Jayawijaya, Papua Pegunungan - Yayasan Misi Tabur Tuai resmi menutup seluruh rangkaian kegiatannya dengan melaksanakan ibadah doa dan puasa yang berlangsung selama dua hari, sebagai bentuk refleksi spiritual sekaligus ungkapan syukur atas pelayanan yang telah dijalankan.
Kegiatan doa dan puasa tersebut dimulai pada Rabu (30/7) pukul 01.00 WIT dini hari dan berakhir pada Kamis (31/7) pukul 17.00 WIT. Acara ini dipusatkan di kediaman Ketua Yayasan Misi Tabur Tuai, Ibu Elisabet Mifa Kogoya, yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Doa Mama-Mama 8 Dedominasi.
Sebanyak 100 peserta terlibat dalam kegiatan ini, dengan dominasi peserta berasal dari delapan wilayah yang selama ini aktif mendukung kegiatan pelayanan yayasan. Momentum ini dimaknai sebagai bentuk pemurnian spiritual, penyatuan hati, serta upaya memperkuat komitmen dalam membangun kehidupan umat yang lebih sejahtera dan beriman.
“Doa dan puasa ini bukan hanya rutinitas keagamaan, tetapi juga bentuk penyerahan diri kepada Tuhan atas semua rencana pelayanan ke depan, baik bagi tanah Papua maupun bagi generasi penerus,” ujar Elisabet Mifa Kogoya dalam pernyataannya.
Selama kegiatan berlangsung, ibadah dipimpin oleh empat tokoh rohani yang telah dikenal luas dalam pelayanan lintas denominasi di wilayah Pegunungan Papua. Mereka adalah:
- Pendeta Hotman Jikwa,
- Pendeta Podius Ginia Tabubu,
- Pendeta Marinus Kogoya,
serta satu pendeta lainnya yang turut memperkuat pelaksanaan puasa dan doa.
Yayasan Misi Tabur Tuai menegaskan komitmennya untuk terus hadir di tengah masyarakat, tidak hanya melalui kegiatan sosial, tetapi juga lewat pendekatan spiritual sebagai fondasi utama dalam membangun kehidupan yang lebih bermartabat dan harmonis. (Red)
0 Comments
Posting Komentar