FWJ Indonesia Soroti Polemik Dr Syahpri Putra Wangsa vs Ismet Saputra Wijaya

FWJ Indonesia Soroti Polemik Dr Syahpri Putra Wangsa vs Ismet Saputra Wijaya

TANGERANG, penaxpose.com | Viralnya tuduhan terhadap Ismet Saputra Wijaya anak kandung dari pasien Rita Binti Yarob dengan salah seorang Dokter RSUD Sekayu Musi Banyuasin, Syahpri Putra Wangsa, pada Selasa, 12 Agustus 2025 lalu telah menimbulkan kegaduhan isu Nasional. Hal itu dikatakan Ketua Umum Forum Wartawan Jaya (FWJ) Indonesia, Mustofa Hadi Karya, atau yang biasa disapa Opan dalam konferensi pers nya di Tangerang Indonesia, Selasa (19/8/2025).

Konferensi pers dengan tema "Mengubur Opini Liar, Ungkap Kebenaran" ini mengundang banyak pertanyaan guna memberikan edukasi dan kajian ril. Ia menjelaskan, peristiwa yang terjadi di RSUD Sekayu pada 12 Agustus 2025 merupakan bentuk kepedulian dan keprihatinan bersama. Bahkan kata Opan, viralnya perkara RSUD Sekayu itu melebihi dari kasus dugaan ijazah palsunya Jokowi.

"Banyak pihak ikut terlibat membangun opini-opini liar dan statement yang kurang bijak sehingga membangunkan narasi-narasi tak elok untuk mendorong situasi semakin memanas," ucap Opan dalam konferensi Pers.

Dia juga menyayangkan statement serta opini yang dibangun Menteri Kesehatan RI, pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Pejabat publik wilayah Banyuasin Sumsel, dan tokoh-tokoh lainnya dengan melakukan tuduhan tak objektif dalam perkara itu.

"Ini akan menjadi tontonan publik yang buruk. No Viral No Justice..., apakah itu yang diharapkan RSUD Sekayu bersama Syahpri Putra Wangsa dan para pengikut-pengikut lainnya yang terlibat dalam membangun narasi sepihak?", singgungnya.

Opan menyebut ada gelombang dan upaya besar pihak-pihak lain mengambil moment dari insiden itu sebagai bentuk muatan pemulihan nama baik RSUD Sekayu maupun pencitraan pejabat publik lainnya.

"Ini dugaan kami ya. Dugaan itu dalam dunia jurnalistik kami sah-sah saja loh. Kami menduga ada tuntunan arah kanan dan arah kiri untuk pencitraan pejabat publik, IDI dan terkhusus RSUD Sekayu yang memang selama ini diduga kuat tidak menjalankan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan akhirnya memutar balikan fakta keadaan. Istilah lainnya 'Aji Mumpung' kali yeeee," beber Opan.

Dia melihat dalam perkara antara Syahpri Putra Wangsa dengan Ismet Saputra Wijaya anak kandung pasien yang bernama Rita binti Yarob ini harus didudukan dengan bijak dan objektif. Opan menekankan persoalan tersebut menjadi liar jika tidak dilihat dengan kaca mata 2 sisi yang berbeda untuk dijadikan satu kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan agar publik memahami dan tidak menuding salah satunya menjadi tersudut bersalah.

Dalam keterangannya, Opan membenarkan Ismet Saputra Wijaya merupakan salah seorang jurnalis dari portal media online metromedianews.co, sekaligus anggota dan pengurus resmi organisasinya di Kordinator Wilayah (Korwil) Jakarta Barat sejak 3 tahun lalu, dan sampai saat ini masih tercatat sebagai anggota aktif di FWJ Indonesia.

Ditanyakan SOP RSUD Sekayu Berujung Insiden, Siapa Awalnya yang Mengunggah Video Hingga Viral

Berawal dari perseteruan antara keluarga pasien dan pihak RSUD Sekayu, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, mencuat ke ranah publik setelah sebuah video diunggah oleh seseorang di sosial media Facebook dan Instagram pasca kejadian diruang leban Isolasi VIP RSUD Sekayu pada 12 Agustus 2025.

Video tersebut menampilkan seorang dokter spesialis penyakit dalam yang bernama dr. Syahpri Putra Wangsa yang diduga mengalami intimidasi dari keluarga pasien lansia terkait diagnosis medis yang dipertanyakan keabsahannya.

Dalam tayangan tersebut, terlihat adanya desakan dari pihak keluarga pasien agar sang dokter membuka masker. Hal itu diungkapkannya sebagai tindakan yang ditenggarai bentuk tekanan emosional akibat ketidakjelasan SOP dari hasil laboratorium terhadap dugaan penyakit TBC yang diderita pasien (ibu Rita-red). Namun pada hasil akhir pasca kejadian antara keluarga pasien ibu Rita binti Yarob dengan dr. Syahpri Putra Wangsa terbit hasil lab dari RSUD Sekayu yang disebutkan bahwa ibu Rita negatif TBC.

"Ismet tadi menyampaikan bahwa tindakan tersebut dilakukan dalam kondisi psikis yang penuh tekanan dan kekecewaan terhadap layanan medis yang diterima. Pihak keluarga pasien menunggu hasil pemeriksaan medis sejak 8 Agustus hingga 12 Agustus 2025. Itu artinya 4 hari keluarga pasien menunggu kepastian status penyakit pasien," ujarnya.

Menurut Opan, viralnya nama dr. Syahpri bukanlah inisiatif dari pihak keluarga pasien, melainkan dipicu oleh unggahan video yang berasal dari akun media sosial "Mimin Sekayu", yang diduga terafiliasi dengan pihak rumah sakit.

Sementara itu salah satu dewan pendiri sekaligus Advokat FWJ Indonesia, Daniel Minggu, SH., menegaskan dalam berbagai poin hasil perkembangan investigasi. Daniel menyatakan pihak keluarga pasien telah meminta akses rekaman CCTV di ruang isolasi saat insiden terjadi. Namun melalui pesan WhatsApp pribadi keluarga pasien dengan pihak RSUD Sekayu menyebut rekaman CCTV pada kejadian itu tersambar petir. Tentunya penjelasan tersebut memunculkan banyak pertanyaan mengingat kronologis kejadian adanya rekaman CCTV di peristiwa itu yang akan mengungkap kebenaran hilang tersambar petir.

“Jika benar CCTV tersambar petir, ini adalah bentuk kegagalan sistem keamanan dan transparansi yang mencoreng prinsip-prinsip manajemen rumah sakit modern. Hal ini semestinya menjadi objek penyelidikan serius oleh kepolisian sesuai prinsip ‘Presisi’ yang digaungkan oleh Polri," ungkapnya.

Daniel menekankan pentingnya pembuktian secara ilmiah dan tidak berdasarkan asumsi atau pernyataan sepihak. Ia menyoroti bahwa penegakan hukum tidak boleh bergantung pada viralitas semata, tetapi harus mengedepankan asas Kepastian, Keadilan, dan Kemanfaatan Hukum (KKM).

Di sisi lain, terdapat upaya mediasi yang sudah dilakukan antara pihak keluarga pasien dan RSUD Sekayu, termasuk dengan dr. Syahpri sendiri. Dalam mediasi tersebut, kedua pihak sepakat agar insiden tidak dipublikasikan atau di viralkan. Namun demikian, munculnya video di sosial media facebook dan IG secara tiba-tiba, yang diduga berasal dari pihak internal RSUD Sekayu dan akhirnya memantik polemik lebih luas.

FWJ Indonesia menegaskan bahwa unggahan video secara sepihak dapat dikategorikan sebagai pelanggaran terhadap Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), khususnya jika terbukti bahwa pengunggahan tersebut dilakukan dengan maksud memprovokasi serta memperkeruh suasana atau mendiskreditkan pihak-pihak tertentu.

Apabila pihak keluarga pasien, termasuk anggota organisasi kewartawanan, akhirnya dikenakan sanksi hukum atas tindakan yang belum tentu menjadi pemicu utama, maka hal tersebut dianggap sebagai bentuk kriminalisasi profesi dan pengabaian terhadap prinsip hukum yang berkeadilan.

Daniel Minggu juga menyoroti kualitas layanan RSUD Sekayu yang dianggap tidak mencerminkan pelayanan kelas VIP, meskipun pasien telah membayar biaya perawatan secara pribadi sebesar Rp9 jutaan. Menurutnya, tidak adanya surat keterangan medis atau hasil laboratorium yang diserahkan kepada keluarga pasien merupakan pelanggaran terhadap hak pasien sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Kesehatan.

"Jika ruang VIP saja pelayanannya tidak profesional dan transparan, bagaimana dengan pasien BPJS kelas tiga?" tanya Daniel dalam konferensi pers nya.

Menutup pernyataan publik, Dewan Pimpinan Pusat FWJ Indonesia menyinggung tegas kepada Menteri Kesehatan Republik Indonesia, pejabat publik Banyuasin, pengurus IDI, kepala RSUD Sekayu, para pejabat Sumsel lainnya dan para tokoh yang ikut membangun opini tidak elok. Selain itu FWJ Indonesia menyinggung dan mempertanyakan apakah ada indikasi ketidakwarasan Dr. Syahpri Putra Wangsa.

Peristiwa 12 Agustus 2025 di RSUD Sekayu itu mencerminkan kegelisahan publik akan lemahnya pengawasan internal dan eksternal terhadap rumah sakit pemerintah, sekaligus menjadi evaluasi bagi sistem kesehatan Nasional yang belum sepenuhnya berpihak pada hak-hak rakyat serta dasar pasien.

Kasus RSUD Sekayu bukan hanya soal miskomunikasi antara keluarga pasien dan dokter. Ini adalah potret dari masalah pelayanan dan penanganan kesehatan publik, penegakan hukum, etika profesi, hingga tata kelola informasi digital.

Dengan prinsip transparansi, profesionalisme, dan keadilan, semua pihak memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap peristiwa harus dijadikan evaluasi dan pembelajaran untuk memperbaiki sistem secara menyeluruh.

Munculnya Opini Melibatkan Nama Bupati Musi Banyuasin

Menanggapi pemberitaan dan isu yang beredar terkait kejadian viral di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), keluarga pasien dengan tegas membantah isu yang menyebutkan bahwa mereka mengaku sebagai kerabat Bupati Musi Banyuasin (Muba) Toha Tohet.

Perwakilan keluarga pasien, Ismet Saputra Wijaya, menyampaikan klarifikasi bahwa mereka tidak pernah sekalipun mengaku atau mengatasnamakan diri sebagai keluarga Bupati Muba. Keluarga menegaskan bahwa mereka datang ke RSUD Sekayu murni sebagai pasien yang membutuhkan pelayanan kesehatan, tanpa membawa nama pihak manapun.

“Kami menolak tegas tuduhan tersebut. Kami hanya masyarakat biasa yang berobat ke RSUD Sekayu, tidak ada pernyataan dari pihak kami yang mengaku sebagai kerabat Bupati,” tegas Putra dalam konferensi pers di Tangerang, Selasa (19/8/2025).

Lebih lanjut, Putra juga meminta semua pihak untuk tidak menyebarkan informasi yang tidak benar karena dapat merugikan pasien dan mencoreng nama baik keluarga maupun pihak lain yang tidak terkait.

Keluarga berharap dengan adanya klarifikasi ini, publik dapat memahami duduk perkara sebenarnya, serta tidak lagi termakan isu atau kabar yang belum jelas kebenarannya.

“Harapan kami, isu ini tidak berlarut-larut. Fokus utama kami adalah kesembuhan pasien dan menjaga nama baik semua pihak, "tandasnya.

Sumber: Dewan Pimpinan Pusat FWJ Indonesia

Banser NU Jakarta Barat: Siap Kawal Kebijakan Pemerintah dalam Bingkai Pancasila

Banser NU Jakarta Barat: Siap Kawal Kebijakan Pemerintah dalam Bingkai Pancasila

Jakarta, penaxpose.com  –  Barisan Ansor Serbaguna (BANSER) di bawah Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor), sebagai badan otonom Nahdlatul Ulama (NU) DPD Jakarta Barat mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dengan program pemerintah serta kebijakannya.

Sejak berdirinya Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) dan Banser sudah berkomitmen menjadi garda terdepan dalam melindungi Ulama Nahdlatul Ulama (NU) serta konsisten menjadi benteng NKRI. Maka dari itu, segala kebijakan pemerintah dan program pemerintah, Banser NU selalu berkomitmen mendukungnya.

Program Nawa Cita yang digaungkan oleh pemerintah sangat bagus dan kami sebagai Barisan Ansor Serbaguna (BANSER) di bawah Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor), sebagai badan otonom Nahdlatul Ulama (NU) DPD Jakarta Barat mendukungnya.

Oleh karena dorongan dan inisiatif Ketua Umum Banser NU, maka Ketua DPD Banser Jakarta Barat H. Nurzaman Sidiq membuat Asta Cita Center.

Ketua DPD Banser NU mengatakan, Asta Cita Center merupakan program Ketua Umum GP Ansor Pusat sebagai wadah bagi anak-anak muda untuk memastikan program Prabowo-Gibran dapat terealisasi dengan baik.

“Pemerintahan Prabowo-Gibran mempunyai visi besar yang harus kita dukung dengan memastikan berbagai kebijakan pemerintah telah terealisasi tepat sasaran.” []

Prof. DR. KH. Husnan Bey Fananie Deklarasi Maju Ketua Umum PPP: Momentum Kebangkitan Partai Umat

Prof. DR. KH. Husnan Bey Fananie Deklarasi Maju Ketua Umum PPP: Momentum Kebangkitan Partai Umat

Jakarta, 18 Agustus 2025 | penaxpose.com – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memasuki babak baru. Senin pagi, Prof. DR. KH. Husnan Bey Fananie, MA, resmi mendeklarasikan diri sebagai Calon Ketua Umum PPP. Deklarasi yang digelar di Jakarta ini menjadi penanda awal kebangkitan PPP untuk kembali meneguhkan jati dirinya sebagai partai umat.

Acara deklarasi berlangsung hangat, penuh semangat, sekaligus sarat makna. Dalam orasi politiknya, Husnan menegaskan tekadnya untuk mengembalikan marwah PPP.

“PPP adalah warisan perjuangan panjang para ulama dan umat. Amanah kita adalah merawat dan mengembangkannya agar tetap relevan dengan zaman. Saya siap mengabdi dengan segenap tenaga, pikiran, dan hati demi PPP yang lebih kuat dan lebih bermanfaat bagi umat serta bangsa,” ujar Husnan, cucu dari Tri Murti Pendiri Pondok Modern Gontor.

Visi Perjuangan

Dalam kesempatan itu, Husnan memaparkan empat fokus utama perjuangannya:

  1. Mengembalikan kejayaan PPP sebagai partai Islam moderat, terbuka, dan berintegritas.
  2. Mengokohkan struktur partai hingga ke akar rumput agar responsif terhadap aspirasi masyarakat.
  3. Memberikan ruang luas bagi generasi muda dan perempuan untuk tampil sebagai motor perubahan.
  4. Menghadirkan politik santun dan solutif dalam menjawab tantangan bangsa.

Dukungan Tokoh dan Simpatisan

Deklarasi ini dihadiri oleh jajaran tokoh senior PPP, kader, simpatisan, hingga perwakilan organisasi masyarakat. Kehadiran mereka menjadi bukti nyata bahwa Husnan mendapatkan dukungan moral maupun politik untuk membawa PPP bangkit kembali.

Para tokoh senior yang hadir menegaskan bahwa semangat fusi PPP—yang lahir dari gabungan Parmusi, NU, PERTI, dan SI—harus terus dijaga. PPP dipandang sebagai rumah besar umat yang tidak boleh kehilangan arah perjuangan.

“Kini saatnya PPP kembali menjadi kekuatan politik nasional yang diperhitungkan,” ungkap salah satu tokoh senior dalam deklarasi tersebut.

Kebangkitan PPP di Panggung Nasional

Deklarasi ini menjadi momentum penting bagi PPP menjelang agenda besar politik nasional, khususnya Pemilu mendatang. Dengan semangat persatuan dan kerja kolektif, Husnan membawa pesan bahwa PPP siap kembali ke panggung utama politik Indonesia.

Mengusung tagline “Kembalikan Kejayaan, Satukan Perjuangan”, langkah Husnan Bey Fananie tidak hanya dianggap sebagai pencalonan semata, tetapi juga sebagai gerakan kebangkitan PPP menuju partai modern yang tetap berakar pada nilai perjuangan umat. []

DPD Bamus Suku Betawi 82 Jakbar Gelar Pelatihan untuk Kuatkan Ekonomi dan Budaya Betawi

DPD Bamus Suku Betawi 82 Jakbar Gelar Pelatihan untuk Kuatkan Ekonomi dan Budaya Betawi

Jakarta Barat, penaxpose.com – Menjelang peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-80, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Bamus Suku Betawi 82 Jakarta Barat menggelar pelatihan pembuatan kuliner dan souvenir Betawi bagi wirausaha Betawi. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, 12 Agustus 2025, di Saung Bangker, Kembang Kerep, Meruya Utara, Jakarta Barat, atas penugasan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Bamus Suku Betawi 82.

Acara dihadiri oleh Anggota Majelis Adat Bamus Suku Betawi 82, Ketua Umum Bamus Suku Betawi 82 beserta Sekjen dan jajaran pengurus, perwakilan Kodim 0503 Jakarta Barat, Kasat Binmas Polres Jakarta Barat, Camat Kembangan, Lurah Meruya Utara, pengurus DPD Bamus Suku Betawi 82 Jakarta Barat, pimpinan organisasi pendukung, serta 150 wirausaha Betawi se-Jakarta Barat.

Sekjen Bamus Suku Betawi 82, Mohammad Ihsan, SH, MH, dalam sambutannya mengapresiasi kerja keras ketua dan panitia. Ia menekankan bahwa kegiatan ini menghadirkan pemateri dengan kualitas terbaik.

"Terima kasih untuk seluruh panitia yang sudah menyiapkan acara ini dengan baik. Menyiapkan spanduk dan tenda itu mudah, tapi menghadirkan pemateri berkualitas grade A adalah hal luar biasa," ujarnya.


Ihsan berharap para peserta memperoleh ilmu yang mumpuni dan mampu melahirkan penggiat baru, khususnya di bidang kuliner dan souvenir Betawi.

Pelatihan ini menghadirkan tiga pelatih berpengalaman:

  • Empo Lala M. Izzi, penggiat kuliner Betawi spesialis akar kelapa.
  • Empo Nuraini (Empo Kinung), penggiat minuman tradisional Bir Pletok.
  • Bang Martin Aulia, pengrajin seni Betawi yang ahli membuat souvenir ondel-ondel.

Selain praktik pembuatan kuliner dan souvenir, peserta juga mendapatkan materi sejarah dan asal-usul akar kelapa, bir pletok, dan ondel-ondel.

Dalam sambutannya, Haji Abdullah menegaskan bahwa Bamus Suku Betawi 82 Jakarta Barat adalah wadah para penggiat budaya Betawi yang tidak berafiliasi dengan partai politik.

"Konsentrasi kami adalah memajukan kesenian dan kuliner Betawi agar semakin dikenal dan dicintai masyarakat," tegasnya.

Acara berlangsung dalam suasana sejuk dan penuh kekeluargaan hingga sore hari, dan ditutup oleh Sekretaris DPD Bamus Suku Betawi 82, Maryadi. []


Pemilihan Ketua RW 016 Pejagalan Akhirnya Digelar Setelah Sempat Tertunda

Pemilihan Ketua RW 016 Pejagalan Akhirnya Digelar Setelah Sempat Tertunda

JAKARTA UTARA, penaxpose.com – Pesta demokrasi pemilihan Ketua RW 016 Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, akhirnya terlaksana pada Minggu (3/8/2025), setelah sebelumnya beberapa kali tertunda sejak rencana awal pada Desember 2024.

Penundaan ini terjadi karena adanya sejumlah masukan dari tokoh masyarakat dan para ketua RT terkait teknis dan tata tertib (tatib) yang disusun oleh panitia pemilihan. Proses pembahasan dan penyesuaian tatib berlangsung panjang, hingga pihak Kelurahan Pejagalan, dipimpin langsung oleh Lurah Tomy Haryono, beberapa kali mengadakan musyawarah di kantor kelurahan.

Sesuai tatib yang telah disepakati, setiap RT hanya boleh mengirim 15 kepala keluarga (KK) sebagai perwakilan pemilih. Dengan jumlah RT di RW 016 sebanyak 8 RT, maka total undangan untuk pemilihan berjumlah 120 KK.

Pemilihan ini juga dihadiri unsur Tiga Pilar Kelurahan Pejagalan dan dipimpin oleh panitia yang diketuai Lasmono, dengan Nurlina sebagai sekretaris dan Karsim sebagai bendahara. Lasmono menyampaikan rasa syukur atas kelancaran acara.

"Kami dari panitia puas dan bangga karena proses yang panjang ini bisa berakhir dengan baik. Masukan dari tokoh masyarakat kami tampung, pelajari, dan hasilnya alhamdulillah acara berjalan tertib dan aman," ujarnya.

Hasil Pemungutan Suara

Dari 110 pemilih yang hadir, 108 suara dinyatakan sah dan 2 suara tidak sah.

  • Nomor urut 1: Jefri Bunadi memperoleh 44 suara
  • Nomor urut 2: Eko Haryanto memperoleh 64 suara

Dengan demikian, panitia menetapkan Eko Haryanto sebagai Ketua RW 016 periode 2025–2030.

Eko Haryanto bukanlah orang baru di lingkungan RW 016, karena sebelumnya ia menjabat sebagai Ketua RW periode 2021–2024.
"Alhamdulillah, saya bersyukur atas kepercayaan masyarakat. Ke depan, saya berharap seluruh ketua RT dapat bersinergi lebih baik lagi demi pelayanan dan kebutuhan warga," kata Eko.

Sementara itu, Jefri Bunadi, yang menjadi rival Eko dalam pemilihan, menyampaikan harapannya.
"Saya berharap Ketua RW terpilih dapat membawa perubahan yang lebih baik, apalagi beliau sudah berpengalaman memimpin RW ini sebelumnya," ujarnya.

Plh Lurah Pejagalan, Royto Harahap, yang turut hadir, mengapresiasi jalannya pemilihan.
"Acara berjalan baik dan lancar. Siapa pun yang terpilih, kami ucapkan selamat. Harapan kami, Ketua RW dapat bekerja dengan baik, mengabdi, dan melayani masyarakat," katanya.

Pelaksanaan pemilihan ini menjadi bukti bahwa demokrasi di tingkat wilayah harus dijaga dengan baik, demi melahirkan pemimpin yang benar-benar mengayomi masyarakat. (Emy) 

Meriah! Ratusan Warga Serbu Festival Muharram di Gedung Dakwah Muhammadiyah Jakarta

Meriah! Ratusan Warga Serbu Festival Muharram di Gedung Dakwah Muhammadiyah Jakarta


Jakarta, panaxpose.com – Suasana penuh semangat tampak di Gedung Dakwah Muhammadiyah Jakarta pada Jumat, 25 Juli 2025 (bertepatan dengan 30 Muharram 1447 H). Ratusan warga dari berbagai wilayah di DKI Jakarta antusias menghadiri Festival Muharram 1447 H yang diselenggarakan oleh Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) PWM DKI Jakarta.

Festival ini menjadi ajang perpaduan antara dakwah, pelayanan sosial, dan pemberdayaan ekonomi umat, dengan menghadirkan berbagai kegiatan seperti khitanan massal, pengobatan gratis, santunan anak yatim, bazaar UMKM, hingga ceramah Muharram.

“Festival Muharram menjadi momentum untuk berbagi kebahagiaan dengan sesama, khususnya anak-anak yatim dan masyarakat yang membutuhkan. Ini adalah wujud dakwah sosial Muhammadiyah,”
– Ketua MPKS PWM DKI Jakarta.

Khitanan Massal & Pengobatan Gratis Diminati Warga

Sejak pagi hari, puluhan anak sudah mengantri untuk mengikuti khitanan massal yang dilayani langsung oleh tim medis profesional dari RSIJ Cempaka Putih. Pelaksanaan dilakukan dengan prosedur medis yang aman, nyaman, dan higienis.

Sementara itu, ratusan warga juga memanfaatkan layanan pengobatan massal yang disediakan oleh tim medis dari RSIJ Pondok Kopi. Layanan meliputi pemeriksaan tekanan darah, konsultasi dokter umum, hingga pemberian obat gratis.

Santunan Anak Yatim se-DKI Jakarta

Momen haru menyelimuti saat pemberian santunan kepada anak-anak yatim, yang disalurkan melalui:

  • Muhammadiyah Children Center (MCC)
  • Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) se-DKI Jakarta
  • Himpunan Dai Muhammadiyah (HidiMu)

Santunan berupa uang tunai dan perlengkapan sekolah ini menjadi bentuk kepedulian Muhammadiyah terhadap masa depan generasi muda.


Bazaar UMKM: Warga Belanja, Ekonomi Berdaya

Festival juga diramaikan oleh Bazaar UMKM yang menampilkan berbagai produk unggulan warga binaan Muhammadiyah. Mulai dari kuliner tradisional hingga kerajinan tangan lokal, bazaar ini mendukung penguatan ekonomi berbasis komunitas.

Ceramah Muharram: Hijrah Sosial Menuju Kebermanfaatan

Sebagai penutup acara, digelar Ceramah Muharram dengan tema “Hijrah Sosial: Dari Kepedulian Menuju Kebermanfaatan”. Penceramah mengajak umat menjadikan bulan Muharram sebagai momen refleksi dan transformasi sosial menuju masyarakat yang lebih peduli dan bermanfaat.

Festival Muharram ini diharapkan menjadi agenda tahunan Muhammadiyah di DKI Jakarta, yang tak hanya mempererat ukhuwah, tetapi juga membawa keberkahan dan manfaat luas bagi masyarakat.

Tim MPKS PWM DKI Jakarta

Aliansi Ojol Sidoarjo Tegaskan Komitmen Dukung Ekonomi Nasional, Asal Dilindungi Regulasi

Aliansi Ojol Sidoarjo Tegaskan Komitmen Dukung Ekonomi Nasional, Asal Dilindungi Regulasi

Sidoarjo, penaXpose.com - Aliansi Ojol Sidoarjo (AOS) menggaungkan seruan untuk meminta regulasi yang pasti, adil, dan berpihak pada kesejahteraan driver ojol. Ketua AOS, Babe Teguh, menyatakan bahwa ketidakjelasan hukum telah membuat para pengemudi ojol beroperasi di tengah ketidakpastian.

Babe Teguh menekankan bahwa driver ojol ingin diakomodir dalam undang-undang yang jelas dan adil.

 "Kami tidak minta kaya. Kami hanya ingin anak kami tetap bisa bersekolah, keluarga kami sehat, dan bisa makan setiap hari," ujar Babe Teguh pada Sabtu 26 Juli 2025.

AOS menaruh harapan besar kepada Presiden Prabowo Subianto untuk menjawab aspirasi rakyat kecil, termasuk driver ojol yang masih merasa termarjinalkan. 

"Jika kami diberi perlindungan, kami akan menjadi mitra yang kuat bagi negara dalam mendorong penguatan ekonomi rakyat dan menyongsong Indonesia Emas 2045," pungkasnya.

AOS juga menuntut penghapusan tiga fitur utama yang dianggap merugikan, yaitu program slot, fitur Aceng/Goceng, dan double order. Mereka juga mendesak penurunan komisi aplikator dan memperbaiki sistem rekrutmen mitra baru.

Ketua Aliansi Wartawan Online Sidoarjo (AWOS), Warsono, menegaskan bahwa media harus ikut serta mengawal perjuangan pekerja transportasi daring.

 "Ini bukan hanya soal pekerjaan. Ini hak warga negara untuk hidup layak," ujarnya.

Winarno, selaku pembina AOS, mendorong AOS untuk menggandeng Pemkab Sidoarjo menyusun Peraturan Daerah (Perda) sebagai langkah awal perlindungan hukum.

 "Perda bisa membuka jalan menuju perlindungan komprehensif," tegasnya.

Dengan demikian, AOS berharap adanya regulasi baru yang berpihak dan keterlibatan aktif pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan driver ojol dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

“Perda bisa membuka jalan menuju perlindungan komprehensif. Pendidikan, kesehatan, dan akses ekonomi harus diatur dari bawah,” ucap Warsono dalam siaran persnya yang diterima redaksi pada Sabtu 26 Juli 2025.

AOS percaya pemerintahan saat ini sangat mendukung program-program yang dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat. 

Mitra ojol yang sejahtera berarti juga bisa membantu pemerintah untuk menumbuhkembangkan UMKM yang akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional. 

"Oleh karena itu, kami percaya dan menaruh harapan yang besar sekali pada pemerintahan Bapak Presiden Prabowo untuk dapat berjuang meningkatkan kesejahteraan mitra ojol demi mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia yang signifikan dan mewujudkan pencapaian Indonesia Emas 2045," lanjut Babe Teguh. []

KNPI Kepulauan Seribu Serukan Penguatan Toleransi untuk Hadapi Tantangan Indonesia Emas 2045

KNPI Kepulauan Seribu Serukan Penguatan Toleransi untuk Hadapi Tantangan Indonesia Emas 2045

 


Jakarta, penaxpose.com -  Hilmansyah selaku Sekretaris KNPI Kepulauan Seribu menyampaikan bahwa masyarakat dan organisasi kemasyarakatan merupakan salah satu komponen penting yang dimiliki bangsa. Kehadirannya sangat vital dalam rangka menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, terutama berkaitan dengan kebhinekaan.

Perjalanan masa depan bangsa tergantung bagaimana generasi mudanya mampu menyiapkan diri dalam menyikapi deras arus perubahan global. Perubahan yang mau tidak mau harus kita terima dan jangan sampai mereduksi semangat kita dalam menjaga toleransi dan silaturami kita sebagai anak bangsa. Hal tersebut adalah cerminan dan jati diri kita sebagai bangsa, yakni Pancasila yang menghendaki kita untuk tetap menjaga kerukunan dan semangat toleran, menyikapi hal tersebut ke depannya KNPI Kepulauan Seribu akan melakukan langkah penguatan kerukunan beragama bersama organisasi kemasyarakatan lainnya dengan fokus kepada penguatan kesejahteraan masyarakat.

KNPI mengapresiasi pemerintah dan telah berkomitmen mendukung kebijakan pemerintah dalam Asta Cita. Dukungan tersebut sangat penting karena di masa mendatang, generasi muda lah yang akan menikmati buah perjuangan kepemimpinan saat ini.

Stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) menjadi hal yang penting dalam tolak ukur peningkatan ekonomi nasional.

Dalam menangkal intoleransi dan radikalisme semua elemen harus terlibat dan KNPI harus terlibat aktif dalam upaya deradikalisasi atau kontra radikalisasi. Hal tersebut untuk membendung agar tidak terjangkitnya kepada kalangan anak muda Indonesia.

Tantangan nyata Indonesia saat ini dan di masa depan adalah Intoleransi, Radikalisme, dan Terorisme (IRT). Penyebaran virus IRT menjadi momok menakutkan bagi pemerintah dan masyarakat karena banyak menjangkit pada kalangan muda. Padahal Indonesia sedang mempersiapkan masa yang diyakini sebagai masa “Indonesia Emas 2045”, di mana Indonesia diproyeksikan akan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar dan tertinggi kelima di dunia.

Penyelesaian persoalan tersebut tentu tidak bisa diselesaikan oleh pemerintahan sendiri dan dibutuhkan keterlibatan semua komponen bangsa, terutama anak-anak muda lintas agama dan golongan. []