FBR Ranjau Barat G.0361 Gelar Santunan 60 Anak Yatim di Duri Kepa

FBR Ranjau Barat G.0361 Gelar Santunan 60 Anak Yatim di Duri Kepa

Jakarta Barat, penaxpose.com – Forum Betawi Rempug (FBR) Gardu Ranjau Barat G.0361 kembali menunjukkan kepedulian sosialnya dengan menggelar kegiatan santunan bagi 60 anak yatim di Jalan Patra Raya, RT 007/RW 002, Kelurahan Duri Kepa, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Minggu (26/10/2025).

Kegiatan ini berlangsung penuh kehangatan dan kebersamaan, dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat dan perwakilan instansi, di antaranya Bapak Nurhdi dari Kodim Jakarta Barat, Ustadz Roni selaku tokoh agama setempat, serta seluruh pengurus dan anggota FBR Ranjau Barat G.0361.

Dalam sambutannya, salah satu tokoh masyarakat setempat menyampaikan apresiasi atas inisiatif FBR Ranjau Barat dalam membantu anak-anak yatim.

“Kegiatan seperti ini sangat penting untuk mempererat tali silaturahmi dan meringankan beban saudara-saudara kita yang membutuhkan,” ujarnya.

Sementara itu, Ustadz Roni menegaskan bahwa kegiatan santunan tersebut merupakan bentuk nyata implementasi ajaran agama untuk saling berbagi.

“Semoga kegiatan ini menjadi inspirasi bagi organisasi lain untuk terus peduli terhadap sesama,” tuturnya.

Ketua Gardu FBR Ranjau Barat G.0361, Bang Wantek, juga menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi.

“Kami dari FBR Ranjau Barat merasa terpanggil untuk membantu anak-anak yatim di lingkungan sekitar. Kegiatan ini adalah wujud nyata kepedulian kami terhadap sesama. Tanpa dukungan anggota dan para donatur, acara ini tak akan berjalan dengan baik,” ungkapnya.

Suasana haru dan bahagia terlihat jelas saat anak-anak yatim menerima santunan. Mereka tampak gembira dan bersyukur atas perhatian yang diberikan.

FBR Ranjau Barat G.0361 berkomitmen untuk terus berkontribusi positif bagi masyarakat dan menjadi garda terdepan dalam kegiatan sosial di wilayah Jakarta Barat. (Emy) 

Pemuda Muhammadiyah DKI Jakarta Gelar Diskusi Publik: Siapa Penentu Masa Depan SDM Muda di Era Industri 5.0?

Pemuda Muhammadiyah DKI Jakarta Gelar Diskusi Publik: Siapa Penentu Masa Depan SDM Muda di Era Industri 5.0?

Jakarta, penaxpose.com | Dalam momentum menjelang Hari Sumpah Pemuda, semangat kebangkitan generasi muda kembali digaungkan oleh Pemuda Muhammadiyah DKI Jakarta. Organisasi kepemudaan ini akan menggelar Diskusi Publik bertajuk “Menyongsong Industri 5.0: Siapa yang Bertanggung Jawab Menyiapkan SDM Muda Indonesia?” pada Selasa, 28 Oktober 2025, bertempat di Balai Kota DKI Jakarta.

Sekitar 200 peserta yang terdiri dari mahasiswa, pelajar, aktivis pemuda, dan masyarakat umum diperkirakan akan hadir. Forum ini menjadi wadah strategis untuk membangun dialog antara pemerintah, DPRD, dan dunia industri dalam menyiapkan SDM muda yang tangguh dan kompetitif menghadapi tantangan Industri 5.0 — sebuah era yang menuntut perpaduan harmonis antara teknologi dan nilai-nilai kemanusiaan.

Menghadirkan Tiga Pilar Narasumber

Diskusi ini akan menghadirkan tiga sosok penting yang mewakili tiga elemen kunci pembangunan SDM, yakni:

  1. Syaripudin – Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Disnakertransgi) DKI Jakarta
  2. Farah Savira – Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta
  3. H. Kus Junianto, S.E. – Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional APKLINDO

Selain itu, turut dijadwalkan hadir Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, Ketua PW Muhammadiyah DKI Jakarta H. Ahmad Abu Bakar, serta Sekretaris Jenderal PP Muhammadiyah Najih Prasetiyo yang akan memberi pandangan strategis tentang arah pembangunan SDM nasional.

Menjawab Tantangan, Menyatukan Gagasan

Ketua Pelaksana Diskusi, Rhomadoni, S.E., mengatakan bahwa kegiatan ini bukan sekadar forum akademik, tetapi gerakan pemikiran untuk menyiapkan generasi muda menghadapi masa depan yang berubah cepat.

“Industri 5.0 bukan hanya soal robot, AI, atau teknologi tinggi. Tapi tentang manusia yang mampu berpikir kreatif, berkolaborasi, dan beradaptasi. Pemuda harus jadi motor perubahan, bukan penonton,” tegas Rhomadoni.

Diskusi ini akan membedah berbagai isu strategis, mulai dari kebijakan penguatan SDM berbasis kompetensi, tantangan kerja fleksibel di era digital, hingga sinergi antara pendidikan, industri, dan lembaga sertifikasi profesi.

Langkah Nyata Menuju Indonesia Emas 2045

Pemuda Muhammadiyah DKI Jakarta menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud kontribusi nyata organisasi dalam membangun SDM unggul, sekaligus menjadi mitra strategis pemerintah dalam menyiapkan generasi muda menuju Indonesia Emas 2045.

Diharapkan, hasil diskusi publik ini dapat melahirkan rekomendasi kebijakan yang aplikatif dan kolaboratif, untuk memperkuat ekosistem SDM adaptif di DKI Jakarta dan nasional.

“Semangat Sumpah Pemuda harus kita hidupkan kembali, tapi dalam konteks baru — semangat inovasi, sinergi, dan kemanusiaan di tengah kemajuan teknologi,” tutup Rhomadoni penuh optimisme.

🟠 Diskusi Publik Pemuda Muhammadiyah DKI Jakarta
🗓️ Selasa, 28 Oktober 2025
📍 Balai Kota DKI Jakarta
👥 Peserta: Mahasiswa, Pelajar, Aktivis, dan Masyarakat Umum

Tim Panitia Diskusi Publik PWPM DKI Jakarta

Silaturahmi Penuh Berkah: Alumni STM Camp Java 67 Guyub dalam Pengajian “Bersedekah Tidak Menjadikan Kita Miskin”

Silaturahmi Penuh Berkah: Alumni STM Camp Java 67 Guyub dalam Pengajian “Bersedekah Tidak Menjadikan Kita Miskin”

Jakarta Barat, penaxpose.com — Di tengah hiruk-pikuk kehidupan ibu kota, semangat kebersamaan masih terjaga di kalangan para alumni STM Camp Java 67.

Pada Minggu (12/10/2025), mereka kembali berkumpul dalam pengajian rutin yang digelar di kediaman H. TB. Debih Setiawan, kawasan Cengkareng Bedeng, Jalan Kincir, Jakarta Barat.
Dengan tema yang sarat makna — “Bersedekah Tidak Menjadikan Kita Miskin” — acara ini menjadi oase spiritual yang mempererat silaturahmi sekaligus menebar inspirasi untuk saling berbagi.

Silaturahmi yang Tak Pernah Pudar

Sejak pagi, suasana akrab sudah terasa. Satu per satu alumni berdatangan sambil saling menyalami dan tertawa mengenang masa-masa sekolah.
Di antara mereka, tampak wajah-wajah yang dipenuhi rasa syukur karena masih diberi kesempatan berkumpul dalam suasana religius dan penuh kekeluargaan.

Dalam sambutannya, H. Rusli, mewakili para sesepuh alumni, menuturkan rasa haru dan bangganya atas kebersamaan yang terus terjaga.
Baginya, pengajian ini bukan sekadar rutinitas, tapi napas kebersamaan yang menjaga semangat persaudaraan agar tetap hidup.

“Acara ini luar biasa. Kita semua tetap eksis karena silaturahmi yang dijaga lewat kegiatan positif seperti pengajian ini,” ungkapnya.
“Ke depan, saya berharap kegiatan ini bisa bergilir di rumah teman-teman yang lain. Bahkan, alangkah baiknya kalau kita bentuk majelis taklim alumni agar lebih terarah dan berkesinambungan.”

Tak lupa, H. Rusli juga menyampaikan doa dan apresiasi kepada H. TB. Debih Setiawan selaku tuan rumah yang telah membuka pintu rumah dan hatinya bagi rekan-rekan alumni.

Usai sambutan, suasana menjadi khusyuk ketika seluruh hadirin mengikuti pembacaan tahlil bersama, diiringi lantunan doa yang menenangkan hati.

Tausiyah Penuh Hikmah: Sedekah Tidak Pernah Membuat Miskin

Puncak acara berlangsung saat H. TB. Debih Setiawan memberikan tausiyah dengan tutur lembut namun penuh makna.
Ia mengingatkan bahwa kebahagiaan sejati bukan terletak pada harta, tetapi pada keberkahan hidup yang diraih melalui rasa syukur dan kepedulian terhadap sesama.

“Apa yang kita cari di dunia ini? Hanya anak yang saleh dan salehah, karena doa merekalah yang akan sampai kepada kita sebagai orang tua,” ucapnya mengawali tausiyah.
“Jangan takut miskin karena bersedekah. Justru dengan berbagi, rezeki kita akan ditambah dan hidup kita menjadi penuh berkah.”

Dengan gaya khasnya yang sederhana dan menyentuh, H. TB. Debih juga mengutip janji Allah bagi orang-orang dermawan: dosa-dosanya diampuni, pahalanya dilipatgandakan, dan hidupnya dijauhkan dari kesulitan.

“Mulailah bersedekah dari rumah sendiri — untuk anak, istri, dan keluarga. Lalu lanjutkan kepada anak yatim dan fakir miskin. Itulah yang membawa keberkahan dan ketenangan hati,” tuturnya.
“Semoga Allah ampuni dosa-dosa kita dan memberikan hidayah agar kita istiqamah dalam kebaikan,” tambahnya dengan nada penuh harap.

Ditutup dengan Doa dan Harapan

Menjelang siang, acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ustaz Ujang Supriyatna.
Suasana menjadi hening dan haru. Sebagian peserta menundukkan kepala, sebagian lagi meneteskan air mata — bukan karena sedih, tetapi karena rasa syukur dan kehangatan persaudaraan yang begitu dalam.

Bagi para alumni STM Kampung Jawa 67, pengajian ini bukan sekadar temu kangen.
Lebih dari itu, ini adalah ruang spiritual untuk memperkuat keimanan, memperpanjang silaturahmi, dan meneguhkan tekad untuk terus menebar manfaat bagi sesama.

“Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut,” ujar salah satu peserta dengan senyum tulus. “Karena dari silaturahmi inilah, kita semua saling menguatkan dan mendapatkan berkah.”

(Dani) 

Lurah Tambora Achmad Baihaqi Dorong Kemandirian Ekonomi Warga Lewat Launching Koperasi Merah Putih

Lurah Tambora Achmad Baihaqi Dorong Kemandirian Ekonomi Warga Lewat Launching Koperasi Merah Putih

Jakarta Barat, penaxpose.com – Upaya memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat terus digelorakan oleh Pemerintah Kelurahan Tambora. Salah satu wujud nyatanya adalah dengan hadirnya Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) Tambora yang resmi di-launching di Lapangan Kelurahan Tambora pada Rabu (1/10/2025). Kehadiran koperasi ini menjadi tonggak penting bagi warga dalam menggerakkan ekonomi lokal berbasis kebersamaan.

Acara peresmian dihadiri oleh Camat Tambora diwakili Sekcam Tambora Fahmi, Kasatpel UKM Sigit Dwiyanto, Lurah Tambora Achmad Baihaqi, Ketua KKMP Tambora Lisdiana, serta berbagai unsur masyarakat, termasuk Babinsa Serda Chandra, Bimas Bawono, FPK, FKDM, LMK, PKK, RT dan RW.

Lurah Dorong UMKM Lokal

Dalam sambutannya, Lurah Tambora Achmad Baihaqi menegaskan bahwa koperasi ini bukan sekadar wadah usaha, melainkan juga sarana memperkuat kolaborasi masyarakat dengan pemerintah kelurahan.

“Sejak dua minggu lalu kita sudah soft launching dengan membuka gerai sembako dan melibatkan UMKM warga Tambora untuk menjual aneka snack dan kuliner. Alhamdulillah, antusias masyarakat sangat baik, stok barang cepat habis, bahkan sudah tiga kali kita melakukan pembelanjaan ulang. Semua ini didukung iuran anggota yang kini sudah lebih dari 80 orang. Insya Allah, KKMP Tambora akan menjadi koperasi percontohan di Kecamatan Tambora,” ujar Achmad Baihaqi.

Apresiasi untuk Dukungan

Sementara itu, Lisdi Indriyani, Ketua KKMP Tambora, mengungkapkan rasa syukur atas dukungan penuh dari Lurah Tambora dan pihak terkait lainnya.

“Sebenarnya koperasi ini sudah berjalan sejak dua minggu lalu. Saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Lurah Achmad Baihaqi yang benar-benar mendukung dan memfasilitasi gerai serta tempat bagi KKMP. Juga kepada Pak Sigit yang selalu memberikan motivasi dan arahan. Semoga koperasi ini semakin maju dan solid,” ujarnya.

Resmi Dilaunching Sekcam Tambora

Acara ditutup dengan peresmian KKMP Tambora oleh Sekcam Tambora Fahmi. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya transparansi dan profesionalisme dalam pengelolaan koperasi.

“Alhamdulillah, KKMP Tambora sudah berlegalitas dan administrasi siap berjalan. Saya berharap ini menjadi awal sejarah perjuangan Bu Lilis dan para pengurus agar koperasi ini maju, mandiri, dan memberikan profit untuk anggotanya. Kami tetap akan mendukung, namun KKMP juga harus bisa berdiri sendiri,” ungkap Fahmi.

Dengan peresmian ini, KKMP Tambora diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat sekaligus bukti nyata dari komitmen Lurah Tambora dalam mendorong kemandirian ekonomi warganya. (Dani) 

Ultah Putri Ketua BPPKB Banten Pinangsia Dihadiri Ketua FWJI Jakbar, Meriah dengan Santunan Yatim

Ultah Putri Ketua BPPKB Banten Pinangsia Dihadiri Ketua FWJI Jakbar, Meriah dengan Santunan Yatim

Jakarta, penaXpose.com – Perayaan ulang tahun kedua Azzahra Maulida Shafira, putri dari Ketua BPPKB Banten DPRt Pinangsia, Fatir Al Bantani, berlangsung penuh warna di Lokbin Kota Tua, Jakarta Barat, Minggu (28/9/2025). Tak hanya diwarnai dengan gelak tawa anak-anak dan kebahagiaan keluarga, momen ini juga menjadi ajang mempererat silaturahmi berbagai tokoh masyarakat, termasuk Ketua Forum Wartawan Jaya Indonesia (FWJI) Korwil Jakarta Barat, H. TB Wawan Djunaedi.

Sejak sore, Lokbin Kota Tua yang biasanya dipadati wisatawan berubah menjadi arena pesta meriah. Balon-balon berwarna menghiasi area, sementara lantunan doa dan canda tawa anak-anak membuat suasana semakin hangat. Kehadiran H. TB Wawan Djunaedi bersama jajaran FWJI Jakbar menjadi perhatian tersendiri, menambah semarak sekaligus menegaskan eratnya hubungan antarorganisasi di wilayah tersebut.

Doa dan Pesan untuk Azzahra

Dalam sambutannya, TB Wawan Djunaedi menyampaikan doa terbaik untuk Azzahra.
“Semoga Azzahra tumbuh sehat, cerdas, berbakti kepada orang tua, dan kelak bermanfaat bagi bangsa. Acara seperti ini memberi makna lebih karena bukan sekadar perayaan, tetapi juga mempererat persaudaraan dan kepedulian sosial,” ungkapnya.

Fatir Al Bantani, dengan didampingi Penasehat Yusuf Kurawa 711 atau akrab disapa Abah, tampak terharu saat menyampaikan rasa syukurnya.
“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur atas bertambahnya usia putri kami. Terima kasih kepada Ketua FWJI Jakarta Barat dan seluruh tamu undangan yang hadir. Santunan anak yatim ini kami gelar sebagai bentuk rasa syukur sekaligus doa agar Azzahra selalu diberkahi dalam kehidupannya,” ujarnya.


Perayaan dengan Santunan Anak Yatim

Yang membuat acara ini istimewa adalah adanya santunan untuk puluhan anak yatim dari sekitar Pinangsia. Kegiatan ini bukan hanya memperkuat makna perayaan, tetapi juga menegaskan komitmen BPPKB Banten DPRt Pinangsia dalam menjaga tradisi kepedulian sosial.

“Semoga acara ini berjalan lancar dan membawa keberkahan untuk keluarga Fatir,” tutur Abah singkat dalam doa yang diaminkan para hadirin.

Ajang Silaturahmi dan Kebersamaan

Di penghujung acara, para tamu undangan menikmati hidangan sambil bercengkrama. Suasana kekeluargaan begitu terasa, di mana tokoh masyarakat, kerabat, dan sahabat saling berbagi cerita.

Bagi keluarga Fatir, perayaan ulang tahun Azzahra bukan sekadar pesta, melainkan momentum untuk memperkuat tali persaudaraan. Sementara bagi masyarakat sekitar, acara ini menghadirkan semangat gotong royong dan solidaritas yang semakin mempererat kebersamaan di Jakarta Barat.

(*/Red)

Banser Kab. Bekasi Tegaskan Komitmen Jaga Stabilitas dan Kamtibmas di Tengah Dinamika Politik

Banser Kab. Bekasi Tegaskan Komitmen Jaga Stabilitas dan Kamtibmas di Tengah Dinamika Politik

Bekasi, penaXpose.com Dalam suasana sosial politik yang dinamis pada bulan September 2025, Banser Kab. Bekasi menegaskan komitmennya untuk terus menjaga kondusivitas dan stabilitas keamanan serta ketertiban masyarakat (kamtibmas).

“Di tengah dinamika sosial dan politik pada bulan September 2025, maraknya aksi unjuk rasa adalah bagian dari kehidupan berdemokrasi yang sehat. Banser Kab. Bekasi menghormati sepenuhnya hak masyarakat untuk menyampaikan aspirasi, sepanjang dilakukan dengan cara yang tertib, damai, dan tidak merugikan kepentingan umum".

Sebagai bagian dari keluarga besar Nahdlatul Ulama, kami Banser Kab. Bekasi menegaskan komitmen untuk terus berperan aktif menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah Kab. Bekasi. Kami siap bersinergi dengan aparat kepolisian, TNI, pemerintah daerah, serta seluruh elemen masyarakat dalam menciptakan suasana yang kondusif.

Kami juga mengingatkan kepada seluruh pihak agar tidak terprovokasi oleh isu-isu menyesatkan, fitnah, maupun hoaks yang dapat memperkeruh suasana. Perbedaan pendapat adalah hal wajar dalam negara demokrasi, namun jangan sampai perbedaan itu menimbulkan perpecahan dan mengganggu kedamaian bersama.

Banser Kab. Bekasi percaya bahwa dengan mengedepankan persaudaraan, musyawarah, dan gotong royong, kita dapat menghadapi dinamika yang ada dengan kepala dingin. Mari kita jaga Kota Bekasi sebagai rumah bersama yang aman, damai, dan penuh persatuan.

Hubbul wathan minal iman — cinta tanah air adalah bagian dari iman. Itulah semangat yang selalu kami pegang dalam setiap langkah pengabdian.” []

Miris! 11 RT di Ibu Kota Kekeringan 10 Hari, Padahal Sebelahnya Air Lancar

Miris! 11 RT di Ibu Kota Kekeringan 10 Hari, Padahal Sebelahnya Air Lancar

Jakarta Utara – Warga di 11 RT wilayah Jl. Muara Baru Alektro, Marlina, dan Koja (RT 03, 04, 05, 06, 07, 10,11, 12, 13, 14 dan 15) Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, sudah 10 hari hidup tanpa aliran air bersih dari PAM Jaya. Sejak lebih dari seminggu lalu hingga Sabtu (27/9/2025), keran-keran rumah warga benar-benar kering.

Ironisnya, hanya beberapa meter dari lokasi terdampak—tepatnya di kawasan Tembok Bolong dan Kebun Tebu—air justru mengalir lancar. Ketimpangan ini menimbulkan tanda tanya besar sekaligus amarah warga: mengapa ada diskriminasi layanan air di wilayah yang bersebelahan?

Warga Antri Panjang, Rebutan Air Tangki

Meski PAM Jaya mengirimkan bantuan air dengan mobil tangki, jumlahnya sangat jauh dari kebutuhan warga. Antrian panjang terlihat setiap kali tangki datang: mulai dari anak-anak, ibu rumah tangga, hingga lansia harus berdesakan membawa jeriken, galon, dan ember. Tak jarang, keributan pecah karena air yang terbatas harus dibagi rata sementara tiap keluarga punya kebutuhan berbeda.

“Air itu kebutuhan pokok, bukan barang mewah yang harus kami rebutkan,” keluh Joko, salah satu Ketua RT.

Dampak Sosial dan Kesehatan

Krisis air ini bukan sekadar persoalan teknis, tapi sudah mengganggu sendi kehidupan warga:

  • Ibadah umat muslim terganggu, karena sulitnya berwudhu untuk shalat lima waktu.
  • Aktivitas rumah tangga lumpuh, dari memasak, mencuci, hingga mandi.
  • Risiko kesehatan meningkat, karena keterbatasan air bersih bisa memicu penyakit.
  • Beban ekonomi bertambah, warga terpaksa membeli air dari pedagang keliling atau galon isi ulang, sementara bantuan PAM Jaya tidak mencukupi.

“Kalau begini terus, kami bisa lebih dulu sakit sebelum air kembali mengalir,” ujar Hasby, pengurus DKM masjid setempat.

Masalah Lama yang Tak Pernah Beres

Kejadian ini bukan pertama kali. Warga mengaku mati air sudah berulang kali terjadi sejak era pengelolaan swasta (Palyja) hingga kini ditangani PAM Jaya yang dikelola pemerintah. Alih-alih membaik, persoalan justru berulang, menandakan lemahnya sistem pelayanan publik.

Warga Tuntut Pemerintah dan PAM Jaya

Warga mendesak pemerintah daerah dan PAM Jaya segera:

  1. Mengembalikan aliran air bersih secepat mungkin.
  2. Memberikan suplai air tangki rutin dalam jumlah cukup hingga aliran normal kembali.
  3. Menjelaskan secara terbuka penyebab mati air dan langkah nyata penyelesaiannya.

“Sudah cukup kami bersabar. Kami minta pemerintah jangan tutup mata. Air itu hak dasar rakyat, bukan barang dagangan!” tegas warga dalam pernyataannya.

Krisis ini jelas bukan persoalan teknis semata, melainkan cermin buruknya manajemen pelayanan publik. Jika 11 RT di Jakarta bisa sampai 10 hari tanpa air bersih, apa yang sebenarnya sedang terjadi dengan PAM Jaya?

(Dani) 

Aisyiyah Depok Mendukung Program Asta Cita dan Memohon Agar Reformasi Polri Tetap Langsung Dibawah Presiden Bukan dari Lembaga/Kemenko

Aisyiyah Depok Mendukung Program Asta Cita dan Memohon Agar Reformasi Polri Tetap Langsung Dibawah Presiden Bukan dari Lembaga/Kemenko

Depok, penaxpose.com - Aisyiyah Depok mendukung Presiden Prabowo dalam menjalankan program Asta Cita dan medukung reformasi Polri serta issue Polri tidak di bawah langsung Presiden agar tidak terjadi karena itu merupakan hal kemunduran era reformasi. 

Polri merupakan unsur utama organisasi sipil yang memainkan peran penting dalam kehidupan demokrasi bangsa.

Polri juga yang menjaga Rule of Law sebagai aturan bersama dalam sistem demokrasi. Selain juga menjadi aparat penegak hukum, penjaga Kamtibmas dan pengayom masyarakat. 

Jika issue Polri tidak lagi dibawah langsung Presiden maka akan besar kemungkinan berdampak kepada masyarakat karena sewaktu Orde Baru Polri bersifat militeristik sehingga kebebasan masyarakat dalam mengeluarkan pendapat sangat dibatasi. 

Aisyiyah Depok lebih condong mendorong ke pemerintah agar RUU Perampasan Aset diselesaikan agar tidak menjadi polemik dalam carut marutnya politik terkait tarik ulur pengesahan UU Perampasan Aset. 

Ketua Aisyiyah Depok Hj. Nurhayati mengatakan, kita semua tahu bahwa kejadian aksi demo anarkis di berbagai daerah itu ditunggangi oleh beberapa kepentingan, maka dari itu perlunya kita mendorong masyarakat untuk mendukung Polri dalam menegakkan hukum para perusuh serta anarkis secara transparan agar kita tahu siapa saja yang jadi aktor intelektual dan dalang aksi kerusuhan tersebut. 

Kami juga berharap Polri dapat mewujudkan Polri yang humanis, menjunjung tinggi HAM, serta memiliki pengawasan yang kuat dan partisipatif.

Untuk saat ini kinerja Polri sejak era reformasi terus mengalami perubahan dan mengikuti dinamika perkembangan dunia sehingga perlu dukungan masyarakat ke Polri agar kedepan Polri dapat lebih menjalankan amanahnya sesuai UU No. 2 Tahun 2002. []