terjaga.

(Pendim 0503/JB) 

Karang Taruna Kecamatan Kalideres Lantik Pengurus Baru Masa Bakti 2025–2030

Karang Taruna Kecamatan Kalideres Lantik Pengurus Baru Masa Bakti 2025–2030

Jakarta, penaXpose.com — Karang Taruna Kecamatan Kalideres menggelar pelantikan kepengurusan baru masa bakti 2025–2030 pada Senin, 28 April 2025, bertempat di Aula Kantor Kecamatan Kalideres, Jl. Peta Utara No.26 1, RT.1/RW.7, Kelurahan Pegadungan, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat.

Acara pelantikan berlangsung khidmat, dengan dikukuhkannya Riky Rinaldi, S.H. sebagai Ketua Karang Taruna Kecamatan Kalideres. Ia akan dibantu oleh Rahman sebagai Sekretaris dan Hasbiaulloh, S.E. sebagai Bendahara dalam menjalankan program organisasi untuk lima tahun ke depan.

Dalam sambutannya, Riky Rinaldi menyampaikan bahwa Karang Taruna akan berperan aktif sebagai wadah pembinaan generasi muda yang kreatif, inovatif, serta berkontribusi nyata dalam pembangunan sosial masyarakat.

"Kami berkomitmen untuk menjadikan Karang Taruna sebagai kekuatan pemuda yang mampu berdaya saing dan menjadi bagian penting dalam pembangunan Kalideres," ujar Riky.

Pelantikan ini dihadiri oleh sejumlah pejabat Kecamatan Kalideres, tokoh masyarakat, serta perwakilan organisasi kepemudaan. Kehadiran para tamu undangan menegaskan dukungan terhadap komitmen Karang Taruna untuk terus berkembang dan berkontribusi positif di masyarakat.

Dengan kepengurusan baru ini, Karang Taruna Kecamatan Kalideres menegaskan tekadnya untuk memperkuat sinergi dengan berbagai pihak demi mewujudkan pemuda Kalideres yang lebih maju, mandiri, dan produktif.

(Akiem/Hadi)

Patroli Antisipasi Tawuran dan Balapan Liar, Koramil 02/TB Tegaskan Kehadiran di Tengah Masyarakat

Patroli Antisipasi Tawuran dan Balapan Liar, Koramil 02/TB Tegaskan Kehadiran di Tengah Masyarakat

Kodam Jaya, Jakarta Barat – Dalam upaya menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat, Koramil 02/Tambora kembali menunjukkan komitmennya melalui kegiatan patroli malam hari. Dipimpin oleh Sertu Sujanadi, patroli dilaksanakan pada Minggu malam (27/4/2025) mulai pukul 22.00 WIB hingga selesai, dengan fokus pada pencegahan tawuran dan balapan liar di wilayah binaannya.

Dengan kekuatan dua personel yang terdiri dari Babinsa dan Wanra, patroli menyusuri sejumlah titik rawan di wilayah Koramil 02/TB, termasuk Jalan Tiang Bendera III, Jalan Telepon Kota, dan Jalan Petak Lama. Setiap checkpoint, seperti Pos Linmas RW 02, Pos Pantau 19, Pos Linmas RW 04/10, hingga area Gereja Sidang Jemaat Allah, menjadi fokus pengawasan.

Meskipun tidak dilengkapi dengan senjata api, para personel menggunakan perlengkapan standar seperti tongkat pengaman dan kendaraan roda dua untuk memaksimalkan mobilitas selama patroli.

"Kegiatan ini merupakan bentuk nyata kehadiran TNI di tengah masyarakat. Kami ingin memastikan situasi wilayah tetap aman dan kondusif, khususnya dari potensi gangguan seperti tawuran dan balapan liar," ujar Sertu Sujanadi dalam keterangannya.

Selama pelaksanaan patroli, situasi wilayah terpantau aman dan terkendali. Setiap pos yang disinggahi menunjukkan kondisi yang relatif kondusif tanpa adanya indikasi potensi gangguan keamanan.

Pihak Koramil 02/Tambora juga menegaskan bahwa patroli ini akan terus digiatkan secara rutin sebagai langkah preventif sekaligus bentuk dukungan terhadap terciptanya ketertiban di wilayah Jakarta Barat.

Sebagai tindak lanjut, perkembangan situasi akan terus dipantau dan dilaporkan kepada Komando Atas secara berkala.

(Pendim 0503/JB) 

Kritik dan Harapan dalam Aksi 'Indonesia Gelap': Pemerintah Diminta Perbaiki Sistem Hukum dan Ekonomi

Kritik dan Harapan dalam Aksi 'Indonesia Gelap': Pemerintah Diminta Perbaiki Sistem Hukum dan Ekonomi


Jakarta, penaxpose.com Gelombang demonstrasi bertajuk “Indonesia Gelap” yang berlangsung pada 17-21 Februari 2025 dinilai banyak pihak mencerminkan keresahan mendalam masyarakat terhadap arah kebijakan negara. 
Aksi yang juga dikenal dengan nama “Matikan Lampu untuk Demokrasi” ini, diprakarsai oleh mahasiswa dan berbagai kelompok masyarakat sipil, juga terjadi di berbagai daerah di Indonesia.

Para demonstran mengangkat banyak isu, antara lain adanya kegamangan terhadap keberhasilan program pemerintah pada masa transisi, maraknya kasus korupsi fantastis yang diungkap oleh aparat penegak hukum, minimnya tingkat kepercayaan terhadap sistem peradilan, sistem ekonomi dan sistem politik.

Feri Amsari, pengamat hukum Universitas Andalas, termasuk salah satu tokoh yang menyuarakan tagar #IndonesiaGelap. Dalam forum diskusi virtualnya pada Jumat, 25 April 2025 di Jakarta, dia mengatakan jika dilihat dari faktor sejarah banyak analogi #IndonesiaGelap. Salah satu yang pernah digunakan R.A. Kartini dengan buku dan tulisan-tulisannya adalah ”Habis Gelap Terbitlah Terang.”

"Kalau mau disesuaikan dengan Ibu Kartini bukan cerah tapi terang, analogi itu karena melihat berbagai faktor, terutama kalau menjelaskan beberapa aspek konstitusional yang terlanggar selama penyelenggaraan pemerintahan," ucap Feri Amsari.

Feri melanjutkan, ”Indonesia dianggap gelap, pertama karena soal pembentukan Undang-Undang yang tertutup kepada publik. Kedua, kembalinya peran TNI dan Polri di luar ruang konstitusi yang tidak sesuai Undang-Undang Dasar 1945, khususnya Pasal 30. Ketiga, pada pemerintahan Prabowo-Gibran tidak ada birokrasi yang mampu meletakkan kehendak konstitusional rakyat yang semestinya. Keempat, masih banyaknya permasalahan di program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Selain itu, kenyataan bahwa sektor peradilan di Indonesia masih tidak jelas atau gelap. "Sektor peradilan kita baru-baru ini kita mendengar ada hakim yang menerima uang suap Rp 60 miliar, yang menggambarkan mahalnya proses hukum dan keadilan di negeri ini. Ada pula aparat penegakan hukum yang justru menerapkan Obstruction of Justice, di mana media framing dianggap sebagai salah satu upaya merintangi penyelidikan dan penyidikan," kata Feri. 

Feri menyampaikan, ”seharusnya TNI dan Polri diprofesionalkan dengan cara ditingkatkan jaminan kesejahteraannya dan bekerja sesuai dengan yang dikehendaki konstitusi, tapi yang dikerjakan kedua institusi negara tersebut saat ini adalah menambah pekerjaan baru.”

Feri menambahkan pernyataan terkait perang dagang yang terjadi saat ini antara Amerika Serikat dan berbagai Negara khususnya Indonesia yang belum memiliki Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat sejak tahun 2023 hingga saat ini sehingga terjadi kekosongan komunikasi. Oleh karena itu Presiden Prabowo harusnya segera mengisi kekosongan Duta Besar Indonesia di Amerika Serikat yang sudah kosong selama dua tahun terakhir. 

”Beberapa sektor yang dapat diperbaiki dari mantan presiden sebelumnya (Jokowi) adalah ruang eksekutif, ruang yudikatif, pertahanan dan keamanan, dan diplomasi luar negeri. Kita harus akui, secara bahasa, pilihan diksi Presiden Prabowo sangat mumpuni, tapi kemampuan diplomasi pejabatnya harus lebih diasah.”ujar Feri.

Feri menggarisbawahi adanya matahari kembar. Dalam sistem pemerintahan presidensial, presiden yang sudah lengser harus mendukung presiden baru untuk melakukan kebijakan yang transparan.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Ekonomi Badan Intelijen dan Keamanan Polri, Brigadir Jenderal Polisi Ratno Kuncoro menyatakan menerima dan dia menganggap biasa saja kritik dari teman-teman aktivis dan mahasiswa terkait #IndonesiaGelap yang disampaikan oleh Feri Amsari sebagai bagian dari demokrasi.

"Kami setuju dengan Habis Gelap Terbitlah Terang, tapi kondisi saat ini saya lebihg menganggapnya sebagai proses kehidupan berbangsa dan bernegara. Para pemimpin bangsa kita dari waktu ke waktu selalu ada kelebihan dan kekurangan masing – masing. Kita harus memastikan bahwa arah bangsa kita on the track sesuai harapan masyarakat. Dinamika pasti ada, yang terpenting adalah masalah ekonomi, karena kami sebagai Polri bersama TNI merupakan bagian dari pemerintah yang wajib menjaga kestabilan ekonomi," ucapnya.

Ratno menyampaikan, ”Polri sebagai bagian dari pemerintah harus menjaga agar jangan sampai ada dinamika yang bisa menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.”

Polri akan kembali menggali lebih dalam informasi adanya isu Obstruction of Justice, memastikan berjalannya mekanisme yang berjalan sesuai dengan sistem peradilan pidana.
"Saya juga terlibat sebagai salah satu anggota Tim Polri untuk tim konsep Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana, karena KUHAP yang baru akan berlaku pada 1 Januari 2026. Rencana perubahan KUHAP 1981 sudah terlalu lama, untuk itu mohon dukungannya agar dapat segera difinalisasi. DPR juga siap menerima aspirasi elemen masyarakat. Sudah ada pernyataan dari Ketua Komisi III DPR RI, Bapak Habiburakhman, bahwa DPR memberi kesempatan kepada masyarakat untuk memberi masukan, termasuk masalah sistem peradilan pidana dalam KUHAP yang luar biasa dampaknya dan berpengaruh terhadap keadilan yang diharapkan semua pihak," tambah Ratno.

"Polri dan instansi pemerintah yang lain, wajib menjaga stabilitas ekonomi dan politik. Semua instansi pemerintah siap menampung semua kritik dan masukan yang membangun, karena merupakan booster untuk mengakselerasi hal baik dan positif, untuk menyelesaikan permasalahan dan akselerasi program sesuai arahan Bapak Presiden," ujarnya.

Ratno juga menyampaikan perhatiannya terhadap kebebasan pers. “Polri sangat memperhatikan nasib wartawan. Wartawan tidak boleh diteror, wartawan harus profesional dalam menginformasikan fakta dan kebenaran kepada publik. Jika ada masalah bisa diselesaikan dengan mediasi di forum Dewan Pers dan Polri.” ujarnya.

Ratno menyampaikan bahwa Bapak Presiden mempersilakan masyarakat menyampaikan kritik, namun tidak bertujuan adu domba. Terkait dengan rancangan KUHAP yang ini sedang disusun, Polri juga masih memerlukan Restorative Justice, yaitu menyelesaikan suatu masalah yang ringan sifatnya tanpa mengedepankan penyelesaian secara hukum yang biasanya menghabiskan biaya tidak murah. Kita juga memiliki hukum adat dan kearifan lokal. “Saya kira kita bisa mengambil langkah berdasarkan keadilan restorasi," imbuhnya.

Ratno juga mengomentari isu korupsi, ”untuk mengurangi tingkat korupsi di Indonesia kita harus banyak belajar dari negara yang indeks korupsinya rendah sesuai dengan komitmen Bapak Presiden Prabowo dan harapan masyarakat.”

Terkait perang dagang dan tarif Amerika, Ratno mengatakan ”kondisi Indonesia relatif jauh lebih baik dibanding negara lain yang terdampak perang dagang seperti Thailand, Filipina dan Vietnam. Hal ini juga sesuai keterangan dari Menteri Keuangan, Sri Mulyani yang saat ini masih berada di Amerika Serikat”.

"Kenapa kita bisa hebat, karena kita memiliki sumber daya yang luar biasa. Ada koreksi sedikit dari IMF mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 5,1% menjadi 4,7%. Sedangkan Thailand, Vietnam dan Filipina karena mereka banyak sekali komoditi yang berhubungan dengan Amerika, maka mereka sangat terdampak dan terkoreksi. Dari awalnya 3,8% menjadi 3,3% oleh IMF," jelas Ratno.

Ratno menambahkan, ”Indonesia memiliki sumber daya alam yang luar biasa. Pemerintah juga memberi solusi, selain mengirim tim lobi juga mencari pasar baru di negara-negara penerima ekspor Indonesia yang tidak terdampak kondisi tarif dagang. Sedangkan mengenai ketaatan terhadap Undang-Undang, ini menjadi pekerjaan rumah bersama. Polri juga melakukan pengamanan terhadap unjuk rasa sesuai SOP secara humanis dan profesional,” tambahnya.

"Terkait isu politik, kami hanya memantau. Kami polisi, kami sangat menjaga marwah untuk tidak berpolitik. Kami menjadi garda terdepan pengawal demokrasi. Seperti yang disampaikan Presiden Prabowo, boleh mengkritik, silakan demo, tidak akan dilarang. Tapi polisi di lapangan betul - betul menjaga massa pengunjuk rasa dengan tidak menganggap mereka sebagai musuh," jelas Ratno.

Abednego Panjaitan selaku Ketua Relawan Prabu Center melihat #IndonesiaGelap yang ramai diperbincangkan dari sudut pandang berbeda. Kegelapan yang dimaksud sebenarnya keresahan dan kekhawatiran akibat ketidakpahaman terhadap program asta cita Prabowo-Gibran. 

”Contohnya MBG (Makan Bergizi Gratis), saya mengutip pernyataan Ahok yang menurutnya kalau diberikan langsung ke emak-emak Rp 50 ribu per orang akan lebih baik, Ahok melihat dari sisi ekonomisnya. Tapi Ahok tidak melihat sisi positifnya MBG yang luar biasa karena melibatkan banyak pihak, dan semuanya akan menjadi penggerak ekonomi," jelas Abed.

Abed melihat program MBG adalah program yang sangat dibutuhkan Indonesia meski terlambat, seharusnya dari dulu dilakukan. Namun karena keterbatasan anggaran dan terkendala faktor geografis, maka MBG memang masih terkendala dan semua dalam proses untuk berjalan lebih baik. Program MBG diperuntukkan bagi seluruh masyarakat Indonesia. 

"MBG bisa merekrut 48 ribu tenaga kerja dengan target 30 ribu dapur. Ini jelas potensi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, selain itu juga dapat meningkatkan sektor pertanian dan menggerakkan roda ekonomi. Dana yang dialokasikan semuanya terpakai dan berguna," kata Abed.

Mengenai kritik yang banyak ditujukan pada MBG, Abenego menyampaikan terima kasih. Sejatinya semua program Asta Cita Prabowo-Gibran, termasuk program MBG, berpihak pada rakyat. 
Pemerintahan Prabowo-Gibran baru berjalan enam bulan, pasti masih banyak yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan. Tak semudah seperti membalikkan telapak tangan. Maka dari itu kolaborasi dan persatuan dari semua pihak sangat penting untuk mensukseskan program Asta Cita Presiden Prabowo. []