Silaturahmi Penuh Berkah: Alumni STM Camp Java 67 Guyub dalam Pengajian “Bersedekah Tidak Menjadikan Kita Miskin”

Silaturahmi Penuh Berkah: Alumni STM Camp Java 67 Guyub dalam Pengajian “Bersedekah Tidak Menjadikan Kita Miskin”

Jakarta Barat, penaxpose.com — Di tengah hiruk-pikuk kehidupan ibu kota, semangat kebersamaan masih terjaga di kalangan para alumni STM Camp Java 67.

Pada Minggu (12/10/2025), mereka kembali berkumpul dalam pengajian rutin yang digelar di kediaman H. TB. Debih Setiawan, kawasan Cengkareng Bedeng, Jalan Kincir, Jakarta Barat.
Dengan tema yang sarat makna — “Bersedekah Tidak Menjadikan Kita Miskin” — acara ini menjadi oase spiritual yang mempererat silaturahmi sekaligus menebar inspirasi untuk saling berbagi.

Silaturahmi yang Tak Pernah Pudar

Sejak pagi, suasana akrab sudah terasa. Satu per satu alumni berdatangan sambil saling menyalami dan tertawa mengenang masa-masa sekolah.
Di antara mereka, tampak wajah-wajah yang dipenuhi rasa syukur karena masih diberi kesempatan berkumpul dalam suasana religius dan penuh kekeluargaan.

Dalam sambutannya, H. Rusli, mewakili para sesepuh alumni, menuturkan rasa haru dan bangganya atas kebersamaan yang terus terjaga.
Baginya, pengajian ini bukan sekadar rutinitas, tapi napas kebersamaan yang menjaga semangat persaudaraan agar tetap hidup.

“Acara ini luar biasa. Kita semua tetap eksis karena silaturahmi yang dijaga lewat kegiatan positif seperti pengajian ini,” ungkapnya.
“Ke depan, saya berharap kegiatan ini bisa bergilir di rumah teman-teman yang lain. Bahkan, alangkah baiknya kalau kita bentuk majelis taklim alumni agar lebih terarah dan berkesinambungan.”

Tak lupa, H. Rusli juga menyampaikan doa dan apresiasi kepada H. TB. Debih Setiawan selaku tuan rumah yang telah membuka pintu rumah dan hatinya bagi rekan-rekan alumni.

Usai sambutan, suasana menjadi khusyuk ketika seluruh hadirin mengikuti pembacaan tahlil bersama, diiringi lantunan doa yang menenangkan hati.

Tausiyah Penuh Hikmah: Sedekah Tidak Pernah Membuat Miskin

Puncak acara berlangsung saat H. TB. Debih Setiawan memberikan tausiyah dengan tutur lembut namun penuh makna.
Ia mengingatkan bahwa kebahagiaan sejati bukan terletak pada harta, tetapi pada keberkahan hidup yang diraih melalui rasa syukur dan kepedulian terhadap sesama.

“Apa yang kita cari di dunia ini? Hanya anak yang saleh dan salehah, karena doa merekalah yang akan sampai kepada kita sebagai orang tua,” ucapnya mengawali tausiyah.
“Jangan takut miskin karena bersedekah. Justru dengan berbagi, rezeki kita akan ditambah dan hidup kita menjadi penuh berkah.”

Dengan gaya khasnya yang sederhana dan menyentuh, H. TB. Debih juga mengutip janji Allah bagi orang-orang dermawan: dosa-dosanya diampuni, pahalanya dilipatgandakan, dan hidupnya dijauhkan dari kesulitan.

“Mulailah bersedekah dari rumah sendiri — untuk anak, istri, dan keluarga. Lalu lanjutkan kepada anak yatim dan fakir miskin. Itulah yang membawa keberkahan dan ketenangan hati,” tuturnya.
“Semoga Allah ampuni dosa-dosa kita dan memberikan hidayah agar kita istiqamah dalam kebaikan,” tambahnya dengan nada penuh harap.

Ditutup dengan Doa dan Harapan

Menjelang siang, acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ustaz Ujang Supriyatna.
Suasana menjadi hening dan haru. Sebagian peserta menundukkan kepala, sebagian lagi meneteskan air mata — bukan karena sedih, tetapi karena rasa syukur dan kehangatan persaudaraan yang begitu dalam.

Bagi para alumni STM Kampung Jawa 67, pengajian ini bukan sekadar temu kangen.
Lebih dari itu, ini adalah ruang spiritual untuk memperkuat keimanan, memperpanjang silaturahmi, dan meneguhkan tekad untuk terus menebar manfaat bagi sesama.

“Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut,” ujar salah satu peserta dengan senyum tulus. “Karena dari silaturahmi inilah, kita semua saling menguatkan dan mendapatkan berkah.”

(Dani) 

Lurah Tambora Achmad Baihaqi Dorong Kemandirian Ekonomi Warga Lewat Launching Koperasi Merah Putih

Lurah Tambora Achmad Baihaqi Dorong Kemandirian Ekonomi Warga Lewat Launching Koperasi Merah Putih

Jakarta Barat, penaxpose.com – Upaya memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat terus digelorakan oleh Pemerintah Kelurahan Tambora. Salah satu wujud nyatanya adalah dengan hadirnya Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) Tambora yang resmi di-launching di Lapangan Kelurahan Tambora pada Rabu (1/10/2025). Kehadiran koperasi ini menjadi tonggak penting bagi warga dalam menggerakkan ekonomi lokal berbasis kebersamaan.

Acara peresmian dihadiri oleh Camat Tambora diwakili Sekcam Tambora Fahmi, Kasatpel UKM Sigit Dwiyanto, Lurah Tambora Achmad Baihaqi, Ketua KKMP Tambora Lisdiana, serta berbagai unsur masyarakat, termasuk Babinsa Serda Chandra, Bimas Bawono, FPK, FKDM, LMK, PKK, RT dan RW.

Lurah Dorong UMKM Lokal

Dalam sambutannya, Lurah Tambora Achmad Baihaqi menegaskan bahwa koperasi ini bukan sekadar wadah usaha, melainkan juga sarana memperkuat kolaborasi masyarakat dengan pemerintah kelurahan.

“Sejak dua minggu lalu kita sudah soft launching dengan membuka gerai sembako dan melibatkan UMKM warga Tambora untuk menjual aneka snack dan kuliner. Alhamdulillah, antusias masyarakat sangat baik, stok barang cepat habis, bahkan sudah tiga kali kita melakukan pembelanjaan ulang. Semua ini didukung iuran anggota yang kini sudah lebih dari 80 orang. Insya Allah, KKMP Tambora akan menjadi koperasi percontohan di Kecamatan Tambora,” ujar Achmad Baihaqi.

Apresiasi untuk Dukungan

Sementara itu, Lisdi Indriyani, Ketua KKMP Tambora, mengungkapkan rasa syukur atas dukungan penuh dari Lurah Tambora dan pihak terkait lainnya.

“Sebenarnya koperasi ini sudah berjalan sejak dua minggu lalu. Saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Lurah Achmad Baihaqi yang benar-benar mendukung dan memfasilitasi gerai serta tempat bagi KKMP. Juga kepada Pak Sigit yang selalu memberikan motivasi dan arahan. Semoga koperasi ini semakin maju dan solid,” ujarnya.

Resmi Dilaunching Sekcam Tambora

Acara ditutup dengan peresmian KKMP Tambora oleh Sekcam Tambora Fahmi. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya transparansi dan profesionalisme dalam pengelolaan koperasi.

“Alhamdulillah, KKMP Tambora sudah berlegalitas dan administrasi siap berjalan. Saya berharap ini menjadi awal sejarah perjuangan Bu Lilis dan para pengurus agar koperasi ini maju, mandiri, dan memberikan profit untuk anggotanya. Kami tetap akan mendukung, namun KKMP juga harus bisa berdiri sendiri,” ungkap Fahmi.

Dengan peresmian ini, KKMP Tambora diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat sekaligus bukti nyata dari komitmen Lurah Tambora dalam mendorong kemandirian ekonomi warganya. (Dani) 

Ultah Putri Ketua BPPKB Banten Pinangsia Dihadiri Ketua FWJI Jakbar, Meriah dengan Santunan Yatim

Ultah Putri Ketua BPPKB Banten Pinangsia Dihadiri Ketua FWJI Jakbar, Meriah dengan Santunan Yatim

Jakarta, penaXpose.com – Perayaan ulang tahun kedua Azzahra Maulida Shafira, putri dari Ketua BPPKB Banten DPRt Pinangsia, Fatir Al Bantani, berlangsung penuh warna di Lokbin Kota Tua, Jakarta Barat, Minggu (28/9/2025). Tak hanya diwarnai dengan gelak tawa anak-anak dan kebahagiaan keluarga, momen ini juga menjadi ajang mempererat silaturahmi berbagai tokoh masyarakat, termasuk Ketua Forum Wartawan Jaya Indonesia (FWJI) Korwil Jakarta Barat, H. TB Wawan Djunaedi.

Sejak sore, Lokbin Kota Tua yang biasanya dipadati wisatawan berubah menjadi arena pesta meriah. Balon-balon berwarna menghiasi area, sementara lantunan doa dan canda tawa anak-anak membuat suasana semakin hangat. Kehadiran H. TB Wawan Djunaedi bersama jajaran FWJI Jakbar menjadi perhatian tersendiri, menambah semarak sekaligus menegaskan eratnya hubungan antarorganisasi di wilayah tersebut.

Doa dan Pesan untuk Azzahra

Dalam sambutannya, TB Wawan Djunaedi menyampaikan doa terbaik untuk Azzahra.
“Semoga Azzahra tumbuh sehat, cerdas, berbakti kepada orang tua, dan kelak bermanfaat bagi bangsa. Acara seperti ini memberi makna lebih karena bukan sekadar perayaan, tetapi juga mempererat persaudaraan dan kepedulian sosial,” ungkapnya.

Fatir Al Bantani, dengan didampingi Penasehat Yusuf Kurawa 711 atau akrab disapa Abah, tampak terharu saat menyampaikan rasa syukurnya.
“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur atas bertambahnya usia putri kami. Terima kasih kepada Ketua FWJI Jakarta Barat dan seluruh tamu undangan yang hadir. Santunan anak yatim ini kami gelar sebagai bentuk rasa syukur sekaligus doa agar Azzahra selalu diberkahi dalam kehidupannya,” ujarnya.


Perayaan dengan Santunan Anak Yatim

Yang membuat acara ini istimewa adalah adanya santunan untuk puluhan anak yatim dari sekitar Pinangsia. Kegiatan ini bukan hanya memperkuat makna perayaan, tetapi juga menegaskan komitmen BPPKB Banten DPRt Pinangsia dalam menjaga tradisi kepedulian sosial.

“Semoga acara ini berjalan lancar dan membawa keberkahan untuk keluarga Fatir,” tutur Abah singkat dalam doa yang diaminkan para hadirin.

Ajang Silaturahmi dan Kebersamaan

Di penghujung acara, para tamu undangan menikmati hidangan sambil bercengkrama. Suasana kekeluargaan begitu terasa, di mana tokoh masyarakat, kerabat, dan sahabat saling berbagi cerita.

Bagi keluarga Fatir, perayaan ulang tahun Azzahra bukan sekadar pesta, melainkan momentum untuk memperkuat tali persaudaraan. Sementara bagi masyarakat sekitar, acara ini menghadirkan semangat gotong royong dan solidaritas yang semakin mempererat kebersamaan di Jakarta Barat.

(*/Red)

Banser Kab. Bekasi Tegaskan Komitmen Jaga Stabilitas dan Kamtibmas di Tengah Dinamika Politik

Banser Kab. Bekasi Tegaskan Komitmen Jaga Stabilitas dan Kamtibmas di Tengah Dinamika Politik

Bekasi, penaXpose.com Dalam suasana sosial politik yang dinamis pada bulan September 2025, Banser Kab. Bekasi menegaskan komitmennya untuk terus menjaga kondusivitas dan stabilitas keamanan serta ketertiban masyarakat (kamtibmas).

“Di tengah dinamika sosial dan politik pada bulan September 2025, maraknya aksi unjuk rasa adalah bagian dari kehidupan berdemokrasi yang sehat. Banser Kab. Bekasi menghormati sepenuhnya hak masyarakat untuk menyampaikan aspirasi, sepanjang dilakukan dengan cara yang tertib, damai, dan tidak merugikan kepentingan umum".

Sebagai bagian dari keluarga besar Nahdlatul Ulama, kami Banser Kab. Bekasi menegaskan komitmen untuk terus berperan aktif menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah Kab. Bekasi. Kami siap bersinergi dengan aparat kepolisian, TNI, pemerintah daerah, serta seluruh elemen masyarakat dalam menciptakan suasana yang kondusif.

Kami juga mengingatkan kepada seluruh pihak agar tidak terprovokasi oleh isu-isu menyesatkan, fitnah, maupun hoaks yang dapat memperkeruh suasana. Perbedaan pendapat adalah hal wajar dalam negara demokrasi, namun jangan sampai perbedaan itu menimbulkan perpecahan dan mengganggu kedamaian bersama.

Banser Kab. Bekasi percaya bahwa dengan mengedepankan persaudaraan, musyawarah, dan gotong royong, kita dapat menghadapi dinamika yang ada dengan kepala dingin. Mari kita jaga Kota Bekasi sebagai rumah bersama yang aman, damai, dan penuh persatuan.

Hubbul wathan minal iman — cinta tanah air adalah bagian dari iman. Itulah semangat yang selalu kami pegang dalam setiap langkah pengabdian.” []

Miris! 11 RT di Ibu Kota Kekeringan 10 Hari, Padahal Sebelahnya Air Lancar

Miris! 11 RT di Ibu Kota Kekeringan 10 Hari, Padahal Sebelahnya Air Lancar

Jakarta Utara – Warga di 11 RT wilayah Jl. Muara Baru Alektro, Marlina, dan Koja (RT 03, 04, 05, 06, 07, 10,11, 12, 13, 14 dan 15) Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, sudah 10 hari hidup tanpa aliran air bersih dari PAM Jaya. Sejak lebih dari seminggu lalu hingga Sabtu (27/9/2025), keran-keran rumah warga benar-benar kering.

Ironisnya, hanya beberapa meter dari lokasi terdampak—tepatnya di kawasan Tembok Bolong dan Kebun Tebu—air justru mengalir lancar. Ketimpangan ini menimbulkan tanda tanya besar sekaligus amarah warga: mengapa ada diskriminasi layanan air di wilayah yang bersebelahan?

Warga Antri Panjang, Rebutan Air Tangki

Meski PAM Jaya mengirimkan bantuan air dengan mobil tangki, jumlahnya sangat jauh dari kebutuhan warga. Antrian panjang terlihat setiap kali tangki datang: mulai dari anak-anak, ibu rumah tangga, hingga lansia harus berdesakan membawa jeriken, galon, dan ember. Tak jarang, keributan pecah karena air yang terbatas harus dibagi rata sementara tiap keluarga punya kebutuhan berbeda.

“Air itu kebutuhan pokok, bukan barang mewah yang harus kami rebutkan,” keluh Joko, salah satu Ketua RT.

Dampak Sosial dan Kesehatan

Krisis air ini bukan sekadar persoalan teknis, tapi sudah mengganggu sendi kehidupan warga:

  • Ibadah umat muslim terganggu, karena sulitnya berwudhu untuk shalat lima waktu.
  • Aktivitas rumah tangga lumpuh, dari memasak, mencuci, hingga mandi.
  • Risiko kesehatan meningkat, karena keterbatasan air bersih bisa memicu penyakit.
  • Beban ekonomi bertambah, warga terpaksa membeli air dari pedagang keliling atau galon isi ulang, sementara bantuan PAM Jaya tidak mencukupi.

“Kalau begini terus, kami bisa lebih dulu sakit sebelum air kembali mengalir,” ujar Hasby, pengurus DKM masjid setempat.

Masalah Lama yang Tak Pernah Beres

Kejadian ini bukan pertama kali. Warga mengaku mati air sudah berulang kali terjadi sejak era pengelolaan swasta (Palyja) hingga kini ditangani PAM Jaya yang dikelola pemerintah. Alih-alih membaik, persoalan justru berulang, menandakan lemahnya sistem pelayanan publik.

Warga Tuntut Pemerintah dan PAM Jaya

Warga mendesak pemerintah daerah dan PAM Jaya segera:

  1. Mengembalikan aliran air bersih secepat mungkin.
  2. Memberikan suplai air tangki rutin dalam jumlah cukup hingga aliran normal kembali.
  3. Menjelaskan secara terbuka penyebab mati air dan langkah nyata penyelesaiannya.

“Sudah cukup kami bersabar. Kami minta pemerintah jangan tutup mata. Air itu hak dasar rakyat, bukan barang dagangan!” tegas warga dalam pernyataannya.

Krisis ini jelas bukan persoalan teknis semata, melainkan cermin buruknya manajemen pelayanan publik. Jika 11 RT di Jakarta bisa sampai 10 hari tanpa air bersih, apa yang sebenarnya sedang terjadi dengan PAM Jaya?

(Dani) 

Aisyiyah Depok Mendukung Program Asta Cita dan Memohon Agar Reformasi Polri Tetap Langsung Dibawah Presiden Bukan dari Lembaga/Kemenko

Aisyiyah Depok Mendukung Program Asta Cita dan Memohon Agar Reformasi Polri Tetap Langsung Dibawah Presiden Bukan dari Lembaga/Kemenko

Depok, penaxpose.com - Aisyiyah Depok mendukung Presiden Prabowo dalam menjalankan program Asta Cita dan medukung reformasi Polri serta issue Polri tidak di bawah langsung Presiden agar tidak terjadi karena itu merupakan hal kemunduran era reformasi. 

Polri merupakan unsur utama organisasi sipil yang memainkan peran penting dalam kehidupan demokrasi bangsa.

Polri juga yang menjaga Rule of Law sebagai aturan bersama dalam sistem demokrasi. Selain juga menjadi aparat penegak hukum, penjaga Kamtibmas dan pengayom masyarakat. 

Jika issue Polri tidak lagi dibawah langsung Presiden maka akan besar kemungkinan berdampak kepada masyarakat karena sewaktu Orde Baru Polri bersifat militeristik sehingga kebebasan masyarakat dalam mengeluarkan pendapat sangat dibatasi. 

Aisyiyah Depok lebih condong mendorong ke pemerintah agar RUU Perampasan Aset diselesaikan agar tidak menjadi polemik dalam carut marutnya politik terkait tarik ulur pengesahan UU Perampasan Aset. 

Ketua Aisyiyah Depok Hj. Nurhayati mengatakan, kita semua tahu bahwa kejadian aksi demo anarkis di berbagai daerah itu ditunggangi oleh beberapa kepentingan, maka dari itu perlunya kita mendorong masyarakat untuk mendukung Polri dalam menegakkan hukum para perusuh serta anarkis secara transparan agar kita tahu siapa saja yang jadi aktor intelektual dan dalang aksi kerusuhan tersebut. 

Kami juga berharap Polri dapat mewujudkan Polri yang humanis, menjunjung tinggi HAM, serta memiliki pengawasan yang kuat dan partisipatif.

Untuk saat ini kinerja Polri sejak era reformasi terus mengalami perubahan dan mengikuti dinamika perkembangan dunia sehingga perlu dukungan masyarakat ke Polri agar kedepan Polri dapat lebih menjalankan amanahnya sesuai UU No. 2 Tahun 2002. []

Sinergi dengan Pemerintah Daerah, PDA ‘Aisyiyah Kabupaten Bekasi Dorong Peningkatan Mutu Pendidikan

Sinergi dengan Pemerintah Daerah, PDA ‘Aisyiyah Kabupaten Bekasi Dorong Peningkatan Mutu Pendidikan

Bekasi, penaxpose.com – Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kabupaten Bekasi semakin memperkuat perannya dalam bidang pendidikan dengan menjalin sinergi bersama Pemerintah Kabupaten Bekasi. Di bawah kepemimpinan Ibu Sarinande Djibran, organisasi perempuan Muhammadiyah ini terus berkomitmen menghadirkan akses pendidikan yang berkualitas dan merata, terutama di tingkat pendidikan anak usia dini.

Langkah nyata yang tengah dijalankan adalah pembangunan 11 Taman Kanak-kanak ‘Aisyiyah Bustanul Athfal (TK ABA) di berbagai wilayah Kabupaten Bekasi. Program ini disambut positif pemerintah daerah karena sejalan dengan visi peningkatan mutu pendidikan di Bekasi.

Pj. Bupati Bekasi menyampaikan apresiasi atas kiprah ‘Aisyiyah yang bukan hanya berdakwah secara keagamaan, tetapi juga aktif dalam pembangunan pendidikan. Pemerintah daerah berkomitmen mendukung dan memfasilitasi program-program pendidikan yang digagas PDA ‘Aisyiyah.

Selain pembangunan TK ABA, PDA ‘Aisyiyah Kabupaten Bekasi juga aktif mengadakan pelatihan guru PAUD/TK, workshop penyusunan kurikulum, hingga parenting class untuk orang tua. Kegiatan ini bertujuan memastikan kualitas tenaga pendidik serta lingkungan belajar anak berjalan sesuai standar dan mampu menjawab tantangan zaman.

“Pendidikan adalah kunci membangun peradaban. Melalui sinergi dengan pemerintah, kami berharap semakin banyak anak-anak di Kabupaten Bekasi yang dapat menikmati pendidikan berkualitas sejak usia dini,” ungkap Ibu Sarinande.

Masyarakat pun menyambut baik langkah ini. Banyak orang tua merasa terbantu dengan hadirnya TK ABA karena memberikan pendidikan yang terjangkau, berkualitas, dan berlandaskan nilai keislaman.

Dengan adanya kolaborasi antara PDA ‘Aisyiyah Kabupaten Bekasi dan pemerintah daerah, diharapkan peningkatan mutu pendidikan dapat berjalan lebih optimal. Sinergi ini menjadi bukti bahwa kerja sama antara organisasi masyarakat dan pemerintah mampu melahirkan solusi konkret untuk masa depan generasi bangsa. []

Banser Bekasi Ingatkan Masyarakat Tak Terprovokasi Isu dan Hoaks

Banser Bekasi Ingatkan Masyarakat Tak Terprovokasi Isu dan Hoaks


Bekasi, penaxpose.com | Dalam suasana sosial politik yang dinamis pada bulan September 2025, Banser Kota Bekasi menegaskan komitmennya untuk terus menjaga kondusivitas dan stabilitas keamanan serta ketertiban masyarakat (kamtibmas).

“Di tengah dinamika sosial dan politik pada bulan September 2025, maraknya aksi unjuk rasa adalah bagian dari kehidupan berdemokrasi yang sehat. Banser Kota Bekasi menghormati sepenuhnya hak masyarakat untuk menyampaikan aspirasi, sepanjang dilakukan dengan cara yang tertib, damai, dan tidak merugikan kepentingan umum".

Sebagai bagian dari keluarga besar Nahdlatul Ulama, kami Banser Kota Bekasi menegaskan komitmen untuk terus berperan aktif menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah Kota Bekasi. Kami siap bersinergi dengan aparat kepolisian, TNI, pemerintah daerah, serta seluruh elemen masyarakat dalam menciptakan suasana yang kondusif.

Kami juga mengingatkan kepada seluruh pihak agar tidak terprovokasi oleh isu-isu menyesatkan, fitnah, maupun hoaks yang dapat memperkeruh suasana. Perbedaan pendapat adalah hal wajar dalam negara demokrasi, namun jangan sampai perbedaan itu menimbulkan perpecahan dan mengganggu kedamaian bersama.

Banser Kota Bekasi percaya bahwa dengan mengedepankan persaudaraan, musyawarah, dan gotong royong, kita dapat menghadapi dinamika yang ada dengan kepala dingin. Mari kita jaga Kota Bekasi sebagai rumah bersama yang aman, damai, dan penuh persatuan.

Hubbul wathan minal iman — cinta tanah air adalah bagian dari iman. Itulah semangat yang selalu kami pegang dalam setiap langkah pengabdian.”

Korban Dugaan Pungli PT GSI Sukabumi Datangi Pos Pengaduan KDM, Minta Oknum Ditindak Tegas

Korban Dugaan Pungli PT GSI Sukabumi Datangi Pos Pengaduan KDM, Minta Oknum Ditindak Tegas

Subang, penaxpose.comKasus dugaan pungutan liar (pungli) yang menyeret oknum terkait proses penerimaan tenaga kerja di PT GSI Kabupaten Sukabumi kembali mencuat. Seorang korban berinisial SA hari ini, Senin (15/9/2025), mendatangi Pos Pengaduan Staff KDM di Lembur Pakuan, Subang, untuk menyampaikan langsung pengalaman pahit yang dialaminya.

Dalam keterangannya, SA mengaku terpaksa merogoh biaya fantastis hanya untuk bisa bekerja di kampung halamannya sendiri. Ia menduga hal ini terjadi akibat praktik pungli yang dilakukan oleh oknum calo dan diduga juga melibatkan oknum internal perusahaan.

“Banyak warga Sukabumi yang ingin bekerja di kampung sendiri, tapi malah dipersulit. Kami terpaksa mengorbankan uang banyak hanya karena ulah oknum pungli,” ungkap SA dengan nada kecewa.

Kasus serupa disebut bukan hanya menimpa dirinya, melainkan juga dialami warga lain yang kini ramai diperbincangkan publik.

Melalui kedatangannya ke pos pengaduan KDM, SA berharap kasus pungli tenaga kerja ini segera ditindaklanjuti secara serius. “Harapan saya, setelah laporan ini, pemerintah dan pihak terkait menindak tegas oknum-oknum yang bermain, baik calo maupun oknum internal perusahaan,” tegasnya.

Pihak Pos Pengaduan KDM sendiri berjanji akan menampung seluruh aspirasi dan keluhan masyarakat untuk kemudian diteruskan kepada pihak berwenang agar persoalan pungli tenaga kerja di Kabupaten Sukabumi bisa segera diberantas. (Indra/Emy) 

Pelantikan Iswadi Jadi Momentum Penguatan PMI di Ibu Kota

Pelantikan Iswadi Jadi Momentum Penguatan PMI di Ibu Kota

Jakarta, penaxpose.com – Suasana khidmat menyelimuti Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (10/9/2025). Di hadapan jajaran pengurus dan tokoh nasional, Iswadi S.E., M.M., yang juga dikenal sebagai Ketua Umum Relawan Antar Generasi (RANGER), resmi menerima amanah baru sebagai Ketua Bidang Unit Usaha, Aset, dan Prasarana Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi DKI Jakarta periode 2025–2030.

Pelantikan ini dihadiri langsung oleh Ketua Umum PMI Jusuf Kalla, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, Wakil Gubernur DKI Jakarta H. Rano Karno, serta jajaran pengurus PMI. Kehadiran mereka menjadi tanda kuatnya dukungan bagi kiprah PMI dalam mengemban misi kemanusiaan di Ibu Kota.

Dalam sambutannya, Iswadi menyampaikan rasa syukur sekaligus tekadnya untuk mengoptimalkan potensi PMI. Menurutnya, pengelolaan unit usaha, aset, dan prasarana bukan sekadar urusan teknis, melainkan penopang utama kelancaran layanan kemanusiaan.

“PMI adalah garda terdepan ketika masyarakat menghadapi bencana maupun situasi darurat. Dengan amanah ini, saya berkomitmen menjaga dan mengembangkan sumber daya PMI agar bisa semakin cepat, sigap, dan tepat sasaran dalam membantu masyarakat,” tutur Iswadi.

Bagi PMI DKI Jakarta, momen pelantikan ini tidak hanya sekadar seremonial, melainkan juga tonggak baru untuk memperkuat sinergi bersama pemerintah daerah, lembaga sosial, dan relawan di berbagai lini. Harapannya, kehadiran kepengurusan baru dapat membawa semangat segar dalam merespons berbagai tantangan kemanusiaan di Jakarta.

Dengan tekad dan dukungan penuh dari berbagai pihak, Iswadi diyakini mampu membawa PMI DKI Jakarta semakin tangguh dan profesional, sekaligus menjaga semangat kerelawanan yang telah menjadi jiwa organisasi kemanusiaan ini. (@binyo) 

Kelulusan FKDM di Lingkungan DKI Jakarta, Minta Transparansi Penilaian Seleksi

Kelulusan FKDM di Lingkungan DKI Jakarta, Minta Transparansi Penilaian Seleksi

Jakarta – Proses seleksi anggota Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Provinsi DKI Jakarta menuai sorotan. Salah satu bakal calon (Bacalon), Sabenih, S.H., M.H., C.Med., secara resmi melayangkan surat permohonan penjelasan terkait hasil akhir penilaian seleksi kepada panitia.

Langkah ini ditempuh Berdasarkan Surat Pengumuman Nomor e-0002 Tahun 2025 tentang Seleksi Anggota FKDM. Dalam aturan tersebut, tepatnya pada bagian IV tentang sistem kelulusan poin 1 huruf (a), dijelaskan bahwa kelulusan calon anggota FKDM ditentukan berdasarkan akumulasi nilai ujian Computer Assisted Test (CAT) dan wawancara.

Namun, menurut Sabenih, sampai saat ini rincian penilaian hasil seleksi belum juga dipublikasikan secara terbuka. Padahal, kata dia, seharusnya informasi mengenai nilai yang diperoleh peserta dapat diumumkan sebelum pengumuman kelulusan dikeluarkan.

“Saya menilai adanya dugaan ketidakjelasan dalam proses seleksi ini, khususnya terkait penilaian hasil tes dan wawancara. Sebelum pengumuman kelulusan, seharusnya para peserta sudah mengetahui nilai yang mereka dapatkan. Itu bagian dari keterbukaan informasi publik,” ungkap Sabenih dalam keterangannya, Senin (9/9/2025).

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa transparansi merupakan kunci untuk menjaga integritas seleksi anggota FKDM yang memiliki peran strategis dalam menjaga kewaspadaan dini di masyarakat.

“Publikasi nilai bukan hanya sekadar formalitas, tetapi juga bentuk akuntabilitas panitia kepada peserta dan masyarakat. Dengan begitu, tidak ada ruang bagi spekulasi ataupun dugaan ketidakadilan,” tambahnya.

Melalui surat permohonan penjelasan tersebut, Sabenih berharap panitia seleksi FKDM Provinsi Jakarta segera memberikan klarifikasi resmi dan membuka hasil penilaian akhir para peserta. Ia menegaskan, sikap ini bukan sekadar untuk kepentingan pribadi, tetapi juga demi mewujudkan proses seleksi yang objektif, transparan, dan sesuai aturan yang berlaku.

Hingga berita ini diturunkan, Tim Seleksi FKDM Provinsi DKI Jakarta belum memberikan keterangan resmi terkait permintaan klarifikasi tersebut. (Kiem) 

Banser Jakarta Timur Dirikan Posko Jaga Aspirasi, Siap Kawal Demokrasi Santun

Banser Jakarta Timur Dirikan Posko Jaga Aspirasi, Siap Kawal Demokrasi Santun

Jakarta Timur, penaXpose.com | Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jakarta Timur membuka Pos Koordinasi (Posko) Jaga Aspirasi Jaga Indonesia yang diikuti 30 personel di halaman Gedung Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta.   

Ketua PC GP Ansor Jakarta Timur Taufik Muhammad Guntur menegaskan bahwa posko tersebut menjadi wujud kontribusi Ansor dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Jakarta Timur dalam menjaga nilai-nilai demokrasi. "Demokrasi yang santun, demokrasi yang mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa," ujar Taufik.   

Ia menambahkan bahwa pembentukan posko merupakan tindak lanjut arahan Pimpinan Pusat GP Ansor. Taufik juga berpesan kepada jajaran Ansor dan Banser yang bertugas agar selalu siaga, kompak, dan menjalankan tugas dengan penuh kewaspadaan. 

"Tetap semangat dan jaga kesehatan, tetap waspada dalam pelaksanaan piket dan siaga posko," katanya.   

Kepala Satuan Koordinasi Cabang (Kasatkorcab) Banser Jakarta Timur Dedi Cahyadi menyampaikan harapannya agar keberadaan posko mampu menghadirkan dampak positif dalam menciptakan rasa aman serta memperkuat peran sosial Ansor dan Banser.   

"Melalui posko tersebut, kita ingin menunjukkan komitmennya hadir di tengah masyarakat sebagai organisasi yang siap membantu dalam menjaga ketertiban lingkungan," tuturnya.   

Dedi juga menegaskan bahwa posko dijadwalkan berlangsung dari 5 hingga 10 September dengan pengaturan dua shift setiap hari.   "Posko akan beroperasi mulai 5 hingga 10 September, dengan dua shift: pagi hingga sore dan sore hingga malam," pungkasnya.

Barisan Ansor Serbaguna NU Jakarta Timur menegaskan komitmennya dalam mendukung penuh kebijakan pemerintah, terutama dalam menjaga stabilitas nasional, memperkuat persatuan, serta mengawal implementasi program-program yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.

Selain itu, Banser Jakarta Timur juga memberikan dukungan moral dan sinergi terhadap Polri dalam menjalankan tugas pengamanan, penegakan hukum, serta pemeliharaan ketertiban masyarakat pada saat perayaan September Hitam. []

PD Aisyiyah Jakarta Timur Serukan Penegakan Hukum dan Tolak Provokasi

PD Aisyiyah Jakarta Timur Serukan Penegakan Hukum dan Tolak Provokasi

Jakarta Timur, penaXpose.com | PD AISYIYAH JAKARTA TIMUR menyesalkan terjadinya kerusuhan yang terjadi pada gelombang aksi unjuk rasa di berbagai daerah pada 26-31 Agustus 2025 yang diwarnai dengan berbagai tindakan melawan hukum seperti pengrusakan fasilitas umum termasuk penjarahan rumah pribadi.

“PD AISYIYAH JAKARTA TIMUR mendukung aksi demonstrasi sebagai medium untuk menyampaikan pendapat dan menyuarakan aspirasi sebagaimana hal tersebut dijamin oleh konstitusi sebagai bagian dari sistem demokrasi yang dianut oleh Indonesia. Hal tersebut juga sebagaimana telah diatur dalam UU nomor 9 tahun 1998 sebagai landasannya,” ujar ketua PD AISYIYAH Jaktim. 

Hj endang mengatakan, aksi unjuk rasa yang terjadi pada 26-31 Agustus 2026 yang sejatinya ingin menyampaikan berbagai persoalan terkait kehidupan sosial ekonomi yang kian sulit dihadapi masyarakat telah dinodai oleh berbagai pelanggaran hukum yang menimbulkan berbagai kerusakan bahkan penjarahan jelas tidak sesuai dengan kehidupan demokrasi yang konstitusional dan berkeadaban yang kita cita-citakan.

“Hal tersebut karena adanya hasutan dan provokasi yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab melalui berbagai cara sehingga apa yang menjadi aspirasi dan tuntutan dalam aksi menjadi bias dan kabur bahkan bisa membawa bangsa ini kepada masalah sosial ekonomi dan politik yang lebih parah dimana masyarakat kecil yang paling berdampak. 

PD AISYIYAH JAKARTA TIMUR menilai siapapun yang melakukan hasutan dan provokasi memanfaatkan situasi secara jelas telah mengkhianati NKRI, dan jika dibiarkan tanpa adanya penegakan hukum yang tegas dapat mengancam persatuan dan kesatuan serta persaudaraan antar sesama anak bangsa.

“Saat ini aparat penegak hukum atas perintah Presiden Prabowo Subianto tengah melakukan upaya penegakan hukum menindak para pelaku dan provokator termasuk mencari aktor intelektual dalang dibalik kerusuhan yang terjadi tersebut. PD AISYIYAH JAKARTA TIMUR mendukung penuh upaya tersebut seraya tetap mengingatkan agar langkah-langkah yang dilakukan berlangsung adil dan transparan.

Oknum atau siapapun yang melakukan hasutan, provokasi bahkan adu domba yang kemudian berimbas pada aksi unjuk rasa anarkis adalah perbuatan keji yang juga jelas ditentang dalam syariat islam. Nabi Muhammad SAW dalam hadist yang diriwayatkan Muslim bahkan secara tegas menyebut orang-orang yang melakukan perbuatan tersebut (namimah) sebagai “orang-orang yang paling buruk diantara kalian” seraya menegaskan apa yang telah ditegaskan dalam Surat Al-Qalam ayat 10-11 yang artinya “Dan janganlah kamu ikuti siapapun yang mengobral sumpah lagi berkarakter rendah, yang suka mencela yang senang mengadudomba (memfitnah)”.

“Atas dasar itu, PD AISYIYAH JAKARTA TIMUR mengajak semua pihak untuk kembali ke khittah dalam setiap menyampaikan aspirasi melalui aksi unjuk rasa secara konstitusional, menjaga kepentingan umum, menghargai dan menghormati hak orang lain. Juga kepada pemerintah (eksekutif) dan DPR (legislatif agar lebih peka terhadap persoalan yang dihadapi rakyat dan dapat mendengar aspirasi tanpa perlu menunggu viral atau ada kejadian luar biasa untuk diperhatikan. Semoga bangsa kita dapat melalui setiap masa-masa sulitnya dengan baik dengan semangat kebersamaan dan persaudaraan. 

Untuk Kedepan kami juga menghimbau ke masyarakat agar senantiasa percaya kepada POLRI dalam menjalankan dan menegakkan hukum di Indonesia serta bersama - sama menjaga ukhuwah islamiyah demi tercipta nya Indonesia emas 2045. []

Posko Jaga Jakarta di Kelurahan Krendang, FKDM Pastikan Wilayah Aman dan Kondusif

Posko Jaga Jakarta di Kelurahan Krendang, FKDM Pastikan Wilayah Aman dan Kondusif


Jakarta Barat, penaxpose.com – Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kelurahan Krendang bersama unsur Tiga Pilar melaksanakan giat Posko Jaga Jakarta pada Minggu (7/9/2025) pukul 10.00 WIB di Saung Kantor Kelurahan Krendang.

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Sekretaris Lurah Krendang dengan melibatkan personel Satpol PP, PJLP PPSU, serta Ketua dan anggota FKDM Kelurahan Krendang. Turut hadir pula perwakilan Wanita Tangguh (WANHAT) dalam agenda koordinasi terkait situasi dan kondisi lingkungan terkini.

Koordinasi berjalan lancar dengan hasil laporan bahwa situasi di wilayah Kelurahan Krendang saat ini dalam keadaan aman, kondusif, dan terkendali.

Ketua FKDM Kelurahan Krendang, Bunda Titi, menyampaikan apresiasinya atas kebersamaan seluruh elemen yang terlibat.
“Alhamdulillah, berkat koordinasi yang baik antara FKDM, aparatur kelurahan, dan elemen masyarakat, wilayah Krendang tetap terjaga kondusif. Posko Jaga Jakarta ini menjadi sarana penting untuk memperkuat kewaspadaan dini dan menjaga keamanan lingkungan,” ujarnya.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kolaborasi seluruh unsur masyarakat dapat terus terjalin, sehingga keamanan dan ketertiban di wilayah Krendang tetap terjaga setiap saat. (Titi) 

Ketua PJI: Demonstrasi Damai Tunjukkan Kedewasaan Demokrasi

Ketua PJI: Demonstrasi Damai Tunjukkan Kedewasaan Demokrasi

Balikpapan – Ketua Persatuan Jurnalis Indonesia (PJI) Kalimantan Timur, Jerison Togelang, menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Balikpapan, TNI, Polri, serta seluruh peserta aksi yang telah menyuarakan aspirasi secara damai, tertib, dan sesuai dengan aturan hukum.

Dalam keterangannya, Jerison menilai bahwa demonstrasi damai merupakan salah satu pilar penting dalam kehidupan demokrasi. “Saya sangat menghargai aksi damai ini. Para demonstran telah menunjukkan kedewasaan dengan menyampaikan pendapat tanpa mengganggu ketertiban umum,” ujarnya.

Ia juga mengapresiasi peran aparat keamanan, baik TNI maupun Polri, yang mampu menjaga situasi tetap kondusif tanpa terjadi insiden yang merugikan masyarakat.

Ketua PJI yang akrab disapa Bucek itu berharap aksi ini bisa menjadi teladan bagi kegiatan serupa di kemudian hari. “Kami ingin mendorong dialog yang konstruktif antara pemerintah dan masyarakat agar setiap aspirasi dapat tersampaikan dengan baik,” tambahnya.

Dengan keberhasilan aksi damai ini, diharapkan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat Balikpapan semakin terbuka, sehingga iklim demokrasi yang sehat dan harmonis dapat terus terjaga. []

Mendapatkan Rompi Kerja Baru Dasa Wisma RW 012, Semakin Solid dan Kompak

Mendapatkan Rompi Kerja Baru Dasa Wisma RW 012, Semakin Solid dan Kompak

Jakarta, penaXpose.com - Dasa wisma atau yang dikenal dengan sebutan 'Dawis' mendapatkan perhatian luar biasa, yakni kenakan rompi kerja terbaru  Rompi yang berkelir coklat, bertuliskan Carik Jakarta diberikan secara gratis dan simbolis melalui perwakilan para Ketua Rukun Warga (RW) dilingkungan Kelurahan Duri Kepa kebon jeruk Jakarta Barat, Pada Kamis (4/9) sore tadi.

Diketahui, sebanyak emam belas orang personil Dawis di RW 012 Duri Kepa, yang kebanyakan kaum wanita. Mewakili ditiap-tiap RT. 

Tugas Dasawisma (Dawis) adalah sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan program Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), terutama di tingkat masyarakat paling bawah (RT/RW). Tugas utama mereka adalah melakukan pendataan keluarga secara rutin untuk mengumpulkan data kondisi rumah tangga, serta menggerakkan dan memfasilitasi berbagai kegiatan sosial dan kesehatan seperti penyuluhan kesehatan, kerja bakti, dan program peningkatan gizi keluarga untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di lingkungan masing-masing. 

Disebutkan juga, 10 program dasawisma adalah 10 program pokok PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) yang menjadi acuan kegiatan dasawisma, yaitu kelompok 10-20 rumah tangga dalam satu RT. Program tersebut meliputi Penghayatan dan Pengamalan Pancasila, Gotong Royong, Pangan, Sandang, Perumahan dan Tata Laksana Rumah Tangga, Pendidikan dan Keterampilan, Kesehatan, Pengembangan Kehidupan Berkoperasi, Kelestarian Lingkungan Hidup, dan Perencanaan Sehat. 

Diharapkan, dengan seragam baru nya personil Dawis bukan hanya garda terdepan, melainkan pionir dalam kegiatan sosial lain nya. 

Berbagai kegiatan seperti Posbindu, Posyandu, woro-woro kesehatan telah dilakukan dilingkungan dikemas dengan humanis dan konsisten penuh. Selain itu Dawis RW 012, pernah meraih peringkat ke dua dalam lomba kreatifitas yang diselenggarakan pihak Pemerintah daerah Kelurahan Duri Kepa 

APJ /Yansen

PASINDO Kibarkan Perlawanan Moral dari Rawa Bebek

PASINDO Kibarkan Perlawanan Moral dari Rawa Bebek

Jakarta Utara, penaxpose.comDi sebuah kedai kopi sederhana di kawasan Rawa Bebek, Jakarta Timur, Partai Sosial Sejahtera Indonesia (PASINDO) menggelar pertemuan politik yang sarat pesan perlawanan, Senin (1/9/2025). Partai yang mengusung jargon “Rumah Besar Rakyat Marjinal” itu memanfaatkan forum ini untuk menyatakan sikap politik terhadap situasi nasional yang mereka sebut kian sarat ketidakadilan.

Acara yang berlangsung di Kopi Babe ini bukan sekadar temu rutin. Di hadapan pengurus pusat, tokoh masyarakat, aktivis, dan awak media, PASINDO menyampaikan serangkaian kritik tajam yang menyasar pusat kekuasaan: Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang dinilai “berfoya-foya”, pemerintah yang dianggap tunduk pada kepentingan oligarki, hingga kebijakan fiskal yang disebut mencekik rakyat kecil.

“Kami tidak akan tinggal diam melihat rakyat terus dipinggirkan. Perlawanan kami adalah perlawanan bermoral, bukan anarki,” ujar Ketua Umum PASINDO, Ir. Amin Mujito.

Dalam pernyataan sikapnya, PASINDO mengajukan delapan gugatan utama. Di antaranya, penolakan kenaikan gaji anggota DPR yang disebut mencapai Rp100 juta per bulan di tengah krisis ekonomi, kritik terhadap kebijakan pajak yang melonjak hingga 250 persen di sejumlah daerah, tuntutan penindakan korupsi yang tegas tanpa pandang bulu, hingga desakan untuk menghapus cengkeraman oligarki dalam kebijakan publik.

Isu lainnya mencakup perlindungan hak atas tanah sesuai amanat Undang-Undang Pokok Agraria 1960, peningkatan kesejahteraan guru, penghentian kebijakan rekening dormant yang dianggap merugikan masyarakat, serta dorongan agar pemerintah kembali berpijak pada Pasal 33 UUD 1945 yang menekankan ekonomi kerakyatan.

Meski masih hijau di panggung politik nasional, PASINDO menegaskan dirinya bukan sekadar “oposisi pelengkap”. Melalui gerakan Satrisme-sebuah konsep perlawanan tanpa takut yang mengandalkan kesadaran kolektif rakyat-partai ini berharap dapat menjadi penyeimbang di tengah vakumnya kekuatan oposisi di parlemen.

Namun, pengamat politik menilai langkah PASINDO masih berada di persimpangan antara retorika populis dan kapasitas politik riil. “Isu yang mereka angkat relevan - ketimpangan, pajak, oligarki-tetapi tantangannya adalah mengonversi kemarahan publik menjadi kekuatan elektoral nyata,” kata Setiyobowo dari Nusantara Center kepada Majalahjakarta.com.

PASINDO kini menghadapi dua ujian besar: membangun basis dukungan luas di tengah fragmentasi politik nasional, serta membuktikan bahwa perlawanan mereka tidak berakhir sebagai agitasi semata. Dalam sejarah politik Indonesia, gerakan marjinal sering kali berhenti menjadi catatan kaki jika tak diiringi strategi elektoral yang matang.

Meski pertemuan di Rawa Bebek itu berlangsung sederhana, maknanya jauh melampaui dinding warung kopi. Dari titik inilah PASINDO mencoba menyalakan bara perlawanan dari akar rumput, bukan dari ruang berpendingin di Senayan. Apakah ini pertanda lahirnya rumah besar baru bagi rakyat marjinal, atau hanya letupan sesaat di tengah suhu politik yang memanas, waktu yang akan menjawabnya.

PASINDO mengeluarkan pernyataan sikap menentang berbagai kebijakan pemerintah dan DPR yang dianggap menindas rakyat.

1. Kenaikan gaji DPR Rp100 juta per bulan di tengah krisis dianggap sebagai bentuk pengkhianatan dan penodaan moralitas publik.

2. Kenaikan pajak hingga 250 persen dinilai sebagai kejahatan ekonomi yang melanggar Pasal 33 UUD 1945.

3. Korupsi merajalela harus diberantas tanpa pandang bulu; harta hasil rampasan harus dikembalikan kepada rakyat.

4. Oligarki yang mencengkeram negara dituntut segera dihentikan, agar ekonomi berpihak pada kepentingan rakyat.

5. Hak atas tanah rakyat wajib dilindungi sesuai UU No. 5/1960; tanah yang dirampas harus dikembalikan.

6. Kesejahteraan guru harus ditingkatkan; mereka adalah pahlawan bangsa, bukan beban negara.

7. Arogansi pejabat yang mengabaikan penderitaan rakyat harus diakhiri.

8. Pemblokiran rekening dormant tanpa dasar yang jelas dinilai melanggar hak asasi dan prinsip keadilan.

“Ini adalah seruan rakyat marjinal untuk menghentikan kebijakan yang menyengsarakan dan mengembalikan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” pungkas Ketua Umum PASINDO, Ir. Amin Mujito. (Red)

Posko Jaga Jakarta di Kelurahan Krendang, Sinergi Wujudkan Lingkungan Aman dan Kondusif

Posko Jaga Jakarta di Kelurahan Krendang, Sinergi Wujudkan Lingkungan Aman dan Kondusif

Jakarta Barat – 31 Agustus 2025

Dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, Kelurahan Krendang, Kecamatan Tambora, menggelar kegiatan Posko Jaga Jakarta yang berlokasi di Saung Kantor Kelurahan Krendang, Minggu (31/8).

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai unsur pimpinan dan elemen masyarakat, antara lain:

  • Anugerah Sholiha Susilo, SE, M.AP., Lurah Krendang
  • Sumitron Efendi, SH, MA., Kasie Pemerintahan
  • Nita Prihanti, S.Sos., Kasie Kesejahteraan Rakyat
  • Satpol PP Kelurahan Krendang
  • Koordinator Kelurahan FKDM
  • Ketua dan Anggota LMK Krendang
  • Ketua dan Anggota FKDM Krendang

Posko Jaga Jakarta menjadi wadah sinergi antara pemerintah kelurahan, aparat, dan masyarakat dalam menjaga ketertiban serta menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan kondusif bagi warga.

“Posko ini merupakan langkah nyata kita semua dalam meningkatkan kewaspadaan bersama. Dengan adanya sinergi lintas sektor, diharapkan wilayah Krendang tetap aman dan kondusif,” ujar Anugerah.

Kehadiran posko tersebut memberikan rasa aman sekaligus meningkatkan partisipasi warga dalam menjaga lingkungannya. Sinergi yang terbangun menjadi bukti bahwa kerja sama antara pemerintah, aparat, dan masyarakat adalah kunci utama terciptanya keamanan di tingkat kelurahan.

Kegiatan semacam ini diharapkan terus dilaksanakan secara rutin agar suasana aman dan damai tetap terjaga di wilayah Krendang, Tambora, Jakarta Barat. (Titi) 

Ketua Banser Bekasi: Kami Komitmen Dukung Polri Wujudkan Lingkungan Kondusif

Ketua Banser Bekasi: Kami Komitmen Dukung Polri Wujudkan Lingkungan Kondusif

Bekasi – Ketua Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kota Bekasi, Arif Budiono, menegaskan komitmennya untuk terus mendukung Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Banser hadir tidak hanya sebagai organisasi kemasyarakatan, tetapi juga sebagai mitra strategis aparat keamanan dalam menciptakan suasana kondusif di tengah masyarakat.

“Banser Kota Bekasi berkomitmen hadir di tengah masyarakat, bersinergi dengan Polri untuk menjaga kamtibmas demi terciptanya lingkungan yang aman dan kondusif,” ujar Arif Budiono.

Dalam berbagai kegiatan masyarakat, Banser Kota Bekasi aktif terlibat, baik pada acara keagamaan, sosial, maupun budaya. Keterlibatan tersebut tidak hanya berupa pengamanan, tetapi juga membantu kelancaran acara agar berlangsung tertib dan nyaman bagi warga.

Selain itu, Banser Kota Bekasi juga rutin melakukan patroli bersama dan berperan dalam memberikan informasi kepada pihak berwajib mengenai potensi gangguan keamanan. Tak hanya fokus pada keamanan fisik, Banser juga aktif dalam mengatasi masalah sosial seperti penyalahgunaan narkoba dan potensi radikalisme yang dapat mengganggu stabilitas masyarakat.

Menurut Arif Budiono, keberadaan Banser di Bekasi merupakan bentuk partisipasi nyata untuk mendukung Polri sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga ketertiban bersama.

“Banser tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga berperan dalam membangun kesadaran masyarakat agar peduli dengan lingkungan sekitarnya. Semua ini adalah bagian dari komitmen kami untuk menjaga kamtibmas,” tambahnya.

Dengan langkah konkret tersebut, Banser Kota Bekasi menegaskan posisinya sebagai garda terdepan yang siap mendukung Polri dalam menjaga keamanan, ketertiban, dan ketenteraman masyarakat. (**)

FWJ Indonesia Soroti Polemik Dr Syahpri Putra Wangsa vs Ismet Saputra Wijaya

FWJ Indonesia Soroti Polemik Dr Syahpri Putra Wangsa vs Ismet Saputra Wijaya

TANGERANG, penaxpose.com | Viralnya tuduhan terhadap Ismet Saputra Wijaya anak kandung dari pasien Rita Binti Yarob dengan salah seorang Dokter RSUD Sekayu Musi Banyuasin, Syahpri Putra Wangsa, pada Selasa, 12 Agustus 2025 lalu telah menimbulkan kegaduhan isu Nasional. Hal itu dikatakan Ketua Umum Forum Wartawan Jaya (FWJ) Indonesia, Mustofa Hadi Karya, atau yang biasa disapa Opan dalam konferensi pers nya di Tangerang Indonesia, Selasa (19/8/2025).

Konferensi pers dengan tema "Mengubur Opini Liar, Ungkap Kebenaran" ini mengundang banyak pertanyaan guna memberikan edukasi dan kajian ril. Ia menjelaskan, peristiwa yang terjadi di RSUD Sekayu pada 12 Agustus 2025 merupakan bentuk kepedulian dan keprihatinan bersama. Bahkan kata Opan, viralnya perkara RSUD Sekayu itu melebihi dari kasus dugaan ijazah palsunya Jokowi.

"Banyak pihak ikut terlibat membangun opini-opini liar dan statement yang kurang bijak sehingga membangunkan narasi-narasi tak elok untuk mendorong situasi semakin memanas," ucap Opan dalam konferensi Pers.

Dia juga menyayangkan statement serta opini yang dibangun Menteri Kesehatan RI, pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Pejabat publik wilayah Banyuasin Sumsel, dan tokoh-tokoh lainnya dengan melakukan tuduhan tak objektif dalam perkara itu.

"Ini akan menjadi tontonan publik yang buruk. No Viral No Justice..., apakah itu yang diharapkan RSUD Sekayu bersama Syahpri Putra Wangsa dan para pengikut-pengikut lainnya yang terlibat dalam membangun narasi sepihak?", singgungnya.

Opan menyebut ada gelombang dan upaya besar pihak-pihak lain mengambil moment dari insiden itu sebagai bentuk muatan pemulihan nama baik RSUD Sekayu maupun pencitraan pejabat publik lainnya.

"Ini dugaan kami ya. Dugaan itu dalam dunia jurnalistik kami sah-sah saja loh. Kami menduga ada tuntunan arah kanan dan arah kiri untuk pencitraan pejabat publik, IDI dan terkhusus RSUD Sekayu yang memang selama ini diduga kuat tidak menjalankan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan akhirnya memutar balikan fakta keadaan. Istilah lainnya 'Aji Mumpung' kali yeeee," beber Opan.

Dia melihat dalam perkara antara Syahpri Putra Wangsa dengan Ismet Saputra Wijaya anak kandung pasien yang bernama Rita binti Yarob ini harus didudukan dengan bijak dan objektif. Opan menekankan persoalan tersebut menjadi liar jika tidak dilihat dengan kaca mata 2 sisi yang berbeda untuk dijadikan satu kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan agar publik memahami dan tidak menuding salah satunya menjadi tersudut bersalah.

Dalam keterangannya, Opan membenarkan Ismet Saputra Wijaya merupakan salah seorang jurnalis dari portal media online metromedianews.co, sekaligus anggota dan pengurus resmi organisasinya di Kordinator Wilayah (Korwil) Jakarta Barat sejak 3 tahun lalu, dan sampai saat ini masih tercatat sebagai anggota aktif di FWJ Indonesia.

Ditanyakan SOP RSUD Sekayu Berujung Insiden, Siapa Awalnya yang Mengunggah Video Hingga Viral

Berawal dari perseteruan antara keluarga pasien dan pihak RSUD Sekayu, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, mencuat ke ranah publik setelah sebuah video diunggah oleh seseorang di sosial media Facebook dan Instagram pasca kejadian diruang leban Isolasi VIP RSUD Sekayu pada 12 Agustus 2025.

Video tersebut menampilkan seorang dokter spesialis penyakit dalam yang bernama dr. Syahpri Putra Wangsa yang diduga mengalami intimidasi dari keluarga pasien lansia terkait diagnosis medis yang dipertanyakan keabsahannya.

Dalam tayangan tersebut, terlihat adanya desakan dari pihak keluarga pasien agar sang dokter membuka masker. Hal itu diungkapkannya sebagai tindakan yang ditenggarai bentuk tekanan emosional akibat ketidakjelasan SOP dari hasil laboratorium terhadap dugaan penyakit TBC yang diderita pasien (ibu Rita-red). Namun pada hasil akhir pasca kejadian antara keluarga pasien ibu Rita binti Yarob dengan dr. Syahpri Putra Wangsa terbit hasil lab dari RSUD Sekayu yang disebutkan bahwa ibu Rita negatif TBC.

"Ismet tadi menyampaikan bahwa tindakan tersebut dilakukan dalam kondisi psikis yang penuh tekanan dan kekecewaan terhadap layanan medis yang diterima. Pihak keluarga pasien menunggu hasil pemeriksaan medis sejak 8 Agustus hingga 12 Agustus 2025. Itu artinya 4 hari keluarga pasien menunggu kepastian status penyakit pasien," ujarnya.

Menurut Opan, viralnya nama dr. Syahpri bukanlah inisiatif dari pihak keluarga pasien, melainkan dipicu oleh unggahan video yang berasal dari akun media sosial "Mimin Sekayu", yang diduga terafiliasi dengan pihak rumah sakit.

Sementara itu salah satu dewan pendiri sekaligus Advokat FWJ Indonesia, Daniel Minggu, SH., menegaskan dalam berbagai poin hasil perkembangan investigasi. Daniel menyatakan pihak keluarga pasien telah meminta akses rekaman CCTV di ruang isolasi saat insiden terjadi. Namun melalui pesan WhatsApp pribadi keluarga pasien dengan pihak RSUD Sekayu menyebut rekaman CCTV pada kejadian itu tersambar petir. Tentunya penjelasan tersebut memunculkan banyak pertanyaan mengingat kronologis kejadian adanya rekaman CCTV di peristiwa itu yang akan mengungkap kebenaran hilang tersambar petir.

“Jika benar CCTV tersambar petir, ini adalah bentuk kegagalan sistem keamanan dan transparansi yang mencoreng prinsip-prinsip manajemen rumah sakit modern. Hal ini semestinya menjadi objek penyelidikan serius oleh kepolisian sesuai prinsip ‘Presisi’ yang digaungkan oleh Polri," ungkapnya.

Daniel menekankan pentingnya pembuktian secara ilmiah dan tidak berdasarkan asumsi atau pernyataan sepihak. Ia menyoroti bahwa penegakan hukum tidak boleh bergantung pada viralitas semata, tetapi harus mengedepankan asas Kepastian, Keadilan, dan Kemanfaatan Hukum (KKM).

Di sisi lain, terdapat upaya mediasi yang sudah dilakukan antara pihak keluarga pasien dan RSUD Sekayu, termasuk dengan dr. Syahpri sendiri. Dalam mediasi tersebut, kedua pihak sepakat agar insiden tidak dipublikasikan atau di viralkan. Namun demikian, munculnya video di sosial media facebook dan IG secara tiba-tiba, yang diduga berasal dari pihak internal RSUD Sekayu dan akhirnya memantik polemik lebih luas.

FWJ Indonesia menegaskan bahwa unggahan video secara sepihak dapat dikategorikan sebagai pelanggaran terhadap Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), khususnya jika terbukti bahwa pengunggahan tersebut dilakukan dengan maksud memprovokasi serta memperkeruh suasana atau mendiskreditkan pihak-pihak tertentu.

Apabila pihak keluarga pasien, termasuk anggota organisasi kewartawanan, akhirnya dikenakan sanksi hukum atas tindakan yang belum tentu menjadi pemicu utama, maka hal tersebut dianggap sebagai bentuk kriminalisasi profesi dan pengabaian terhadap prinsip hukum yang berkeadilan.

Daniel Minggu juga menyoroti kualitas layanan RSUD Sekayu yang dianggap tidak mencerminkan pelayanan kelas VIP, meskipun pasien telah membayar biaya perawatan secara pribadi sebesar Rp9 jutaan. Menurutnya, tidak adanya surat keterangan medis atau hasil laboratorium yang diserahkan kepada keluarga pasien merupakan pelanggaran terhadap hak pasien sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Kesehatan.

"Jika ruang VIP saja pelayanannya tidak profesional dan transparan, bagaimana dengan pasien BPJS kelas tiga?" tanya Daniel dalam konferensi pers nya.

Menutup pernyataan publik, Dewan Pimpinan Pusat FWJ Indonesia menyinggung tegas kepada Menteri Kesehatan Republik Indonesia, pejabat publik Banyuasin, pengurus IDI, kepala RSUD Sekayu, para pejabat Sumsel lainnya dan para tokoh yang ikut membangun opini tidak elok. Selain itu FWJ Indonesia menyinggung dan mempertanyakan apakah ada indikasi ketidakwarasan Dr. Syahpri Putra Wangsa.

Peristiwa 12 Agustus 2025 di RSUD Sekayu itu mencerminkan kegelisahan publik akan lemahnya pengawasan internal dan eksternal terhadap rumah sakit pemerintah, sekaligus menjadi evaluasi bagi sistem kesehatan Nasional yang belum sepenuhnya berpihak pada hak-hak rakyat serta dasar pasien.

Kasus RSUD Sekayu bukan hanya soal miskomunikasi antara keluarga pasien dan dokter. Ini adalah potret dari masalah pelayanan dan penanganan kesehatan publik, penegakan hukum, etika profesi, hingga tata kelola informasi digital.

Dengan prinsip transparansi, profesionalisme, dan keadilan, semua pihak memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap peristiwa harus dijadikan evaluasi dan pembelajaran untuk memperbaiki sistem secara menyeluruh.

Munculnya Opini Melibatkan Nama Bupati Musi Banyuasin

Menanggapi pemberitaan dan isu yang beredar terkait kejadian viral di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), keluarga pasien dengan tegas membantah isu yang menyebutkan bahwa mereka mengaku sebagai kerabat Bupati Musi Banyuasin (Muba) Toha Tohet.

Perwakilan keluarga pasien, Ismet Saputra Wijaya, menyampaikan klarifikasi bahwa mereka tidak pernah sekalipun mengaku atau mengatasnamakan diri sebagai keluarga Bupati Muba. Keluarga menegaskan bahwa mereka datang ke RSUD Sekayu murni sebagai pasien yang membutuhkan pelayanan kesehatan, tanpa membawa nama pihak manapun.

“Kami menolak tegas tuduhan tersebut. Kami hanya masyarakat biasa yang berobat ke RSUD Sekayu, tidak ada pernyataan dari pihak kami yang mengaku sebagai kerabat Bupati,” tegas Putra dalam konferensi pers di Tangerang, Selasa (19/8/2025).

Lebih lanjut, Putra juga meminta semua pihak untuk tidak menyebarkan informasi yang tidak benar karena dapat merugikan pasien dan mencoreng nama baik keluarga maupun pihak lain yang tidak terkait.

Keluarga berharap dengan adanya klarifikasi ini, publik dapat memahami duduk perkara sebenarnya, serta tidak lagi termakan isu atau kabar yang belum jelas kebenarannya.

“Harapan kami, isu ini tidak berlarut-larut. Fokus utama kami adalah kesembuhan pasien dan menjaga nama baik semua pihak, "tandasnya.

Sumber: Dewan Pimpinan Pusat FWJ Indonesia