LDKS SMPN 12 Jakarta: Cetak Pemimpin Muda Berkarakter di Bogor

LDKS SMPN 12 Jakarta: Cetak Pemimpin Muda Berkarakter di Bogor

Bogor, penaXpose.comSMP Negeri 12 Jakarta menyelenggarakan kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) bagi calon pengurus OSIS dan MPK Tahun Ajaran 2025/2026. Kegiatan ini berlangsung pada 22–23 September 2025 di kawasan Citra Alam Riverside, Cisarua, Bogor.

Sebanyak 100 siswa mengikuti kegiatan ini, terdiri dari 75 calon pengurus OSIS dan 25 calon pengurus MPK. Selama dua hari, mereka dibekali berbagai materi dan simulasi kepemimpinan, mulai dari dasar-dasar organisasi, kedisiplinan, hingga keterampilan komunikasi dan manajemen konflik.

Kegiatan LDKS mengusung visi “Membentuk murid yang berkarakter, disiplin, dan berjiwa kepemimpinan”. Melalui misi penanaman nilai disiplin, pengembangan kemampuan memimpin, serta pembentukan identitas diri yang kokoh, pihak sekolah berharap calon pengurus OSIS dan MPK memiliki bekal yang cukup untuk menjalankan amanah organisasi di lingkungan sekolah.

Adapun tujuan kegiatan ini antara lain membekali siswa dengan dasar kepemimpinan, menumbuhkan rasa percaya diri, kemandirian, dan solidaritas, serta melatih kemampuan pengambilan keputusan. Selain itu, LDKS juga menjadi wadah kaderisasi untuk mencetak pengurus OSIS dan MPK yang berkompeten, berkarakter, serta siap melanjutkan estafet kepemimpinan di SMPN 12 Jakarta.

“LDKS bukan sekadar kegiatan tahunan, tetapi momentum penting untuk membentuk siswa sebagai calon pemimpin muda yang visioner dan bertanggung jawab,” ujar Setiawan, S.Pd., M.Si., Kepala Sekolah SMPN 12 Jakarta.

Dengan berakhirnya kegiatan LDKS, para peserta diharapkan mampu mengimplementasikan nilai-nilai kepemimpinan dan tanggung jawab dalam organisasi maupun kehidupan sehari-hari, sekaligus menjadi teladan bagi seluruh siswa di sekolah. (Red) 

Manajemen Keuangan Perusahaan di Era Digital Payment: Tantangan dan Peluang

Manajemen Keuangan Perusahaan di Era Digital Payment: Tantangan dan Peluang


Penulis          : Shilla Khairani Putri
NIM                : 2410101059
Mata Kuliah : Manajemen Keuangan Perusahaan Universitas Islam Tazkia Bogor

Bayangkan sebuah perusahaan ritel besar yang setiap harinya melayani jutaan transaksi. Dahulu, arus kas perusahaan ini sangat bergantung pada pembayaran tunai dan transfer bank konvensional. Kini, peta bisnis berubah drastis: lebih dari 70% transaksi dilakukan melalui dompet digital, QRIS, hingga buy now pay later (BNPL). Perubahan ini tidak hanya soal cara membayar, tetapi juga cara perusahaan mengelola keuangannya. Pertanyaannya: siapkah manajemen keuangan perusahaan menghadapi era digital payment yang serba cepat, transparan, sekaligus penuh risiko?

Transformasi digital di sektor keuangan membawa dampak signifikan bagi perusahaan. Berdasarkan proyeksi industri yang dilaporkan Katadata, nilai transaksi uang elektronik di Indonesia diperkirakan menembus Rp2.000 triliun pada 2025. Pertumbuhan eksponensial ini menandakan bahwa digital payment bukan lagi sekadar tren, melainkan kebutuhan operasional.

Namun, arus kas yang sebelumnya bisa diprediksi lebih stabil kini menjadi semakin kompleks. Perusahaan harus menghadapi biaya merchant discount rate (MDR), risiko kebocoran data, potensi fraud digital, hingga perubahan perilaku konsumen yang semakin mengandalkan cicilan instan seperti BNPL.

Masalah lain adalah kesenjangan adaptasi. Banyak perusahaan besar mampu mengintegrasikan digital payment gateway dengan sistem Enterprise Resource Planning (ERP), sementara UMKM sering kali kesulitan mencatat transaksi digital secara akurat. Akibatnya, muncul potensi mismatch antara realisasi keuangan dengan pencatatan dalam laporan keuangan.

Di satu sisi, digital payment memberikan peluang besar bagi perusahaan. Transparansi transaksi meningkat karena semua kegiatan tercatat otomatis dalam sistem. Perusahaan juga dapat memanfaatkan big data dari pola pembayaran konsumen untuk menyusun strategi pemasaran yang lebih efektif. Selain itu, digital payment mempercepat siklus kas, yang berarti perusahaan bisa mengelola modal kerja lebih efisien.

Namun, disisi lain, ada tantangan serius. Pertama, risiko keamanan data dan fraud. Laporan PwC Global Economic Crime and Fraud Survey 2024 menunjukkan bahwa lebih dari 40% perusahaan global pernah mengalami kejahatan siber terkait pembayaran digital. Kedua, ketergantungan pada infrastruktur digital. Gangguan server atau kegagalan sistem pembayaran bisa melumpuhkan arus kas harian. Ketiga, regulasi yang terus berkembang. Misalnya, BI dan OJK terus memperketat aturan terkait keamanan data, integrasi QRIS, dan pelaporan transaksi digital.

Dari perspektif manajemen keuangan, tantangan terbesar adalah perubahan pola likuiditas. Jika dulu transaksi tunai bisa langsung digunakan, kini ada jeda settlement antara penyedia layanan pembayaran dan perusahaan. Bagi perusahaan dengan arus kas ketat, delay satu atau dua hari saja bisa mengganggu likuiditas operasional.

Meski begitu, jika dikelola dengan tepat, digital payment dapat menjadi leverage strategis. Contohnya, GoTo dan Shopee memanfaatkan layanan dompet digital bukan hanya sebagai alat pembayaran, tetapi juga sebagai instrumen pengelolaan dana dan customer engagement. Perusahaan-perusahaan ini berhasil memonetisasi data keuangan menjadi sumber keuntungan baru.

Apa yang harus dilakukan perusahaan?

Pertama, integrasi sistem keuangan digital. Perusahaan harus memastikan bahwa setiap transaksi digital langsung tercatat dalam sistem akuntansi. Ini bisa dicapai dengan menghubungkan payment gateway ke ERP atau software akuntansi berbasis cloud.

Kedua, penguatan manajemen risiko digital. Perusahaan wajib berinvestasi pada keamanan siber, enkripsi data, dan sistem deteksi fraud. Tidak kalah penting, literasi digital bagi karyawan keuangan juga harus ditingkatkan.

Ketiga, diversifikasi instrumen pembayaran. Jangan hanya mengandalkan satu platform. Semakin beragam kanal pembayaran, semakin kecil risiko tergantung pada satu sistem yang mungkin bermasalah.

Keempat, kolaborasi dengan regulator dan fintech. Perusahaan perlu aktif mengikuti kebijakan BI dan OJK agar tidak tertinggal dari sisi kepatuhan. Kolaborasi juga membuka peluang inovasi, misalnya integrasi sistem keuangan perusahaan dengan layanan digital banking berbasis syariah yang kini mulai berkembang.

Era digital payment bukan ancaman, melainkan peluang untuk mengubah manajemen keuangan perusahaan menjadi lebih modern, transparan, dan responsif. Tantangannya nyata: risiko fraud, keterlambatan settlement, hingga regulasi yang dinamis. Namun, dengan strategi integrasi sistem, penguatan keamanan, dan kolaborasi lintas sektor, perusahaan bisa menjadikan digital payment sebagai motor pertumbuhan keuangan jangka panjang.

Pada akhirnya, pertanyaan bagi perusahaan bukan lagi “apakah perlu beradaptasi dengan digital payment?”, melainkan “seberapa cepat kita bisa beradaptasi agar tetap relevan?”

Universitas BSI Margonda Depok Aktif Tingkatkan Literasi Digital Mahasiswa di Era Industri 4.0

Universitas BSI Margonda Depok Aktif Tingkatkan Literasi Digital Mahasiswa di Era Industri 4.0

DEPOK, penaXpose.comUniversitas BSI (Bina Sarana Informatika) Margonda Depok menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan literasi digital di kalangan mahasiswa. Melalui serangkaian inisiatif seperti seminar, pelatihan intensif, dan program Kampus Merdeka, universitas ini berupaya membekali mahasiswanya dengan keterampilan digital yang esensial untuk menghadapi tantangan dan peluang di era revolusi industri 4.0.

Rektor Universitas BSI Margonda Depok, Dr. Nani Mulyani, S.Kom., M.M., menjelaskan bahwa literasi digital bukan lagi sekadar kemampuan menggunakan perangkat, tetapi juga kemampuan untuk berpikir kritis, kreatif, dan inovatif dalam memanfaatkan teknologi. "Di era ini, mahasiswa harus mampu mengakses, memahami, mengevaluasi, dan menciptakan informasi secara digital. Ini adalah kunci untuk bersaing dan berhasil di dunia kerja yang semakin digital," ujarnya.

Berbagai program telah dirancang untuk mendukung peningkatan literasi digital mahasiswa. Seminar dan workshop rutin menghadirkan pakar teknologi dan praktisi industri untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman. Pelatihan intensif berfokus pada pengembangan keterampilan spesifik seperti analisis data, pengembangan web, desain grafis, dan pemasaran digital.

Program Kampus Merdeka juga dimanfaatkan untuk memberikan pengalaman praktis kepada mahasiswa. Melalui magang di perusahaan teknologi dan proyek kolaborasi dengan industri, mahasiswa dapat mengaplikasikan pengetahuan yang mereka peroleh dan mengembangkan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja.

Salah satu mahasiswa Universitas BSI Margonda Depok, Annisa Rahman, mengungkapkan bahwa program-program yang ditawarkan sangat membantu dalam meningkatkan kemampuannya di bidang teknologi. "Saya merasa lebih percaya diri dalam menggunakan berbagai platform digital dan mengembangkan ide-ide kreatif. Ini sangat penting untuk mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja nanti," katanya.

Universitas BSI Margonda Depok berharap, dengan berbagai upaya yang dilakukan, mahasiswanya dapat menjadi agen perubahan yang mampu memanfaatkan teknologi untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa. Peningkatan literasi digital juga diharapkan dapat mendorong inovasi dan kreativitas di berbagai bidang, serta menciptakan peluang ekonomi baru di era digital. []

Pengibar Bendera 17 Agustus di Pandeglang, Christian Permana, Sosok Anak Pesisir Nelayan Dari Muara Angke

Pengibar Bendera 17 Agustus di Pandeglang, Christian Permana, Sosok Anak Pesisir Nelayan Dari Muara Angke

Pandeglang, penaxpose.comMomen salah satu anak pesisir nelayan dari Muara Angke, Jakarta Utara, Christian Permana mendapatkan kesempatan mengibarkan bendera merah putih pada acara HUT Ke-80 RI, 17 Agustus tahun 2025 adalah hal yang sangat membanggakan, bertempat di Alun Alun Pandeglang, Banten, pada Minggu (17/8/2025). 

Hal ini menunjukkan bahwa semangat kemerdekaan tidak hanya dirasakan bagi Christian Permana, namun juga dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat,  termasuk mereka yang menjadi peserta Paskibraka dari Yayasan Pendidikan Universitas Presiden, SMA Presiden 2 Tanjung Lesung (Boarding School).

Christian Permana masuk menjadi Paskibraka untuk tingkat Kabupaten tidaklah mudah, karena dalam pendidikan yang diemban nya saat itu, dia harus mengikuti tes dari seleksi di berbagai sekolah yang ada di Kabupaten Pandeglang. 

Siswa SMA Presiden 2 Tanjung Lesung (Boarding School) yang memiliki tinggi sekitar 171 cm dengan hobby olahraga, belajar dan tahfidz qur'an ini, diketahui selepas dari SMA dirinya berkeinginan melanjutkan kejenjang pendidikan militer serta ingin mengikuti tes Akademi Polisi (Akpol) Taruna.

Christian Permana, putra pertama dari pasangan James Wiling dan Nurhayati ini merupakan sosok anak yang memiliki ketekunan dan kegigihan dalam belajar, meski jauh dari orang tua, kehidupan keseharian nya penuh dengan kemandirian.

Sementara, James Wiling yang merupakan Tokoh Pemuda di Muara Angke, yang juga salah satu pembina Yayasan Yatim Piatu di Masjid Al Mubarok Muara Angke, berharap kelak anaknya menjadi anak yang bermanfaat untuk bangsa dan negara.

"Saya merasa bangga ketika Christian permana terpilih menjadi salah satu pengibar bendera pada 17 Agustus di Alun-alun Pandeglang, ini adalah satu pencapaian dari ketekunan dan kegigihan dalam belajar, semoga prestasi ini tidak menjadikan nya berbesar hati, namun tetap rendah hati," Ungkap James Wiling. (Rls) 


#Christian Permana
#Anak Pesisir Nelayan Muara Angke
#Paskibraka 17 Agustus 2025
#SMA Presiden 2 Tanjung Lesung (Boarding School)
#Yayasan Universitas Presiden
#Alun-alun pandeglang
#HUT Ke-80 RI

Diduga Ada Penahanan Ijazah di SMK Bumi Sejarah Cibungbulang Bogor, Karena Tunggakan Biaya Studi Tour

Diduga Ada Penahanan Ijazah di SMK Bumi Sejarah Cibungbulang Bogor, Karena Tunggakan Biaya Studi Tour

 


Bogor, Jawa Barat – Praktik penahanan ijazah siswa diduga masih terjadi di sejumlah sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kabupaten Bogor. Salah satunya dilaporkan terjadi di SMK Bumi Sejarah, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Informasi yang dihimpun pada Rabu (10/07/2025), penahanan ijazah tersebut diduga berkaitan dengan tunggakan pembayaran biaya kegiatan studi tour dan acara perpisahan sekolah.

Salah satu wali murid berinisial DM mengaku anaknya tidak mengikuti kegiatan studi tour tersebut, namun tetap diwajibkan membayar biaya sebesar Rp3.500.000.

"Anak kami tidak ikut studi tour, tapi kami tetap diwajibkan membayar sebesar Rp3,5 juta. Saya baru mampu membayar sepertiganya, dan itu pun masih diminta untuk segera melunasi agar ijazah anak bisa diambil," keluh DM saat diwawancarai pada Sabtu (06/07/2025).

Menanggapi hal ini, tim dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kresnayana, M. Sanusi, bersama aktivis sosial Ustad Yudi Sunaryo, menyayangkan adanya tekanan terhadap wali murid, khususnya dari kalangan kurang mampu.

“Masyarakat tidak mampu seharusnya tidak diberi beban biaya tambahan seperti itu, apalagi sampai menghambat pengambilan ijazah. Padahal, sekolah tersebut menerima dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dengan jumlah yang cukup besar setiap tahunnya,” ujar M. Sanusi.

Kasus ini menambah daftar panjang praktik pungutan di luar ketentuan yang masih terjadi di dunia pendidikan. Diharapkan pihak berwenang segera melakukan investigasi terhadap praktik tersebut dan memberikan solusi agar siswa tidak dirugikan. (Sns) 

Diduga Ada Pemaksaan Infaq dan Penahanan Ijazah di Sekolah Al-Fikri Cibunian Bogor

Diduga Ada Pemaksaan Infaq dan Penahanan Ijazah di Sekolah Al-Fikri Cibunian Bogor

Bogor, Jawa Barat – Praktik pemaksaan pembayaran infaq serta dugaan penahanan ijazah siswa-siswi kembali mencuat, kali ini terjadi di Sekolah Al-Fikri yang berlokasi di Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Menurut informasi yang diterima pada Selasa (09/07/2025), siswa-siswi di sekolah tersebut diduga diwajibkan membayar sejumlah biaya setiap kali ada kegiatan kenaikan kelas atau perpisahan, dengan nilai yang cukup tinggi.

Salah satu wali murid berinisial AP mengungkapkan bahwa infaq yang bersifat "wajib" tersebut mencapai Rp1.800.000 per siswa setiap tahunnya. Ironisnya, menurut AP, ada pula ijazah siswa yang hingga kini masih ditahan pihak sekolah karena orang tua murid belum melunasi pembayaran.

"Hampir setiap tahun ada kewajiban membayar infaq sebesar Rp1,8 juta per siswa. Bahkan ada ijazah siswa dari tahun lalu yang masih disimpan pihak sekolah karena belum bisa melunasi," ujar AP.

Saat tim Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kresnayana mencoba melakukan konfirmasi melalui pesan WhatsApp kepada Kepala Sekolah Al-Fikri, yang bersangkutan justru memblokir kontak tim LBH tersebut.

Menanggapi situasi ini, LBH Kresnayana menyatakan akan melaporkan dugaan pungutan liar dan penahanan ijazah ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) serta Aparat Penegak Hukum (APH) untuk ditindaklanjuti.

“Praktik seperti ini tidak bisa dibiarkan. Pendidikan adalah hak semua warga negara, dan tidak boleh ada pemaksaan atau penahanan hak siswa,” tegas perwakilan LBH.

Kasus ini diharapkan mendapat perhatian serius dari pihak terkait agar tidak terulang dan agar pihak sekolah menjalankan fungsi pendidikan dengan menjunjung asas keadilan dan keterbukaan. (Sns) 

Atlet Prestasi Wushu, Reyhans Clementrich Houston Wakili Nama Baik Sekolah

Atlet Prestasi Wushu, Reyhans Clementrich Houston Wakili Nama Baik Sekolah

Jakarta, penaxpose.com - Sekolah Saint Nicholas Foundation (ST NICHOLAS) baru-baru ini mengadakan acara pelepasan murid yang telah menyelesaikan satu tahun ajaran. Acara ini diadakan di Rukan Circle West Citra Garden 6 Blok I-01B No. 19-25, Kelurahan Tegal Alur, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, pada Rabu (18/6/2025).

Kepala Sekolah Saint Nicholas, Christina Dwi Putri, M.Pd (Principal of Kidsland & Frimary Citra 6) mengatakan telah menyaksikan pertumbuhan dan perkembangan yang luar biasa dari setiap murid, "Mereka telah menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam berbagai aspek, baik akademik maupun non-akademik. Dari prestasi di bidang olahraga hingga kreativitas dalam seni, setiap anak telah menunjukkan potensi dan bakat yang luar biasa" ujarnya.

Dikesempatan yang sama, Christina menyampaikan bahwa acara pelepasan murid ini merupakan momen yang sangat penting bagi siswa-siswa yang telah menyelesaikan satu tahun ajaran.

"Acara pelepasan murid ini bukan hanya sekedar perayaan, tetapi juga merupakan pengakuan atas kerja keras dan dedikasi siswa-siswa kami," pungkas Christina.

Menurutnya siswa-siswa Saint Nicholas telah menunjukkan prestasi yang luar biasa dalam berbagai aspek, baik akademik maupun non-akademik. Salah satu siswa yang patut dibanggakan adalah Reyhans Clementrich Houston, yang belum genap 8 tahun. Reyhans telah menunjukkan prestasi luar biasa dalam wushu dan telah mengharumkan nama baik sekolah.

"Reyhans adalah contoh nyata dari siswa-siswa kami yang memiliki bakat dan dedikasi yang luar biasa," tambah Christina Dwi Putri.

"Kami sangat bangga dengan prestasinya dan berharap dia dapat terus mengembangkan bakatnya di masa depan." Sambungnya.

Christina juga menekankan pentingnya kemitraan antara orang tua dan sekolah dalam proses pendidikan, "Kami percaya bahwa kemitraan antara orang tua dan sekolah sangat penting dalam membantu siswa-siswa kami mencapai potensi mereka yang penuh," ujarnya.

Dengan dukungan penuh dari pihak sekolah dan orang tua, siswa-siswa Saint Nicholas dapat mencapai prestasi yang luar biasa dan menjadi generasi yang sukses di masa depan. Christina berharap bahwa acara pelepasan murid ini dapat menjadi motivasi bagi siswa-siswi untuk terus berprestasi dan mencapai kesuksesan.

Reyhans telah menunjukkan prestasi gemilang dalam beberapa acara, termasuk Jakarta Martial Arts Extravaganza (JMAE) 2025, di mana ia berhasil merebut juara 1 dan 2. Keberhasilan ini tidak hanya membawa kebanggaan bagi dirinya, tetapi juga bagi orang tua dan sekolahnya.

Selain Reyhans, siswa lain yang patut dibanggakan juga adalah Shilloh Ararya Anggrawidjaja (Grade 2). Menurut Christina siswa nya itu telah meraih prestasi gemilang saat mengikuti kompetisi di luar sekolah. Diantaranya meraih Top 5 Spelling Bee Competition at SBM, 1st place Spelling Bee Competition at EF Regional, Top 10 Spelling Bee Competition at EF National grade, 1st place Spelling Bee at SDH Jakarta Barat dan 1st place Grammar Competition at EF Regional for grade 3 & 4 category.

Pihak sekolah sangat mendukung penuh kegiatan atletik dan menyediakan fasilitas dan sumber daya yang memadai untuk membantu siswa mencapai prestasi yang maksimal. Kami percaya bahwa kegiatan atletik dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan, disiplin, dan semangat kompetitif yang positif.

"Dengan dukungan penuh dari pihak sekolah, kami yakin bahwa siswa-siswa dapat mencapai prestasi yang luar biasa dan mengangkat nama baik sekolah. Oleh karena itu, kami sangat mendukung dan memotivasi siswa-siswa untuk berprestasi dan mencapai kesuksesan" ucapnya.

Sebagai lembaga pendidikan, Kepala Sekolah Saint Nicholas itu percaya bahwa kemitraan antara orang tua dan sekolah sangat penting dalam proses pendidikan. Komunikasi yang efektif adalah kunci utama dalam membangun kemitraan yang baik antara orang tua dan sekolah. Dengan komunikasi yang baik, kita dapat menyampaikan segala rencana dan kebutuhan anak-anak kita kepada pihak sekolah.

"Dengan kerja sama yang baik antara orang tua dan sekolah, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung bagi anak-anak kita untuk belajar dan berkembang. Pihak sekolah akan memberikan kualitas pendidikan yang terbaik, dan orang tua dapat memberikan dukungan yang dibutuhkan di rumah. Dengan demikian, anak-anak kita akan dapat mencapai potensi mereka yang penuh dan menjadi generasi yang sukses di masa depan" terang Christina.

"Semoga dengan dukungan dan kemitraan yang baik antara orang tua dan sekolah, kita dapat membantu anak-anak kita mencapai kesuksesan dan menjadi generasi yang membawa perubahan positif di masa depan" harapnya.

(  )

STIE MBI Gelar MBI Explora Fest, Cetak Wirausaha Muda Berkualitas

STIE MBI Gelar MBI Explora Fest, Cetak Wirausaha Muda Berkualitas

Jakarta, penaxpose.com | Sabtu, 22 Maret 2025

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Manajemen Bisnis Indonesia (STIE MBI) kembali menggelar MBI Explora Fest dengan tema "Sinergitas Mahasiswa serta UMKM untuk Membangun Kampus Berwirausaha Unggul dan Inovasi Bisnis Berkelanjutan". Acara ini bertujuan untuk mendorong kolaborasi antara mahasiswa dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam mengembangkan kewirausahaan yang berdaya saing.

Dalam pelaksanaannya, STIE MBI menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, seperti instansi pemerintahan kecamatan, UMKM setempat, KNPI, kepala desa, serta karang taruna, guna memperkuat ekosistem bisnis yang lebih inovatif dan berkelanjutan.

Kolaborasi untuk Meningkatkan Wirausaha

Ketua pelaksana acara, Adinda, menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya MBI Explora Fest.

"Terima kasih kepada panitia, dosen, masyarakat, serta semua pihak yang telah mendukung acara ini. MBI Explora Fest bukan sekadar ajang jual beli, tetapi juga pengalaman dan pembelajaran baru bagi mahasiswa dan UMKM dalam mengembangkan bisnis yang lebih baik," ujar Adinda.

Sementara itu, Ketua STIE MBI, Dr. H. Teguh Prajitno, S.E., M.M., menekankan pentingnya peran dunia pendidikan dalam mendukung pertumbuhan UMKM menuju Indonesia Emas 2045.

"Pemerintah pusat menargetkan 70 persen perekonomian Indonesia ditopang oleh usaha menengah. Untuk mewujudkan hal itu, kampus dan jajarannya harus berkolaborasi guna mendorong UMKM naik kelas," paparnya saat diwawancarai.

Ia juga mengingatkan mahasiswa untuk memanfaatkan ilmu yang diperoleh sebagai bekal masa depan. Pemerintah telah mencanangkan program kerja sama antara UMKM dan koperasi guna menggerakkan ekonomi kerakyatan serta mengatasi permasalahan finansial, seperti pinjaman online ilegal.

Akademisi dan Dunia Usaha Bersinergi

Dosen pembimbing, Yohan Nurdiansyah, S.E., M.M., menegaskan bahwa MBI Explora Fest merupakan bentuk nyata sinergi antara dunia akademik dan dunia usaha.

"Melalui acara ini, para pelaku usaha memiliki kesempatan untuk menampilkan kreativitas dan inovasi mereka. Mahasiswa juga dituntut untuk tidak hanya memiliki kemampuan akademik, tetapi juga memahami dinamika dunia bisnis," jelasnya.

Senada dengan itu, Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan STIE MBI, Widia Yunitawati, S.H., M.M., memberikan semangat kepada mahasiswa yang telah bekerja keras menyelenggarakan acara ini.

"Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang diintegrasikan dalam mata kuliah. Semoga acara ini sukses dan menjadi motivasi bagi mahasiswa untuk lebih kreatif dan aktif dalam dunia bisnis," tuturnya.

Dengan terselenggaranya MBI Explora Fest 2025, STIE MBI berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa untuk terus berinovasi dalam berwirausaha, sekaligus mendorong pertumbuhan UMKM yang lebih kuat dan berdaya saing.

(MJ/Cawang)

Pimpinan Cabang Muhammadiyah Grogol Gelar Hari Bermuhammadiyah di Perguruan Muhammadiyah Grogol

Pimpinan Cabang Muhammadiyah Grogol Gelar Hari Bermuhammadiyah di Perguruan Muhammadiyah Grogol

Jakarta Barat, penaXpose.com - Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Grogol menggelar acara Hari Bermuhammadiyah (HBM) pada Sabtu (8/4/2025) di Perguruan Muhammadiyah Grogol, Jalan Dr. Susilo 1, Grogol, Jakarta Barat. Acara ini bertujuan untuk mempererat ukhuwah serta memperkenalkan sekolah-sekolah di bawah naungan Perguruan Muhammadiyah Grogol, yakni SD Muhammadiyah 10, SMP Muhammadiyah 12, dan SMA Muhammadiyah 24.

Kehadiran Tokoh dan Pengisi Acara

Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh Muhammadiyah, di antaranya:

• Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta, KH. Dr. Nurhadi Muhammad Sani, M.Ag, yang turut memberikan tausiah.

• Pimpinan Cabang Muhammadiyah Grogol, terdiri dari:
° Muhammad Arief Prasetyo, S.Kom (Ketua)
° Irfan Fachruddin, SE (Sekretaris)
° Achmad Fahri (MPKU)
° Sufahmi, S.Kom (Sekretaris Dikdasmen)

• Para kepala sekolah dari SD Muhammadiyah 10, SMP Muhammadiyah 12, dan SMA Muhammadiyah 24.

• Para dewan guru, siswa-siswi Perguruan Muhammadiyah Grogol, serta wali murid.

• Utusan Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Jakarta Barat yang sekaligus beraudiensi dengan PCM Grogol.

Semangat Berkontribusi bagi Umat dan Bangsa

Ketua PCM Grogol, M. Arief Prasetyo, S.Kom, menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya HBM ini. Ia menegaskan bahwa sebagai bagian dari Muhammadiyah, seluruh anggota memiliki tanggung jawab untuk terus mengembangkan dakwah Islam yang berkemajuan.

"Mari kita jadikan momentum Hari Bermuhammadiyah ini sebagai pemantik semangat untuk berkontribusi lebih bagi umat dan bangsa," ujarnya. 

Rangkaian Acara dan Kegiatan

Selain tausiah agama, acara ini juga diisi dengan berbagai kegiatan menarik, di antaranya:

• Hafalan Al-Qur'an oleh siswa-siswi.
• Pentas seni.
• Penampilan dari Hizbul Wathan dan Tapak Suci.
• Dongeng anak yang dibawakan oleh Kak Hendra dengan bonekanya.
• Bazaar dan penggalangan dana untuk pembangunan Musholla Al-Ikhsan.
• Penggalangan Dana untuk Musholla Al-Ikhsan

Ketua panitia HBM, Tukiman, S.Pd, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mempererat silaturahmi, tetapi juga sebagai ajang penggalangan dana untuk pembangunan Musholla Al-Ikhsan.

"Musholla ini nantinya tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pendidikan dan pembinaan karakter. Oleh karena itu, partisipasi dalam donasi ini bukan sekadar sumbangan materi, tetapi juga investasi akhirat yang pahalanya akan terus bergulir," ungkapnya.

Senada dengan hal tersebut, Ketua Panitia Pembangunan Musholla Al-Ikhsan, Ustadz Nana Juliana, S.Ag, menambahkan bahwa keberadaan musholla di lingkungan sekolah sangat penting dalam membina generasi yang madani.

"Musholla ini tidak hanya sebagai sarana ukhuwah Islamiyah, tetapi juga sebagai tempat pendidikan nonformal yang memberikan dampak positif bagi warga sekolah serta masyarakat sekitar," jelasnya.

Melalui acara ini, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Grogol berharap dapat terus memperkuat nilai-nilai keislaman serta meningkatkan peran Muhammadiyah dalam dunia pendidikan dan sosial.

Reporter: Sufahmi

Pengaruh Pendidikan Kewarganegaraan terhadap Partisipasi Mahasiswa dalam Kegiatan Politik Kampus

Pengaruh Pendidikan Kewarganegaraan terhadap Partisipasi Mahasiswa dalam Kegiatan Politik Kampus

Jakarta, penaXpose.com | Kamis, 23 Januari 2025

Penulis: Magdalena Murniwati Zebua (211011500097)
Mahasiswa Universitas Pamulang (UNPAM)

Pendidikan kewarganegaraan memiliki peran penting dalam membentuk generasi muda yang memahami hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Di lingkungan kampus, pendidikan ini menjadi sarana inspirasi bagi mahasiswa untuk lebih aktif dalam kegiatan politik kampus, seperti pemilihan ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) atau Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), diskusi, seminar, hingga aksi advokasi yang membahas isu-isu sosial.

Makna dan Relevansi Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan kewarganegaraan bertujuan membekali mahasiswa dengan pengetahuan tentang sistem politik, nilai-nilai demokrasi, dan hak asasi manusia. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, pendidikan ini dirancang untuk membentuk karakter mahasiswa agar menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan berdaya kritis.

Pada tingkat universitas, mata kuliah ini menjadi komponen penting dalam kurikulum wajib. Efektivitasnya bergantung pada metode pengajaran yang mampu menghubungkan teori dengan praktik nyata, seperti simulasi pemilu kampus atau forum diskusi kebijakan.

Faktor Pendukung Partisipasi Mahasiswa

1. Kurikulum yang Inovatif

Kurikulum pendidikan kewarganegaraan yang menyertakan pendekatan praktis dapat menarik minat mahasiswa terhadap isu-isu politik. Simulasi pemilu lintas jurusan, misalnya, memberikan pengalaman langsung tentang proses demokrasi.

2. Peran Aktif Pengajar

Dosen yang memotivasi dan menggunakan metode pembelajaran relevan dapat meningkatkan kesadaran mahasiswa terhadap pentingnya politik kampus. Penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang aktif berdiskusi tentang kebijakan publik di kelas lebih cenderung terlibat dalam organisasi kampus.

3. Budaya Demokrasi di Kampus

Lingkungan kampus yang mendukung demokrasi, seperti debat kandidat pemilihan ketua BEM secara terbuka, menjadi wadah pembelajaran politik yang efektif. Sebaliknya, kampus yang minim kegiatan politik menghasilkan mahasiswa yang kurang peduli terhadap partisipasi politik.

4. Kesadaran Mahasiswa

Pendidikan kewarganegaraan membangun kesadaran bahwa kegiatan politik kampus bukan sekadar formalitas, melainkan bagian dari proses belajar demokrasi. Mahasiswa yang aktif dalam organisasi kampus umumnya memiliki wawasan lebih luas tentang tata kelola organisasi dan nilai-nilai kepemimpinan.

Dampak Positif Partisipasi Politik Kampus

1. Penguatan Kompetensi Demokrasi

Mahasiswa yang terlibat dalam politik kampus cenderung memiliki kemampuan komunikasi, analisis, dan kepemimpinan yang lebih baik. Hal ini menjadi modal penting untuk menghadapi tantangan di masa depan, baik sebagai individu maupun pemimpin masyarakat.

2. Pembentukan Pemimpin Muda

Kegiatan politik kampus melatih mahasiswa memahami pentingnya transparansi, akuntabilitas, dan demokrasi. Banyak pemimpin nasional memulai karier mereka dari organisasi kampus, menjadikannya ruang latihan yang ideal.

3. Kesadaran Sosial yang Lebih Kuat

Partisipasi dalam advokasi isu-isu sosial, seperti lingkungan atau kesetaraan gender, membantu mahasiswa mengembangkan empati dan tanggung jawab terhadap kondisi masyarakat.

Kesimpulan

Pendidikan kewarganegaraan memberikan kontribusi signifikan dalam membentuk mahasiswa yang sadar politik dan bertanggung jawab. Dengan metode pengajaran yang efektif serta dukungan dari lingkungan kampus, mahasiswa dapat terinspirasi untuk berperan aktif dalam berbagai kegiatan politik kampus.

Keterlibatan ini tidak hanya melatih mahasiswa menjadi pemimpin yang kompeten, tetapi juga membangun generasi muda yang peduli terhadap nilai-nilai demokrasi. Oleh karena itu, sinergi antara pengajar, kurikulum, dan budaya demokrasi di kampus sangat penting untuk memastikan pendidikan kewarganegaraan menghasilkan dampak positif secara maksimal.

Kadis Kominfo Sumut Ilyas Sitorus Ajak Mahasiswa Hindari Judi Online

Kadis Kominfo Sumut Ilyas Sitorus Ajak Mahasiswa Hindari Judi Online
Kepala Dinas (Kadis) Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Ilyas Sitorus menghadiri acara seminar nasional bertajuk ‘Bahaya dan Dapak Judi Online Bagi Generasi Muda Bangsa’, yang diselenggarakan Penyuluh Agama Islam PPPK Kementerian Agama Kota Medan, di Kampus Universitas Mandiri Bina Prestasi (MBP), Jalan Jamin Ginting, Padang Bulan Medan, Rabu (22/1).

MEDAN, penaXpose.com - Kepala Dinas (Kadis) Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Ilyas Sitorus mengajak mahasiswa untuk menghindari judi online. Sebab, judi online akan berdampak buruk terhadap aspek finansial, sosial, spikis, kesehatan, akademik, keagamaan dan kepribadian pelakunya. 

Hal tersebut disampaikannya pada acara seminar nasional bertajuk ‘Bahaya dan Dapak Judi Online Bagi Generasi Muda Bangsa’, yang diselenggarakan Penyuluh Agama Islam PPPK Kementerian Agama Kota Medan, di Kampus Universitas Mandiri Bina Prestasi (MBP), Jalan Jamin Ginting, Padang Bulan Medan, Rabu (22/1). 

"Penuntasan masalah judi online ini akan sangat bergantung pada bagaimana kita menyikapinya. Yang bisa menghentikannya adalah diri kita sendiri,” ujar Ilyas Sitorus.

Ilyas mengatakan, sudah banyak situs judi online yang sudah diblokir Pemerintah. Namun faktanya situs judi online masih saja terus bertambah dan memenuhi ruang daring masyarakat.

“Kalau kita lihat, bila ada satu situs ditakedown maka mereka akan membuat situs baru lagi, demikian seterusnya,” katanya.

Untuk itu, Ilyas Sitorus mengajak mahasiswa membangun ketahanan pribadi terhadap judi online. Dengan memiliki mindset bahwa uang tidak didapat dengan cara instan dan menyimpang, serta melakukan kegiatan yang bermanfaat.

“Bagi yang belum terkena judi online, ayo bentengi diri. Kembangkan kesadaran diri dan isi waktu dengan kegiatan yang bermanfaat serta hindari pertemanan dengan orang orang yang mempunyai hobbi bermain judi online. Bagi yang sudah terkena segeralah berhenti,” tegas Ilyas Sitorus.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Medan Impun Siregar mengatakan bahwa semua agama pasti sangat menentang dan mengharamkan judi. Jadi menurutnya sudah sepantasnya semua umat menjauhinya.

“Semua agama menentang dan mengharamkan judi. Sebagai umat Tuhan sudah sepantasnya kita hindari,” ujar Impun Siregar, sambil mengajak para mahasiswa untuk meningkatkan iman dan taqwa menurut aganya masing-masing.

Kasubdit Ditintelkam Polda Sumut AKBP Samsul Bahri Siregar yang juga menjadi narasumber pada acara tersebut mengatakan, bahwa pelaku yang terjerat judi onlne biasanya adalah pengguna internet yang mengharapkan keuntungan dengan cara instan.

Samsul Bahri menambahkan, faktor utama orang melakukan tindak kejahatan berawal dari keluarga, lingkungan sosial dan lingkungan pendidikan. “Ketika keluarga dan masyarakat abai mengajarkan etika, adab, moral dan adat istiadat. Maka akan ada risiko penyimpangan perilaku. Inilah yang terjadi kepada para pelaku,” jelasnya.

Seminar nasional ini dihadiri sekitar empat ratusan mahasiswa dari berbagai Prodi dan jurusan di Unversitas MBP. Turut hadir Rektor Universitas MBP Sarman Sinaga, para dosen dan civitas akademika di lingkungan Universitas MBP Medan.

(DISKOMINFO SUMUT/Emy)



FOTO

Kepala Dinas (Kadis) Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Ilyas Sitorus menghadiri acara seminar nasional bertajuk ‘Bahaya dan Dapak Judi Online Bagi Generasi Muda Bangsa’, yang diselenggarakan Penyuluh Agama Islam PPPK Kementerian Agama Kota Medan, di Kampus Universitas Mandiri Bina Prestasi (MBP), Jalan Jamin Ginting, Padang Bulan Medan, Rabu (22/1).

Membangun Sinergi Antara Perguruan Tinggi dan Sekolah: Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) sebagai Langkah Nyata Pendidikan Bermakna

Membangun Sinergi Antara Perguruan Tinggi dan Sekolah: Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) sebagai Langkah Nyata Pendidikan Bermakna

 

Jakarta, penaXpose.com | Jumat, 17 Januari 2025

Pendidikan bukan hanya sekadar teori yang diajarkan di dalam kelas, tetapi juga tentang bagaimana ilmu dapat diterapkan dalam kehidupan nyata. Hal inilah yang menjadi dasar pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), sebuah program yang dirancang untuk mempersiapkan mahasiswa menjadi pendidik profesional dengan pengalaman langsung di lapangan.

Pada Selasa, 14 Januari 2024, Universitas Pamulang melalui Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Prodi PPKn secara resmi menyerahkan mahasiswa PPL kepada SMK Falatehan. Prosesi serah terima ini dilakukan oleh Dosen Pembimbing, Bapak Saepudin Karta Sasmita, S.Pd., M.Pd., dan diterima langsung oleh Kepala Sekolah SMK Falatehan, Bapak Mohamad Irvan, S.Pd.

Momentum ini bukan sekadar simbolis, melainkan langkah nyata dalam membangun kolaborasi antara kampus dan sekolah. SMK Falatehan, sebagai institusi pendidikan yang memiliki peran strategis dalam membekali siswa dengan keterampilan vokasi, menjadi tempat ideal bagi mahasiswa untuk belajar dan memberikan kontribusi nyata kepada dunia pendidikan.

Kerja sama ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana mahasiswa untuk mempraktikkan teori yang dipelajari di bangku kuliah, tetapi juga menjadi ajang kontribusi nyata dalam memajukan pendidikan di tingkat sekolah menengah. Mahasiswa diharapkan mampu menjadi teladan, membangun hubungan baik dengan siswa, serta menyampaikan materi pembelajaran secara efektif. Dengan pengalaman langsung di lapangan, mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk memahami dinamika pembelajaran, berinteraksi dengan siswa, hingga menghadapi tantangan yang dihadapi oleh guru dalam mendidik dan membentuk karakter generasi muda.


Dalam sambutannya, Bapak Saepudin Karta Sasmita, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing PPL Prodi PPKn FKIP Universitas Pamulang, menyampaikan, “Kami di sini bermaksud menitipkan mahasiswi kami untuk menimba ilmu secara nyata di SMK Falatehan. Kami menyerahkan sepenuhnya kepada pihak sekolah untuk menggembleng, melatih, membina, dan mendidik mereka menjadi guru profesional yang suatu saat nanti akan menjadi pengganti kita di masa depan.”

Program PPL ini diharapkan dapat memberikan manfaat timbal balik. Mahasiswa memperoleh pengalaman berharga yang tidak bisa didapatkan di ruang kuliah, sementara sekolah mendapatkan tambahan tenaga dan ide-ide segar yang dapat mendukung proses pembelajaran. Kerja sama antara Universitas Pamulang dan SMK Falatehan ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi dan sekolah menengah dapat menciptakan dampak positif bagi kedua belah pihak.

Harapan besar juga disematkan pada program ini. Melalui PPL, masa depan pendidikan Indonesia diharapkan semakin cerah dengan kehadiran guru-guru muda yang siap mengabdi dengan kompetensi dan dedikasi tinggi. Hal ini sejalan dengan tujuan Sistem Pendidikan Nasional sebagaimana diatur dalam Pasal 3 UU No. 20 Tahun 2003, yang menjelaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan, membentuk watak, serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan juga bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Melalui kolaborasi ini, Universitas Pamulang dan SMK Falatehan membuktikan bahwa pendidikan bermakna hanya dapat terwujud dengan sinergi dan komitmen bersama untuk menciptakan generasi penerus yang unggul.

Oleh: Klaudia Permata Putri (Mahasiswa Prodi PPKn, FKIP UNPAM)

Serangan Fajar: Praktik Politik Uang yang Mengancam Integritas Pemilu

Serangan Fajar: Praktik Politik Uang yang Mengancam Integritas Pemilu

penaXpose.com | Kamis, 16 Januari 2025

Penulis: Berlian Gultom (211011500167)
Mahasiswa Universitas Pamulang (UNPAM)

Politik Indonesia memiliki dinamika yang khas, ditandai oleh sistem multipartai yang kompleks dan pelaksanaan pemilu secara langsung. Pemilu, baik untuk memilih presiden, anggota legislatif, maupun kepala daerah, selalu menjadi ajang kompetisi ketat antar calon dan partai politik. Dalam persaingan ini, berbagai taktik digunakan oleh kandidat atau tim kampanye untuk meraih kemenangan. Salah satu fenomena yang sering terjadi adalah praktik "serangan fajar" atau politik uang, yang merujuk pada pembelian suara atau pemberian imbalan berupa uang atau barang kepada pemilih untuk memilih calon tertentu.

Menurut Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), serangan fajar sering melibatkan distribusi uang dalam jumlah kecil kepada pemilih untuk memengaruhi keputusan mereka. Praktik ini berlangsung secara sembunyi-sembunyi, sehingga sulit untuk dibuktikan. Biasanya, serangan fajar terjadi menjelang hari pemungutan suara, terutama di wilayah dengan tingkat kemiskinan tinggi, di mana pemilih lebih rentan terhadap tawaran material.

Faktor Penyebab Serangan Fajar

1. Kepentingan Politik dan Elektabilitas
Banyak kandidat merasa tertekan untuk meraih suara sebanyak mungkin. Dalam sistem pemilu yang sangat kompetitif, politik uang dianggap sebagai cara cepat dan efektif untuk meningkatkan elektabilitas, terutama di daerah dengan tingkat partisipasi pemilih rendah. Menurut laporan Komisi Pemilihan Umum (KPU) tahun 2020, rendahnya kesadaran politik di kalangan pemilih sering menjadi penyebab utama praktik politik uang. Pemilih cenderung memilih berdasarkan imbalan materi, bukan visi dan misi calon.

2. Kesenjangan Ekonomi
Ketidakstabilan ekonomi membuat masyarakat dengan kondisi ekonomi lemah lebih rentan terhadap tawaran uang atau barang sebagai imbalan memilih calon tertentu. Transparency International Indonesia (TII) dalam laporan tahun 2018 menyebutkan bahwa praktik politik uang sering terjadi di daerah dengan tingkat kemiskinan tinggi, di mana kebutuhan ekonomi mendesak membuat pemilih mudah tergoda.

3. Budaya Politik Patronase
Di banyak wilayah Indonesia, budaya politik patronase masih kuat. Pemilih sering mengharapkan balas jasa dari calon yang mereka pilih. Southeast Asia Research (2021) mencatat bahwa budaya patronase ini menciptakan ekosistem politik di mana pemberian uang atau barang dianggap sebagai hal yang wajar dalam proses pemilu.

4. Minimnya Penegakan Hukum
Meskipun aturan melarang politik uang, lemahnya penegakan hukum membuat praktik ini sulit diberantas. Bawaslu dalam laporan tahun 2022 mengungkapkan bahwa kasus politik uang sering kali sulit dibuktikan, sehingga pelaku merasa aman untuk melanjutkan praktik tersebut.

5. Keterbatasan Akses Informasi Politik
Kurangnya pendidikan politik dan minimnya informasi tentang program atau visi misi calon membuat pemilih lebih mudah dipengaruhi oleh iming-iming materi. Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada 2019 menunjukkan bahwa pemilih yang kurang informasi cenderung menerima uang karena merasa tidak memiliki cukup dasar untuk membuat keputusan rasional.

Dampak Serangan Fajar

Serangan fajar memiliki dampak signifikan terhadap kualitas demokrasi di Indonesia. Praktik ini merusak prinsip pemilu yang bebas, adil, dan jujur. Ketika pemilih memilih berdasarkan imbalan materi, hasil pemilu tidak mencerminkan kehendak rakyat secara nyata. Hal ini berpotensi melahirkan pemimpin yang tidak kompeten atau hanya mengandalkan kekayaan untuk meraih dukungan politik.

Selain itu, serangan fajar mendorong terbentuknya politik transaksional, di mana suara pemilih menjadi komoditas. Pemilu yang seharusnya menjadi ajang penentuan nasib bangsa berdasarkan kebijakan dan visi calon berubah menjadi transaksi material yang merusak integritas demokrasi.

Menurut KPU, praktik ini tidak hanya merusak kualitas pemilu, tetapi juga mengurangi kepercayaan publik terhadap sistem politik. Pemilih yang merasa suara mereka bisa dibeli cenderung menganggap bahwa memilih bukanlah tindakan penting.

Kesimpulan

Serangan fajar tetap menjadi tantangan besar dalam politik Indonesia. Meskipun sudah ada regulasi yang melarang praktik ini, lemahnya penegakan hukum dan rendahnya kesadaran politik membuat serangan fajar terus berlangsung. Dibutuhkan upaya serius untuk mengedukasi pemilih, meningkatkan transparansi kampanye, dan memperkuat pengawasan terhadap politik uang. Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan integritas pemilu dan kualitas demokrasi di Indonesia dapat terjaga.

Penyerahan Mahasiswa PPL Universitas Pamulang ke SMK Falatehan: Langkah Strategis Tingkatkan Kualitas Pendidikan

Penyerahan Mahasiswa PPL Universitas Pamulang ke SMK Falatehan: Langkah Strategis Tingkatkan Kualitas Pendidikan

penaXpose.com | Selasa, 14 Januari 2025

Penyerahan mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Universitas Pamulang ke SMK Falatehan menjadi salah satu langkah penting dalam menjembatani teori yang diperoleh di bangku kuliah dengan praktik di dunia pendidikan. Program ini dirancang untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam mengajar dan berinteraksi dengan siswa di sekolah.

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 49 Tahun 2014, PPL adalah bagian integral dari proses pendidikan tinggi yang bertujuan mempersiapkan calon pendidik yang kompeten. Dalam hal ini, SMK Falatehan menjadi mitra strategis yang menyediakan lingkungan belajar ideal bagi mahasiswa Universitas Pamulang.

Manfaat PPL bagi Mahasiswa dan Sekolah

Kegiatan PPL memberikan manfaat signifikan bagi mahasiswa dan sekolah. Mahasiswa mendapatkan kesempatan menerapkan teori ke dalam praktik nyata, mengembangkan keterampilan pedagogis, serta memahami tantangan dunia pendidikan. Selain itu, mereka dapat memperluas jaringan profesional yang berguna untuk karier di masa depan.

Bagi SMK Falatehan, kehadiran mahasiswa PPL menjadi tambahan sumber daya manusia yang mendukung proses pembelajaran. Kepala Sekolah SMK Falatehan, Mohamad Irfan, S.Pd., menyatakan, "Mahasiswa PPL dapat membawa perspektif baru dan inovasi dalam metode pengajaran, yang meningkatkan kualitas pembelajaran."

Penelitian Universitas Pendidikan Indonesia (2020) menunjukkan bahwa siswa yang diajar oleh mahasiswa PPL memiliki motivasi belajar lebih tinggi dan hasil akademik yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang hanya diajar oleh guru tetap.

Tujuan dan Proses Penyerahan Mahasiswa PPL

Tujuan utama PPL adalah memberikan mahasiswa pengalaman langsung dalam mengajar, mengembangkan keterampilan pedagogis, serta memperkuat hubungan antara universitas dan sekolah. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan membangun soft skills seperti komunikasi, kerja sama, dan kepemimpinan.

Proses penyerahan mahasiswa PPL Universitas Pamulang ke SMK Falatehan dilakukan melalui beberapa tahap, mulai dari seleksi mahasiswa, orientasi, hingga serah terima resmi. Dalam acara penyerahan, dosen pembimbing Universitas Pamulang, Saefudin Kartasasmita, S.Pd., M.Pd., menyampaikan, "Melalui kegiatan ini, diharapkan tercipta hubungan saling menguntungkan antara universitas dan sekolah. Mahasiswa mendapatkan pengalaman berharga, sementara sekolah mendapat dukungan dalam pembelajaran."

Kesimpulan

Kegiatan penyerahan mahasiswa PPL Universitas Pamulang ke SMK Falatehan merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Program ini tidak hanya memberikan manfaat bagi mahasiswa dan sekolah, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan masyarakat melalui pendidikan yang berkualitas.

Keberhasilan program ini bergantung pada komitmen semua pihak untuk melaksanakannya dengan serius dan penuh tanggung jawab. Dengan sinergi yang baik antara universitas dan sekolah, kegiatan ini diharapkan mampu menciptakan generasi pendidik yang kompeten dan siap menghadapi tantangan di masa depan.

Penulis: Efi Susilawati (Mahasiswa Universitas Pamulang)

SMA Muhammadiyah 24 Grogol Gelar Taruna Melati Dasar di Puncak Bogor

SMA Muhammadiyah 24 Grogol Gelar Taruna Melati Dasar di Puncak Bogor


Bogor, penaXpose.comSMA Muhammadiyah 24 Grogol, Jakarta Barat, menggelar kegiatan Taruna Melati Dasar (TMD) sebagai bagian dari program kaderisasi Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM). Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, Sabtu dan Ahad, 11-12 Januari 2025, di Villa La Gofla, Puncak, Bogor, dengan diikuti oleh 60 siswa kelas X.

TMD merupakan langkah awal dalam proses pengkaderan IPM untuk melatih kepribadian kader pelajar Muhammadiyah sekaligus mempersiapkan mereka sebagai penerus estafet kepemimpinan. 
Dalam kegiatan ini, peserta dilatih kemampuan dasar organisasi serta diperkenalkan lebih mendalam pada nilai-nilai Kemuhammadiyahan.



Hari Pertama: Pembukaan dan Materi Kepemimpinan

Kegiatan diawali dengan pelepasan peserta oleh salah satu Pimpinan Cabang Muhammadiyah Grogol, Sufahmi, S.Kom, dan doa yang dipimpin oleh Luthfiyah, S.Pd. Acara resmi dibuka di lokasi oleh Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 24, Ustadz Nana Juliana, S.Ag.

Selanjutnya, peserta menerima sejumlah materi dari para narasumber, antara lain:

• Dasar-dasar Kepemimpinan oleh Purwandaru Akbarsyah, M.Pd
• Pembinaan Karakter dan Belajar Efektif oleh Ida Rahayu, S.Pd
• Kemuhammadiyahan oleh Jhoniward Al-Afghany H, S.Pd
• Public Speaking oleh Rizky Muharram, S.Pd

Pada malam hari, kegiatan dilanjutkan dengan pengukuhan Ketua IPM terpilih, Agam Setiadi, untuk periode 2024-2025. Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Grogol, Arif Prasetyo, S.Kom, memberikan sambutan, yang kemudian diakhiri dengan tausiyah oleh Ustadz Raihan Zamzam.



Hari Kedua: Aktivitas Fisik dan Penutupan

Hari kedua dimulai dengan sholat subuh berjamaah, dilanjutkan senam pagi yang dipandu oleh Dewi Shinta, S.Pd, dan Nopri, S.Pd. Peserta juga mengikuti berbagai games outbound yang dirancang untuk meningkatkan kerja sama tim dan kreativitas. Acara ditutup oleh Ketua Panitia TMD, Purwandaru Akbarsyah, M.Pd.

Membangun Generasi Unggul

Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 24, Ustadz Nana Juliana, S.Ag, menyampaikan bahwa tema kegiatan TMD kali ini adalah "Membangun Generasi Muda Tertib Ibadah, Tertib Belajar, Tertib Berorganisasi, dan Berwawasan Lingkungan."

“Kegiatan ini diharapkan dapat melatih kader IPM untuk memiliki kepribadian yang kuat sesuai dengan nilai-nilai amar ma’ruf nahi munkar, meningkatkan potensi diri, mengembangkan kemampuan kepemimpinan, dan memahami nilai-nilai organisasi Muhammadiyah,” ujar Nana Juliana.

SMA Muhammadiyah 24 Grogol berkomitmen untuk terus membina generasi muda yang unggul, tidak hanya dalam prestasi akademik, tetapi juga dalam karakter, dengan landasan nilai-nilai Islam yang kokoh.


Reporter: Sufahmi

Koramil 02/TB Sukses Gelar Pelatihan Saka Wira Kartika di Taman Jayakarta

Koramil 02/TB Sukses Gelar Pelatihan Saka Wira Kartika di Taman Jayakarta

JAKARTA BARAT, penaXpose.comKoramil 02/TB menyelenggarakan kegiatan pelatihan Pramuka Saka Wira Kartika selama dua hari, 7–8 Desember 2024, di Taman Jayakarta, Jalan Prof. Dr. Latumenten, Kelurahan Jembatan Besi, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.

Kegiatan ini melibatkan pelajar dari enam sekolah yang tergabung dalam Saka Wira Kartika. Selama pelatihan, para peserta mengikuti berbagai materi seperti krida navigasi darat, krida pionering (tali jiwa), krida survival, serta penanggulangan bencana yang bekerja sama dengan Damkar dan UPS Badan Air. Acara berlangsung dengan aman, lancar, dan kondusif.

Penutupan oleh Danramil 02/TB

Mayor Inf Mukhlisin, Danramil 02/TB yang mewakili Dandim 0503/JB, menutup rangkaian kegiatan pada Minggu (8/12/2024) dengan memimpin prosesi upacara penutupan. 

Acara tersebut juga dihadiri Kasektor IV Damkar Tambora Joko Susilo, tim Damkar Jembatan Besi, UPS Badan Air, Redkar, Bhabinkamtibmas Kelurahan Jembatan Besi Aiptu Rois Rusito, serta perwakilan dari sekolah peserta.

"Saya berterima kasih atas pelaksanaan pelatihan ini yang diikuti para pelajar dari enam sekolah. Kami berharap generasi muda, sebagai harapan bangsa, memiliki mental baja dan tidak mudah putus asa dalam menghadapi persoalan," ungkap Mayor Inf Mukhlisin.


Antusiasme Peserta Pelatihan

Serka Edy Syah Saragih, Batuud Koramil 02/TB sekaligus Pembina Harian Saka Wira Kartika, menjelaskan bahwa pelatihan ini diikuti oleh siswa dari SMA Bhina Karya, SMKN 9, SMA Pelita IV, SMA Dharma Savana, dan SMA Chandra Naya.

"Mereka mengikuti kegiatan ini dengan penuh semangat dari awal hingga akhir. Harapan kami, setelah pelatihan ini, para pelajar dapat memiliki kepribadian yang tangguh serta menjadi generasi muda yang berjiwa patriot," ujar Serka Edy Syah Saragih.

Simbolis Penutupan

Sebagai penanda penutupan, Mayor Inf Mukhlisin memimpin prosesi simbolis berupa penyiraman air kembang dan pemberian minum air kelapa kepada peserta sebagai tanda pelantikan anggota baru.

Kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat mental dan semangat generasi muda sebagai harapan bangsa di masa depan.

Reporter: Supriyadi (Pray)