Jakarta, penaxpose.com | Dalam upaya menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang kondusif, Polri terus menunjukkan komitmen nyata dalam memberantas berbagai bentuk gangguan keamanan, seperti premanisme, peredaran narkoba, kejahatan jalanan, hingga tawuran.
Selama beberapa waktu terakhir, Polri berhasil mengungkap dan menindak ratusan kasus premanisme yang meresahkan masyarakat. Operasi rutin yang dilakukan di terminal, pelabuhan, pasar, dan kawasan industri berhasil menangkap para pelaku pemalakan, intimidasi, serta kekerasan yang kerap merugikan warga. Langkah ini tidak hanya memberikan efek jera, tetapi juga meningkatkan rasa aman di tengah masyarakat.
Polsek Metro Penjaringan Hadir di Tengah Masyarakat
Polsek Metro Penjaringan pun menunjukkan komitmen yang sama dalam menjalankan tugasnya di wilayah teritorialnya. Dengan mengedepankan prinsip Presisi (Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan), Kapolsek Metro Penjaringan, AKBP Agus Ady Wijaya, SH, S.I.K, M.Si, menugaskan jajaran untuk memonitor langsung situasi di lapangan.
“Jika ditemukan pelanggaran hukum, harus segera ditindak tegas. Polisi harus hadir dan menjadi solusi atas keresahan masyarakat dalam persoalan Kamtibmas,” tegas Kapolsek.
Terbukti, sebelum dan sesudah digelarnya Operasi “Berantas Jaya 2025”, situasi wilayah hukum Polsek Metro Penjaringan dinilai kondusif oleh tokoh masyarakat maupun organisasi kemasyarakatan (ormas). Khususnya dalam penanganan premanisme berkedok ormas, tidak ditemukan adanya ketua atau anggota ormas yang terlibat atau ditangkap karena melanggar hukum.
Dukungan Ormas terhadap Kepolisian
Dalam proses pelaksanaan operasi tersebut, Kanit Intelkam Polsek Metro Penjaringan, AKP Ali Asrol, SH, menerima audiensi dari perwakilan ormas kedaerahan Forum Betawi Rempug (FBR). Dalam pertemuan tersebut, FBR menyatakan dukungan penuh kepada Polri untuk memberantas preman berkedok ormas.
Sebagai mitra langsung ormas, AKP Ali Asrol memberikan arahan dan masukan kepada anggota ormas. “Kami mengimbau agar ormas menjadi contoh teladan bagi masyarakat. Sebagai garda terdepan, ormas diharapkan mampu membantu kepolisian dalam menciptakan situasi aman dan tenteram,” ungkapnya.
Apresiasi dari Masyarakat
Tanggapan positif juga datang dari warga. Salah satunya disampaikan oleh tokoh masyarakat dari Kelurahan Kapuk Muara, Samsul Aripin. “Saya mengapresiasi setinggi-tingginya kepada Kepolisian Republik Indonesia, khususnya Polsek Metro Penjaringan, dalam memberantas premanisme. Semoga Polri terus dipercaya masyarakat sebagai aparat penegak hukum,” ujarnya.
Perang Melawan Narkoba dan Kejahatan Jalanan
Selain premanisme, Polri juga terus menggencarkan pemberantasan narkoba melalui operasi berskala besar. Penangkapan bandar besar, penggerebekan pabrik narkotika, hingga penyitaan barang bukti dalam jumlah besar menunjukkan keseriusan Polri dalam menutup ruang gerak peredaran narkoba, baik dalam skala nasional maupun internasional.
Untuk menanggulangi kejahatan jalanan seperti begal, jambret, dan pencurian, Polri meningkatkan patroli, memperkuat sinergi dengan masyarakat, serta mengoptimalkan teknologi seperti kamera pengawas (CCTV) dan aplikasi pengaduan masyarakat. Langkah ini terbukti efektif dalam mencegah dan menindak kejahatan secara cepat.
Pendekatan Humanis Atasi Tawuran Remaja
Dalam menghadapi masalah tawuran, khususnya di kalangan pelajar dan remaja, Polri menerapkan pendekatan preventif dan edukatif. Melalui penyuluhan ke sekolah-sekolah, kerja sama dengan tokoh masyarakat, serta patroli di titik-titik rawan, angka tawuran dapat ditekan secara signifikan.
Keberhasilan Polri dalam berbagai aspek ini adalah buah dari kerja keras, dedikasi, dan kolaborasi yang erat dengan seluruh elemen masyarakat. Upaya ini diharapkan terus berlanjut demi mewujudkan lingkungan yang aman, tertib, dan damai bagi seluruh rakyat Indonesia.
(Emy)